Kepada siapa presiden jokowi mengucapkan “This is your opportunity”

Sepertinya itulah kalimat yang paling banyak diucapkan presiden Jokowi di presentasi APEC CEO Summit. Terlepas dari bagaimana bahasanya diucapkan, silakan bahas dengan guru bahasa, atau siapa Jokowi dll, silakan cari bahan lain, kami tidak tertarik untuk membahasnya. Untuk video lengkap presentasi presiden Jokowi, ada di bagian bawah artikel ini.

Kalau kita melihat di awal video, presiden Jokowi mengenalkan Indonesia sama seperti apa yang dijelaskan guru sekolah, tapi dari sudut pandang seorang pengusaha, dimana dia sendiri berlatar belakang pengusaha.

Setelah itu dijelaskan masalah Indonesia yaitu di subsidi BBM yang besar sekali. Karena itu pemerintah ingin merubah kebijaksanaan subsidi. Dari BBM yang dibakar habis dalam 1x pakai dan tidak tepat sasaran, ke subsidi pertanian (pupuk, benih, irigasi), perikanan, UKM, pendidikan, kesehatan, infrastruktur (pelabuhan, listrik, jalan, kereta api, MRT), dan zona industri.

Mengapa mengalihkan subsidi itu penting? Kita cek di rumus ini : GDP (nilai dari kekuatan ekonomi negara) = Konsumsi pribadi + Pengeluaran negara + Total investasi di 1 negara + (ekspor – impor). Kalau dilihat pengeluaran negara yang sebagian besar adalah subsidi BBM dan listrik konsumsi, maka akan menjadi pengeluaran yang sia-sia karena tidak ada nilai tambah dari subsidi tersebut dan semuanya adalah uang yang dibakar, bedakan dengan subsidi yang bermanfaat. Dan apa yang dilakukan presiden dengan mengundang investasi adalah untuk memperbesar nilai investasi, yang akan berpengaruh ke konsumsi pribadi, ekspor yang lebih besar dan impor yang lebih kecil. Hasilnya? GDP Indonesia yang akan naik. Dan GDP jika dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia, maka didapatkanlah nilai pendapatan per kapita.

Jika negara sudah bagus, infrastruktur tersedia, rakyatnya pintar sehat dan lebih kaya, akan mendorong lebih banyak lagi investasi ke Indonesia, karena hukum alam dalam berbisnis, pengusaha akan mencari tempat di mana uangnya akan bertumbuh. Yang bekerja juga pasti akan mendapat gaji lebih tinggi. Juga lebih banyak wisatawan asing akan datang, siapa yang tidak suka ke Singapore yang bersih dan nyaman dan Maladewa yang indah? Bayangkan kota-kota di Indonesia seperti Singapore dan daerah desa yang seperti Maladewa. Dan apa yang dibawa wisatawan? Lebih banyak uang lagi. Coba bayangkan yang buka toko, ada orang asing berbelanja di tempat kita.

Pertanyaannya, apakah kita siap untuk ini? Atau masih sibuk menolak semua kebijaksanaan pemerintah? Apalagi mulai akhir tahun 2015 MEA mulai dijalankan. Untuk MEA dapat dibaca di tentang MEA .

Apakah kita sebagai rakyat Indonesia siap untuk ini? Jika siap, maka kita akan ikut menikmati gelombang naik ekonomi Indonesia termasuk menikmati bonus demografi. Mengenai bonus demografi bisa dibaca di sini. Jika tidak, maka akan ada orang yang lebih muda, lebih cepat, dan lebih pintar akan mengambil kesempatan ini.

Jadi, kepada siapa presiden Jokowi mengucapkan “This is your opportunity”?

NB : Negara hanya akan maju jika lebih banyak rakyat yang bekerja dan lebih sedikit yang menolak berusaha.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link