


Long Term View.
Kira-kira kita berencana berapa lama berkarir di investasi saham. 1 tahun? 5 tahun? 10 tahun? Atau seperti Warren Buffet yang sudah 60 tahun dan masih berlanjut.
Sama seperti karir lainnya yang kita ambil. Bagaimana dengan perencanaan yang kita buat. Apakah kita tidak pernah berencana sama sekali sehingga tetap bertahan di jajaran staf, atau berusaha meningkatkan kapasitas sehingga karir bisa naik.
Itu dari sisi kita sendiri. Bagaimana dengan ujung karir kita. Apakah akan tersedia posisi yang diharapkan. Dulu di awal karir, ada manajer yang berkata, jika kamu ingin tahu seperti apa karir anda 10 tahun lagi, lihatlah orang yang telah bekerja di sini selama 10 tahun.
Sama juga di karir investasi kita, mau seperti apa karir kita, lihatlah investor di depan kita. Apakah karir mereka seperti yang kita kehendaki?
Enaknya di karir investasi, kursi kesuksesan tidak terbatas hanya segelintir orang. Kalau di karir yang biasanya, kita hanya bisa naik ketika ada yang digeser atau diciptakan posisi baru.
Dulu kami memakai metode pendekatan titik masuk dan keluar. Pas ada satu momen, kami berhasil mendapat 50% profit dalam 1 bulan dari 1 saham. Setelah menjual, sahamnya turun 20%. Benar-benar memuaskan. Ternyata saham tadi yang sudah dijual kalau disimpan terus naik 500% dari modal.
Di sinilah kami bertanya. Mengapa ada saham yang terus menerus naik menembus high sebelumnya. Dan ada saham yang akan menembus lownya terus menerus. Lihatlah saham-saham model aces, klbf, asri, bank, unvr selama tahun 2009-2015. Bandingkan dengan saham komoditi selama tahun itu. Akan ada pertanyaan besar. Mengapa?
Nah, di titik inilah kita akan berpikir, melanjutkan kebiasaan lama atau memulai yang baru. Untuk yang hanya mementingkan beli dan jual tanpa perlu alasan, sepertinya bisa melanjutkan memakai metode lama. Tapi kami suka mencari penyebabnya.
Karena itulah, proses mencari jawaban berlangsung. Untungnya pada jaman informasi, semua gampang tersedia. Yang pertama dicari tentu orang yang paling berhasil, yaitu Warren Buffet. Kemudian dengan berjalannya waktu, semakin banyak yang ditemukan. Salah satu yang benar-benar menarik adalah Peter Lynch. Lynch menceritakan karirnya dengan detil baik ketika naik ataupun turun. Role model yang sempurna bagi kami. Burung sejenis pada akhirnya akan berkumpul.
Hasil pertama dari proses ini adalah profit 100%. Setelah itu hasilnya agak naik turun karena masih berusaha spekulasi terhadap perubahan harga. Belajar memang harus seperti ini. Kita naik, prosesnya diingat mengapa bisa berhasil, kita turun, prosesnya diingat mengapa bisa gagal.
Kadang kita susah berubah bukan karena tidak sanggup menerima hal baru, tapi sulit meninggalkan konsep yang telah kita yakini. Sehingga bagi kita, konsep itu sudah melekat demikian kuat sampai kita menganggap kita adalah konsep yang kita buat.
Tapi pada realitanya, semua akan berubah. Usia akan bertambah. Kondisi lingkungan berubah. Tidak ada yang sudah fix dari awal dan akan abadi terus menerus.
Karena itu, lihatlah terlebih dahulu ujung karir seperti apa yang kita kehendaki. Barulah nanti dicari cara yang menunjang proses itu. Dan selama proses, akan ada tambal sulam untuk membuat kita tetap konsisten menuju tujuan.
Dan jangan menyerah akan gangguan minor selam proses ini. 2015 mengerikan? Tanyalah pada investor 2008. 2008 mengerikan? Tanyalah pada investor 1998. Tapi semuanya sudah atau sedang kita lalui.
Lets prepare our future.