Dalam waktu 1 bulan lagi kita sudah akan menutup 2014. Untuk yang berinvestasi, bagaimana kinerja kita? Mudah-mudahan hasilnya bagus, karena IHSG sendiri menghasilkan return +20.49% sampai 30 november 2014.
Oh ya, judulnya menggunakan tahun pertama, yang diartikan tahun kami memulai gaya investasi dengan condong melihat saham sebagai perusahaan dibanding melihat sebagai kertas yang memiliki angka. Sekilas di bawah adalah apa grafik hasil yang sudah didapatkan, darimana hasil itu didapatkan, dan apa rencana ke depan kami? Selamat membaca, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Berikut di bawah adalah grafik perkembangan aset pribadi. Kami membandingkan dengan rata-rata hasil reksadana (yang datanya diambil dari www.infovesta.com) dan hasil IHSG. Sedangkan grafik kedua adalah perkembangan NAB Panin Dana Prima sejak 2007.



Kalau dilihat, maka ada bulan-bulan menghasilkan return negatif. Baik porto pribadi, maupun dari grafik reksadana Panin. Tapi untuk long term, hasil dari investasi yang benar pasti akan berkembang. Dan jika kita bertahan maka kita akan dapat menikmati hasilnya. Ini sama seperti kalau kita buka toko, ketika mengalami bulan-bulan buruk, maka kita tidak langsung menjualnya kan?
Sejauh ini kami cukup puas dengan hasilnya, tapi tidak puas dengan caranya. Hasil yang di atas IHSG dan rata-rata reksadana adalah lumayan. Sayang di prosesnya, masih banyak kesalahan yang terjadi. Misalnya ada porsi investasi di awal tahun fokus di sektor properti, yang sayangnya tidak exit lebih cepat walau sudah dalam posisi return yang lumayan besar dalam jangka pendek, karena melihat masih ada potensi upside menuju harga wajarnya. Atau ketidak akuratan dalam memperkirakan valuasi saham-saham komoditi sehingga sampai sekarang masih posisi floating lose di sana. Dan ketidak sabaran mempertahankan saham-saham yang profit lumayan sehingga hasilnya tidak maksimal. Misalnya beberapa saham sudah mulai jualan ketika market masih naik sekitar 10-15%. Banyak lagi yang bisa diperbaiki untuk menghasilkan return yang stabil di tahun depan. Dan itu didapat dengan kita bersaing dengan diri sendiri untuk menjadi lebih baik, bukannya dengan orang lain. Karena tidak ada ukuran yang sudah pasti untuk setiap orang berbeda.
Salah satu hasil yang paling memuaskan adalah perbandingan dengan teman yang melakukan gaya aktif trading. Dengan hasil % return hampir sama dari modal yang hampir sama, fee yang dia bayarkan 25x lebih besar. Bukan masalah siapa menang kalah, atau salah dan benar. Tapi apakah dengan cara ini sudah cocok dengan gaya hidup kita, yang penting. Bagi teman, dia suka seperti itu. Bagi saya pribadi, duduk manis di depan komputer menunggu signal beli dan jual, tidaklah menarik. Karena hidup di luar kotak persegi ini lebih berwarna, daripada cuma melihat 2 warna biru beli merah jual. Lagipula untuk apa mengeluarkan usaha berkali-kali lipat jika hasilnya adalah mirip?
Dalam investasi itu sendiri, kita akan menemukan banyak teman-teman baru dari berbagai latar belakang, tanpa takut menjadi saingan usaha. Bisa tidak ya ini diterapkan di dunia kerja atau bisnis? Rasanya hampir tidak mungkin.
Dan dengan lebih sedikit transaksi, maka kesalahan yang dilakukan lebih sedikit, sehingga kita akan lebih gampang memperbaiknya. Coba bayangkan kalau kita melakukan 1.000 transaksi selama setahun. Bagaimana ya proses mengevaluasinya. Bisa-bisa kita akan mengulangi kesalahan yang sama berulang-ulang karena tidak sempat mereview kesalahan yang sudah dilakukan.
Bagaimana dengan ke depannya? Karena return yang dihasilkan sudah memuaskan, berarti cara investasi ini bagi kami sudah cocok. Kami pernah hold saham dengan -15% tanpa terlalu kuatir akan nasibnya ke depan, mungkin akan kuatir kalau salah satu pabriknya tutup. Dan ini lebih berarti daripada bertekad mau untung terus, di mana bahkan memegang saham +15% saja masih bisa ketakutan tidak bisa tidur karena melihat Dow Jones merah membara. Berarti tinggal pelaksanaannya yang dipoles. Apakah entry point perlu diperbaiki, atau exit point? Atau porsi sahamnya diatur ulang. Menariknya, kemungkinan yang bisa dilakukan tidak terbatas. Karena bursa sendiri menawarkan peluang yang begitu besar. Risiko terbesar dari berinvestasi hanyalah kehilangan 100% uang modal, tapi potensinya bisa setinggi langit.
Dan kami berencana untuk invest terus sepanjang kemampuan kami mencukupi, ketika otak masih bisa dipakai untuk menghitung valuasi dan tubuh bisa dipakai untuk memencet tombol buy dan sell. Karena itu kami berusaha mengerti cara pandang orang-orang hebat di investasi yang telah menjalankannya puluhan tahun, misalnya Warren Buffet, Peter Lynch, dll. Ini penting, karena untuk berhasil, kita harus melihat siapa yang ada di depan kita. Begitu banyak guru di depan, kita tinggal memilih mana yang cocok. Baik lewat seminar atau buku, baik guru lokal ataupun orang asing. Ini akan berbeda jika kita hanya ingin berinvestasi 1 tahun saja, atau berinvestasi hanya untuk mengejar saham +100%, difoto, dibingkai, setelah itu pensiun. Jika itu rencananya, jelas keberuntungan lebih dibutuhkan dibandingkan keahlian.
Selain itu, kami juga ingin membuka ruang diskusi ke depannya, misalnya berkumpul dengan para investor di satu tempat dalam 1 hari. Waktu dan tempat kan diinfokan jika ada. Untuk yang berminat private bisa langsung menghubungi kami di contact us di web ini.
Dan terakhir, cara trading kami pasti bukanlah yang terbaik, bukan juga mengejar profit terbesar, tapi kami menawarkan cara berinvestasi yang santai dan akan kemungkinan untuk mendapatkan hidup yang berkualitas.