


Apa yang akan dilakukan Warren Buffet.
Kalau baca berita di detik, tahun ini adalah tahun yang berat untuk para investor seluruh dunia. Aset mereka rata-rata menyusut. Walau ada juga yang bertumbuh.
Salah satu yang terkena dampaknya adalah Warren Buffet. Ini dikarenakan sebagian portofolio dia ada di sektor komoditas, yang mengalami pelemahan besar.
Pertanyaan yang pantas diajukan, apa yang akan Buffet lakukan ketika porto dia menyusut. Ini menarik karena apa yang terjadi di dia pasti telah, sedang, atau akan terjadi di kita. Mengetahui apa yang dilakukan oleh orang tersukses di bidang ini setidaknya akan membawa manfaat bagi perkembangan kapasitas kita.
Prinsip belajar yang paling cepat, adalah belajar dari yang sudah melewati tahap itu. Karena metodenya sudah teruji sehingga bisa membawanya sampai ke sana. Siapa lagi kalau bukan Warren Buffet.
Apakah Buffet akan panik dan melakukan cutloss terhadap saham yang sedang merugi? Sepertinya tidak. Buffet akan bertahan melewati badai. Karena ketika membeli, Buffet sudah menganalisa prospek perusahaan, siapa yang mengelolanya, dan di harga berapa sebaiknya dia akan membeli. Penurunan harga baginya justru adalah kesempatan membeli lebih banyak. Sebuah barang dengan kualitas AB jika dijual lebih murah tentunya akan menawarkan potensi untung lebih besar.
Mungkin akan ada yang berkata bahwa penurunan harga berarti perusahaan memburuk. Bisa ya bisa juga tidak. Tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti. Bahkan orang-orang di dalam perusahaan itu sendiri. Kalau benar mereka bisa menebak apa yang akan terjadi, posisi mereka bukan direktur atau komisaris lagi, tapi lagi bersaing dengan sesama penebak masa depan di ranking forbes.
Buktinya isi forbes bukan orang-orang itu. Tapi orang-orang yang bekerja keras mewujudkan apa yang mereka inginkan dengan mendominasi dunia. Bill Gates melakukannya dengan Microsoft, Charlos Slim dengan perusahaan telekomunikasinya, Ortega dengan Zara, Mark dengan facebook. Dan Buffet adalah orang yang berinvestasi pada jenis orang-orang itu. Lihat saja jenis saham yang dipegang Buffet, beragam, yang memiliki 1 persamaan, yaitu perusahaan yang mendominasi industrinya.
1 hal lagi, Buffet tahu kondisi ini cuma sementara, jadi dia tidak akan merubah cara dia hanya karena ada 1-2 tahun jelek. Yang penting adalah tahun-tahun terbaiknya yang dihasilkan dari metode terbaik. Pengalaman bertahun-tahun mengajarkannya untuk bertahan. Alasan yang simpel. Jikapun perusahaan tempat dia berinvestasi mengalami hal jelek, orang-orang yang bekerja di dalamnya tentu tidak ingin kehilangan bonus atau bahkan pekerjaannya. Makanya mereka akan bekerja keras. Dan jika karyawan sudah mulai bekerja keras, kemakmuran akan datang lagi.
Bukan karena 1-2 waktu trading plan kita bermasalah, kemudian kita akan merubahnya begitu saja. Cara ini terlihat pintar tapi tidaklah efektif. Tidak ada karyawan yang akan mencapai puncak karir dengan selalu berpindah kerja setiap ada masalah.
Masalah ada supaya kita bisa meningkatkan kapasitas kita lagi. Gunanya yaitu untuk bisa menerima tanggung jawab yang lebih besar. Mengelola dana jutaan jelas berbeda dengan milyaran. Dan beda lagi dengan trillunan. Kita harus naik kelas. Tidak mungkin masalah akan selesai dengan level pemikiran yang sama dengan ketika masalah itu tercipta.
Jadi, sudahkah kita siap mengelola aset yang lebih besar?