The Power of Now

The Power of Now, by Eckhart Tolle

Kekuatan dari sekarang, oleh Eckhart Tolle

1. You are not your mind. Be aware of your thinking.

Anda bukan apa yang anda pikirkan. Berhati-hati terhadap cara berpikir anda.

“Being must be felt. It can’t be thought.”

“Keberadaan itu harus dirasakan. Tidak bisa dipikirkan.”

“The primary cause of unhappiness is never the situation but thought about it. Be aware of the thoughts you are thinking. Separate them from the situation, which is always neutral. It is as it is.”

“Penyebab utama ketidak bahagiaan bukan di situasi, tapi cara berpikir kita terhadap situasi itu. Sadarilah pikiran yang dihasilkan anda. Pisahkan dari situasi yang ada, di mana situasi selalu netral. Keberadaan situasi itu adalah apa adanya.”

“In today’s rush we all think too much, seek too much, want too much and forget about the joy of just Being.”

“Di keterburu-buruan hari ini, kita berpikir terlalu banyak, mencari terlalu banyak, ingin terlalu banyak dan melupakan kebahagiaan dari keberadaaan itu.”

2. There is no past. There is no future. Only the present moment.
Problems are created because we are stuck in the past or future.

Tidak ada masa lalu. Tidak ada masa depan. Yang ada hanyalah sekarang. Masalah diciptakan oleh kita yang terjebak di masa lalu atau masa depan.

“Stress is caused by being “here” but wanting to be “there,” or being in the present but wanting to be in the future.”

“Stress timbul karena berada “di sini” tapi ingin “di sana”, atau ada di sekarang, tapi ingin di waktu yang akan datang.”

“The past has no power over the present moment.”

“Masa lalu tidak punya kuasa terhadap masa sekarang.”

“Realize deeply that the present moment is all you have. Make the NOW the primary focus of your life.”

“Sadarilah dengan penuh bahwa momen sekarang adalah semua yang anda miliki. Buatlah SEKARANG menjadi fokus utama hidup anda.”

“As soon as you honor the present moment, all unhappiness and struggle dissolve, and life begins to flow with joy and ease. When you act out the present-moment awareness, whatever you do becomes imbued with a sense of quality, care, and love – even the most simple action.”

“Setelah anda menghargai momen sekarang, semua ketidak bahagiaan dan kegalauan akan hilang, dan hidup akan mulai mengalir dengan bahagia dan bebas. Ketika anda bertindak menurut kesadaran masa sekarang, apapun yang anda lakukan akan dipenuhi kualitas, perhatian, dan cinta – bahkan di tindakan terkecil.”

“The mind unconsciously loves problems because they give you an identity of sorts.”

“Tanpa sadar pikiran menyukai masalah karena mereka memberikan anda identitas.”

“Unease, anxiety, tension, stress, worry — all forms of fear — are caused by too much future, and not enough presence. Guilt, regret, resentment, grievances, sadness, bitterness, and all forms of nonforgiveness are caused by too much past, and not enough presence. Most people find it difficult to believe that a state of consciousness totally free of all negativity is possible. And yet this is the liberated state to which all spiritual teachings point. It is the promise of salvation, not in an illusory future but right here and now.”

“Ketidak nyamanan, kecemasan, ketegangan, stress, kekuatiran – segala bentuk ketakutan – disebabkan terlalu banyak masa depan, dan tidak cukup kehadiran masa sekarang. Perasaan bersalah, penyesalan, sakit hati dan semua bentuk yang tidak mau memaafkan disebabkan terlalu banyak masa lalu, dan tidak cukup kehadiran masa sekarang. Kebanyakan orang sukar untuk percaya bahwa kondisi kesadaran kita mungkin untuk bebas dari segala hal negatif. Dan ini adalah kondisi bebas yang dituju oleh semua ajaran spiritual. Ini adalah janji dari keselamatan, bukan di masa depan yang tidak nyata, tapi di sini dan sekarang.

3. Be aware of the difference between your “life” and “life situation.”

Sadari perbedaan antara “kehidupan” anda dan “situasi di kehidupan.”

“Life will give you whatever experience is most helpful for the evolution of your consciousness. How do you know this is the experience you need? Because this is the experience you are having at the moment.”

“Hidup akan memberikan anda semua pengalaman yang paling berguna untuk evolusi dari kesadaran anda. Bagaimana anda tahu jenis pengalaman ini dibutuhkan anda? Karena ini adalah pengalaman yang anda jalankan saat ini.”

“Whatever the present moment contains, accept it as if you had chosen it.”

“Apapun isi dari masa sekarang, jalanilah seperti jika anda telah memilihnya.”

“Any action is often better than no action, especially if you have been stuck in an unhappy situation for a long time. If it is a mistake, at least you learn something, in which case it’s no longer a mistake. If you remain stuck, you learn nothing.”

“Tindakan apapun sering lebih baik dibanding tidak bertindak, terutama ketika anda sedang terjebak di situasi tidak bahagia untuk waktu yang lama. Jika tindakannya adalah salah, setidaknya and belajar sesuatu, yang membuatnya menjadi tidak salah lagi. Jika anda tetap terjebak, anda tidak belajar apapun.”

4. Be aware of your Pain-Body.

Sadari sakit di tubuh anda.

“Just as you cannot fight the darkness, you cannot fight the pain-body. Trying to do so would create inner conflict and thus further pain. Watching is enough. Watching it implies accepting it as part of what *is* at that moment.”

