Setiap hari kita pasti pernah bertransaksi. Ke pasar membeli sayur, ke mall mencari hiburan, atau melakukan transaksi bisnis. Dalam transaksi apapun itu, kita akan selalu berusaha mencari harga paling pas berapa, biar tidak rugi. Apalagi transaksi bisnis, kalau bisa, semurah mungkin.
Berarti setelah ada patokan harga, kita mulai menawar harga barang. Tapi ada 1 hal yang dilakukan sebelum kita mematok harga pertama. Yaitu kualitas barang. Kita melihat bagaimana kira-kira nilai barang yang akan kita beli, kemudian memasukkan harga. Tidak pernah kita menawar dulu baru melihat kualitas barang.
Nah, cara yang sama bisa diterapkan di transaksi saham. Bagaimanapun juga saham adalah barang, yaitu kertas yang ada harganya dan mewakili perusahaan di belakangnya. Setiap kita membeli 1 lembar saham, berarti kita juga adalah pemilik dari perusahaan tersebut.
Di artikel ini, kita membahas bagaimana menilai kira-kira harga yang pantas untuk perusahaan itu berapa. Tidak perlu hitungan rumit, karena bisa dilakukan hanya dengan membandingkan dan diskon, yang sepertinya bisa dilakukan bahkan oleh anak kelas 5 SD. Dan 1 lagi, kesabaran dalam melakukan penawaran, yang mungkin susah untuk sebagian orang.



Gambar di atas menggunakan tools menu Income Statement (1921) dari HOTS, Mirae Asset Sekuritas. Langkah-langkah melakukan pengecekan kualitas perusahaan adalah sebagai berikut :
- Ambil data quartel terbaru, ada di lingkaran kanan atas di gambar.
- Cek di bagian sales (penjualan), selama 4 tahun apakah mengalami kenaikan.
- Cek di bagian net income (laba bersih), selama 4 tahun apakah mengalami kenaikan.
- Cek rasio NPM (Net Profit Margin), apakah cukup bagus.
- Mengapa indikator sales, net income, dan NPM, kami sudah membahasnya di line official kami di @saham-indonesia. Silakan follow untuk artikel mini.
- Jika 3 indikator ini bagus, menurut anda, apakah laporan keuangan berikutnya juga bisa lebih baik?
- Jika ya, lanjutkan ke langkah berikutnya. Jika tidak, apakah anda yakin dengan kualitas perusahaan, dan seberapa besar penurunan kinerja yang anda harapkan?



Langkah berikutnya adalah melakukan proses penawaran. Bisa dibuka dari menu Multi chart (500) dari HOTS, Mirae Asset Sekuritas. Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut :
- Ubah tampilan chart ke waktu yang lebih enak dilihat. Di sini kita memakai timeframe Weekly. Bisa diubah dengan tombol W.
- Setelah itu, cek harga 1 tahun terakhir.
- Ambil harga tertingginya.
- Setelah itu diskon 30-50% (Sesuaikan dengan keinginan anda, atau tergantung kualitas perusahaan)
- Setelah dapat angka, itulah batas aman untuk membeli.
- Silakan gabungkan dengan cara anda trading seperti biasa.
Sekarang, setelah membeli, pasti harus dijual baru bisa untung. Langkah berikut adalah penjelasan bagaimana menjualnya.
- Lihat harga tertinggi sebelumnya.
- Jika perusahaan masih berkinerja bagus, naikkan 10% dari harga sebelumnya.
- Jika perusahaan menurun kinerjanya, mungkin anda bisa mempertimbangkan untuk melepasnya.
Alasannya sederhana, jika kinerja perusahaan bertumbuh, harga saham akan cenderung ikut naik. Untuk jelasnya bisa baca di sini.
Demikian cara paling sederhana membeli perusahaan. Mungkin ada beberapa kekurangan, misalnya tidak bisa membeli di harga paling murah, anda harus sabar menunggu kapan membeli, dan menjual. Mungkin setahun cuma transaksi 2x (beli dan jual). Hari lainnya? Bisa jalan-jalan, bekerja seperti biasa, berkebun. Sesekali cek harga, dan tiap 3 bulan sekali mengecek kinerja perusahaan. Metode yang cocok untuk orang biasa-biasa yang tidak paham segala macam teknik jungkir balik, untuk orang yang sibuk bekerja, untuk orang tua yang tidak terlalu suka pergerakan saham yang liar, atau ibu rumah tangga yang tidak pintar-pintar amat dalam berhitung, dan ANAK SD kelas 5.
Dan ini bukan untuk menebak arah pergerakan saham, karena memang masa depan itu tidak bisa ditebak. Kalau benar ada cara untuk menebak kapan dan di harga berapa sebuah barang akan terjual, yang pertama kali memakainya sudah pasti orang-orang terkaya penghuni Forbes, tidak perlu menunggu kita untuk membuktikannya. Kita cuma bisa memperkirakan prospek perusahaan yang bagus, dan membelinya di harga murah, ketika orang-orang panik jualan. Dan jual ketika perusahaan sudah menjadi mahal, dan orang-orang panik membeli. Sesederhana itu.
Gambar di atas adalah percobaan trading dengan cara di atas. Gambar hijau adalah transaksi yang berhasil dilakukan (beli ketika turun 30%, jual setelah naik 10% dari high sebelumnya), dan merah adalah tidak berhasil membeli karena penurunan tidak sampai 30% (sekitar 28%). Ini tergantung anda sendiri, mau masuk atau tidak, apakah mau disiplin atau fleksibel. Sebagai gambaran, jika anda memulai di awal dengan 100 juta, maka jika nanti saham BBRI naik kembali ke high lagi, profit anda adalah sekitar 950 juta. 5x transaksi selama sekitar 11 tahun.
Coba digabungkan dengan money management, misalnya memantau 5-10 saham berkualitas. Beli dengan cara seperti ini. Di mana BBRI ada masa jeda, antara 2011-2012, mungkin di saat itu ada saham lain yang memenuhi kriteria.
Dan yang terakhir, jangan dihapal cara ini, lebih baik dipahami, dan kemudian dimodifikasi sesuai gaya anda sendiri.
Semoga bermanfaat. Live long, prosper, and be happy. Hiduplah panjang umur, dengan penuh kemakmuran, dan selalu bahagia.