


5. Latihan
Apakah ada orang yang terlahir langsung menjadi jagoan? Rasanya tidak ada. Semua terlahir sama. Kemudian, apa yang membedakan satu dan lain dalam perkembangannya?
Jawabannya cuma 1. Melakukan satu hal terus menerus setiap hari sampai menjadi kebiasaan. Tidak ada cara lain untuk menguasai 1 bidang tanpa latihan.
Ketika pertama kali melakukan satu hal, kemungkinan besar kita melakukan kesalahan. Masih ingat ketika kita pertama kali menulis? Pertama kali belajar naik mobil/motor? Pertama kali berbicara di depan umum? Pertama kali keluar dengan teman kencan? Dan seterusnya. Betapa groginya kita.
Setelah itu apa? Apakah kita berhenti mencoba? Ada beberapa yang berhenti. Berhenti karena tidak mau merasakan kegagalan lagi. Ada juga yang mencoba lagi karena melihat ujungnya.
Proses belajar bagi sebagian orang adalah grafik naik seiring dengan berjalannya waktu. Proses yang lebih realistis adalah seperti proses belajar terbang anak burung. Ketika melompat dari sarangnya, anak burung akan cenderung membentuk kurva turun, sebelum sukses terbang ke angkasa.
Sama juga di saham. Ada orang yang mencoba kemudian lose dan berhenti. Ada yang terus mencoba lagi. Sampai ketemu metode yang pas. Nah, selama proses mencoba ini, kita tidak bisa berharap terlalu banyak pada hasilnya. Fokus kita ada di proses. Karena fokus di proses, sebisa mungkin mulai dari dana kecil. Lebih baik melalui 3 bulan latihan sebelum memantapkan metode apa yang layak dipakai.
Ketika mengalami proses belajar, akan ada kerugian, yang biasanya disebut ongkos belajar. Tentu kita maunya ongkos yang semurah mungkin. Karena itu dana yang dipakai sebaiknya kecil dulu.
Untuk memulai, tentukan dulu ujung karir kita mau seperti apa. Lihatlah ujungnya dulu. Karena sangat sayang jika sampai di tengah jalan kemudian kita harus merubah haluan. Carilah bukti apakah sudah ada yang berhasil. Dengan metode apa. Kemudian apakah cara ini diajarkan. Kemudian carilah mentor yang bisa mendampingi. Membayar ke seminar selama 1-2 hari hanyalah permulaan karir. Proses setelah itulah yang menentukan. Kita tidak akan bisa keluar dari seminar dan berkata : Saya akan jadi Warren Buffet. Kemudian besok terbangun dengan kesuksesan Warren Buffet.
Jika seminar mahal, mulailah dengan membaca buku. Minimal kita ada gambaran apa yang ada di depan kita. Salah satu buku yang kami sukai adalah One Up on Wall Street. Karena isinya bukan hanya tentang kisah indah seorang fund manager terkenal. Tapi juga berisi kegagalannya, ketakutannya, dan semua hal bodoh yang dia lakukan. Logikanya, jika di depan sudah ada yang terjatuh, lebih baik kita mengambil jalan memutar. Dan kami menyesal mengapa tidak membacanya lebih cepat.
Ketika proses belajar dilakukan, dan mengalami beberapa halangan, ingatlah tujuan akhir kita. Ada pepatah mengatakan, 10.000 jam latihan akan membuat kita jadi ahli. Sehari 3 jam berarti sekitar 6 tahun kita menjadi seorang master di bidang saham. Lama? Ingatlah tujuan akhir kita. Dan sudah berapa lama kita di bursa dan perkembangannya.
Btw. 3 jam itu bukan memantau market atau menghitung profit loss. 3 jam itu digunakan untuk meningkatkan kapasitas. Membaca, mengikuti seminar, melakukan riset adalah yang harus dilakukan. Meningkatkan kapasitas yang tujuannya untuk menghadapi guncangan tak terduga. Apa yang bisa kita lakukan jika IHSG -22% dalam 1 hari dan kita sedang berlibur? Peter Lynch membahas bagian ini 1 bab khusus di buku One Up. Atau kapasitas kita harus naik ketika mengelola dana yang lebih besar. Aset yang dimulai dari hitungan juta jika menjadi milyar, bagaimana mengelolanya.
Jadi, mulailah 10.000 jam kita sekarang juga. 10.000 km dimulai dari langkah pertama.
Be a diligent investor.