


Bridges of Spies
Film dari Steven Spielberg yang dibintangi oleh Tom Hanks menceritakan tentang pengacara biasa di Amerika yang ditunjuk untuk membela seorang mata-mata Uni Soviet pada masa perang dingin dan perjuangannya setelah itu.
Kisah ini diangkat dari kisah nyata James Donovan, yang jelas telah dibumbui oleh trik Hollywood.
SPOILER ALERT. Stop jika tidak mau melihat hasil filmnya.
Film ini dimulai dengan penangkapan Abel yang dituduh sebagai mata-mata Uni Soviet. Uni Soviet adalah negara adi daya yang setelah perang dunia ke2 menjadi lawan Amerika di perang dingin yang berlangsung sampai pecah menjadi 15 negara lain. Yang terkenal mungkin Rusia dan Ukraina.
Karena ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika adalah negara yang adil tapi tidak berminat untuk membebaskan Abel yang sudah pasti akan dihukum mati, maka pemerintah Amerika menunjuk James yang merupakan pengacara yamg biasanya mengurus kasus asuransi.
Di sini James bisa saja menolak, karena adalah pekerjaan sia-sia, dan di luar keahliannya. Tapi dia segera menerimanya. Malahan dengan serius membela Abel. Padahal pemerintah AS ingin menggunakan James untuk mencari informasi mengenai kegiatan mata-mata Abel.
Salah satu percakapan menarik James dan Abel adalah James menanyakan ke Abel, dengan risiko dihukum mati, apakah kamu tidak kuatir. Abel menjawab : Apakah itu membantu?
Sesuai perkiraan, 1 orang vs 1 negara, Abel dinyatakan berhasil dan James kalah. Tapi James berhasil membujuk hakim untuk memberikan hukuman penjara 30 tahun alih-alih hukuman mati, dengan alasan mungkin ke depannya Abel akan berguna. Segera saja James dan keluarganya menjadi musuh negara karena membela seorang mata-mata. Banyak teror terhadap mereka.
Dan kegunaan yang dimaksud James tiba beberapa tahun kemudian, ketika pilot dari pesawat mata-mata AS jatuh ditembak di wilayah Uni Soviet (US). Segera saja AS menawarkan pertukaran tawanan kepada US. Lagi-lagi AS menunjuk James sebagai negosiator. Perundingan dilakukan di Berlin timur yang baru saja mengalami kerusuhan karena blok komunis membangun tembok Berlin. Apakah layak untuk pergi? Jelas, kalau tidak filmnya akan berakhir.
Perundingan berjalan alot, karena pihak US ingin memastikan Abel tidak pernah membocorkan rahasia negara, AS ingin pilotnya segera balik dengan alasan yang sama, dan Jerman Timur ingin menjadi penengah supaya diakui sebagai negara besar juga.
Masalah ini diperparah dengan ditawannya seorang mahasiswa AS yang dituduh sebagai mata-mata oleh Jerman Timur dan diminta sebagai alat tukar untuk Abel. AS tidak menghendaki mahasiswa ini karena dianggap tidak penting. James? Dia mau semuanya. Menukar Abel dengan pilot + mahasiswa.
Maka berangkatlah James ke daerah berbahaya. Kalau dipikir-pikir, bisa saja dia ditawan oleh pihak Jerman Timur sehingga mereka punya 3 orang untuk ditukar. Atau dia dibunuh di sana karena perundingan tidak berjalan dengan baik, dan segala kemungkinan burik lainnya. Ditambah lagi dia harus berjuang sendirian karena perundingan ini tidak boleh diketahui pihak luar. James melihat risiko ini, dan tetap berangkat.
Singkat cerita, dengan daya juangnya, James berhasil menukar semua tawanan. Dan di akhir penukaran, James bertanya kepada Abel apakah dia kuatir akan dibunuh US karena dianggap telah membocorkan rahasia negara. Lagi-lagi Abel menjawab : Apakah itu membantu?
Dan ketika pilot mengkuatirkan tanggapan masyarakat bahwa dia telah membocorkan rahasia negara, James berkata : tidak penting apa tanggapan orang lain, yang penting anda tahu yang sebenarnya.
Film berakhir di sini dengan tambahan catatan ketika terjadi krisis teluk Babi di Kuba, lagi-lagi James dipercaya (kali ini benaran) untuk membawa pulang 1000an rakyat Amerika yang ditawan Kuba. Hasilnya? Total ada 9000an yang berhasil dibebaskan.
NB : ternyata ada 4 orang yang berhasil dibebaskan di Berlin. 1 orang lagi dibebaskan 1 tahun kemudian.
Jadi ada beberapa hal yang bisa dipelajari di sini :
1. Mengkuatirkan sesuatu, misalnya saham akan bergerak turun tidak ada gunanya, karena tidak membantu. Jika akhirnya akan membaik seperti IHSG bulan ini, tidak ada gunanya kuatir. Jikapun tidak membaik, kuatir berlebihan juga tidak akan membuat IHSG naik lagi.
2. Jika kita tahu apa yang kita lakukan, ambillah risiko. Risk selalu berbanding lurus dengan reward.
3. Lihatlah gambaran besar. Jangan fokus pada hal-hal kecil. Lihat ujung karir investasi anda, mau seperti apa, kemudian jalani dengan passion.
4. Tidak perlu kuatir dengan tanggapan orang jika kita tahu yang kita kerjakan benar.
Seperti kata Peter Lynch :
Be a convicted investor.
NB : convited artinya berprinsip.