“Seperti waktu ketika anda tidak bisa melawan kegelapan, anda juga tidak bisa melawan sakit di tubuh. Berusaha melakukan ini akan menyebabkan konflik internal dan akan menyebabkan sakit lanjutan. Amati saja sudah cukup. Dengan mengamati akan seperti menerima sakit ini sebagai bagian dari masa sekarang.”

“The pain-body, which is the dark shadow cast by the ego, is actually afraid of the light of your consciousness. It is afraid of being found out.”

“Sakit tubuh, adalah bayangan gelap yang dipicu oleh ego, sebenarnya takut akan cahaya kesadaran. Ia takut untuk terlihat.”

*sakit tubuh (pain-body) maksudnya adalah sakit secara psikologi, seperti : marah, sedih, nafsu, cemas, gejolak, senang, serakah, keras hati, merasa kurang, mau lebih, dll.

5. Take care of the inside.

Rawatlah apa yang ada di dalam.

“You attract and manifest whatever corresponds to your inner state.”

“Anda memicu dan mewujudkan apapun yang berhubungan dengan hati anda.”

“If you get the inside right, the outside will fall into place. Primary reality is within; secondary reality without.”

“Jika di dalam anda benar, yang di luar akan ga masalah. Kebenaran utama ada di dalam; kebenaran lainnya tidak ada.”

“Your outer journey may contain a million steps; your inner journey only has one: the step you are taking right now.”

“Perjalanan di luar anda mungkin terdiri dari jutaan langkah; perjalanan di dalam diri anda mungkin cuma satu : langkah yang anda lakukan saat ini.”

“If you get the inside right, the outside will fall into place.”

“Jika anda membereskan yang di dalam, yang di luar akan menjadi tidak masalah lagi.”

6. Drop the negativity.

Buanglah hal-hal negatif.

“Once you have identified with some form of negativity, you do not want to let it go, and on a deeply unconscious level, you do not want positive change. It would threaten your identity as a depressed, angry or hard-done by person. You will then ignore, deny or sabotage the positive in your life. This is a common phenomenon. It is also insane.”

“Setelah anda mengenali (memegang) bentuk negatif, anda tidak akan melepaskannya, dan di bawah alam sadar anda, anda tidak ingin perubahan yang lebih baik, karena ini akan membahayakan identitas anda sebagai seorang yang menyedihkan, pemarah atau keras kepala. Kemudian anda akan mengabaikan, menolak atau merusak semua hal positif dalam hidup anda. Ini adalah fenomena yang umum terjadi. Dan ini juga gila.”

“The light is too painful for someone who wants to remain in darkness.”

“Cahaya terlalu menyakitkan bagi seseorang yang ingin berdiam di kegelapan.”

“See if you can catch yourself complaining, in either speech or thought, about a situation you find yourself in, what other people do or say, your surroundings, your life situation, even the weather. To complain is always nonacceptance of what is. It invariably carries an unconscious negative charge. When you complain, you make yourself into a victim.”

“Lihatlah apakah anda dapat melihat diri anda mengeluh, baik dari perkataan ataupun pikiran, tentang situasi di mana anda berada, apa yang dilakukan atau dikatakan orang lain, lingkungan anda, situasi hidup anda, atau bahkan cuaca. Mengeluh adalah tidak menerima apa yang sedang terjadi. Ini akan memberi kekuatan negatif  pada alam bawah sadar. Ketika anda mengeluh, anda membuat diri anda menjadi korban.”

“Where there is anger there is always pain underneath.”

“Ketika ada kemarahan selalu ada penderitaan di dalamnya.”

“Is there a difference between happiness and inner peace? Yes. Happiness depends on conditions being perceived as positive; inner peace does not.”

“Apakah ada perbedaan antara kebahagiaan dan kedamaian hati? Ya. Kebahagiaan tergantung pada kondisi yang sedang dialami di situasi positif; kedamaian hati tidak tergantung apapun.”

7. Pay attention and surrender to the Now.

Perhatikan dan terimalah SAAT ini.

“Accept — then act. Whatever the present moment contains, accept it as if you had chosen it. Always work with it, not against it. Make it your friend and ally, not your enemy. This will miraculously transform your whole life.”

“Terima – kemudian bertindak. Apapun yang ada di sekarang, terimalah seperti jika anda telah memilihnya. Selalu bekerja sama dengannya, jangan melawannya. Buatlah dia jadi teman dan sekutu, bukan musuh. Ini akan secara ajaib merubah seluruh hidup anda.”

“The moment that judgment stops through acceptance of what is, you are free of the mind.”

“Saat ketika penghakiman berhenti dan penerimaan dimulai, pikiran anda akan bebas.”

“If you are present, there is never any need for you to wait for anything. So next time somebody says, “Sorry to have kept you waiting,” you can reply, “That’s all right, I wasn’t waiting. I was just standing”

“Jika anda hadir di saat ini, anda tidak perlu lagi menunggu apapun. Jadi ketika lain kali ada orang berkata, “sori membuat anda menunggu,” anda bisa membalas, “tidak apa apa, saya tidak menunggu. Saya sedang berdiri.”

“Gratitude for the present moment and the fullness of life now is true prosperity.”

“Hargai masa sekarang dan seluruh hidup anda akan penuh kemakmuran.”

 

Sumber : http://goo.gl/bMw6ae

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link