Apa yang mempengaruhi pergerakan saham?

Setiap orang yang membeli saham pasti mengharapkan sahamnya bergerak naik. Pertanyaan terpenting adalah apakah yang menjadi faktor kenaikan saham? Kalau setelah beli sebuah saham, harganya tidak naik-naik kan tidak ada keuntungan yang dihasilkan.

Apakah kenaikan ini dipicu oleh rumor, berita, sentimen positif / negatif? Atau malah digoreng bandar? Kalau ini bisa diketahui, bukankah ke depannya kita akan lebih gampang memilih saham yang akan naik, dan menjual saham yang akan turun?

Semua sentimen, rumor, berita, berita baik misalnya presiden favorit rakyat terpilih, atau berita buruk misalnya perang, atau gorengan bandar, bisa saja menggerakkan pasar saham untuk jangka pendek. Tapi ada satu hal yang secara konsisten mempengaruhi kinerja saham. Dan itu adalah dasar dari segala bisnis. Yaitu laba perusahaan. Karena yang namanya membeli saham, adalah membeli bisnis. Kecuali cara pandang kita lain, misalnya beli saham untuk main-main, namanya saja main saham, atau untuk hiburan, atau view jangka waktu trading kita, maunya tiap hari ditransaksikan. Menunggu laporan keuangan yang 3 bulan sekali jelas tidak masuk akal.

Tapi jika membeli saham adalah membeli bisnis, dan hampir tidak ada bisnis yang tiap hari/minggu diperjual belikan, mungkin bisa di atas 2 tahun, kemampuan sebuah perusahaan menghasilkan laba adalah yang terpenting. Untuk apa lagi kita capek-capek menggunakan tenaga, waktu dan uang, berinvestasi ke sebuah perusahaan jika tidak untuk laba?

Berikut adalah beberapa grafik data laba perusahaan vs kinerja saham.

  • Save

  • Save

  • Save

BUMI

  • Save

KRAS

  • Save

LPKR

  • Save

Terlihat bahwa kinerja saham berbanding lurus dengan laba perusahaan. Timbul pertanyaan, bagaimana jika laba bergerak berlawanan dengan harga, contoh seperti LPKR? Di sinilah kesempatan muncul. Atau pertanyaan lain, apakah laporan keuangan bisa dipercaya?  Di sinilah pentingnya good governance company (GGC), yaitu perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan etika. Kita tidak mungkin menitipkan uang kita ke orang yang tidak bisa dipercaya, sama juga dengan di saham.

Pertanyaan lain mengenai kapan membeli, dan kapan menjual mungkin akan dibahas di artikel lain.

Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link