Mencari (menjadi) guru yang cocok

  • Save

 

Mencari (menjadi) guru yang cocok

Menyambung artikel sebelumnya tentang seorang guru. Setiap hal baru sejak kita lahir, selalu membutuhkan seorang guru. Guru di sini tidak mesti yang di depan kelas / mimbar, berjas rapi, ataupun dibayar mahal. Siapapun itu, yang penting yang membuat kapasitas diri kita meningkat.

Dulu ketika kami memulai  investasi, belum banyak yang membahas tentang pasar saham. Orang yang terjun di dalamnya masih terbatas. Beda dengan sekarang lewat media sosial saja informasi lebih banyak dan lebih cepat sampai.

Waktu itu pernah melihat buku tentang analis dari luar, sayangnya tidak ada yang mengarahkan, sehingga angka-angka yang ada tidak bisa dipakai.

Kondisi itu membuat kami mencari cara lain. Banyak metode analisa dicoba. Sampai bertemu Jhon Veter, guru yang bagus. Meletakkan dasar analisis. Hal yang menjawab mengapa saham bumi berapa banyak support juga akan ditembus dan saham klbf berapa banyak resistpun akan ditembus.

Apakah pak Jhon pasti seorang guru yang tepat untuk semua orang? Belum tentu. Ketika kami menikmati apa yang dibagikannya berjam2 dengan nyaman, ada teman kami yang pulang di tengah acara karena sakit kepala mendengar bahasannya.

Tidak ada seorang guru yang cocok untuk semua orang, tapi semua orang akan menemukan seorang guru yang cocok.

Sama seperti Peter Lynch. Apa yang dibagikannya sangat menginspirasi bagi kami, tapi belum tentu cocok untuk semua orang.

Hal ini wajar. Karena semua hal di dunia adalah seperti ini. Tidak mungkin ada 1 benda di dunia yang akan disukai atau dibenci oleh semua orang di dunia. Kita bisa mengganti kata ‘hal’ dengan apa saja, saham, indikator analis, pasangan, makanan, pekerjaan, lagu, film, posisi tidur, dsb.

Karena itu, cobalah mulai berbagi jika ada hal bagus. Hal jelek simpan untuk diri sendiri saja. Nanti kita akan menemukan guru-guru yang benar-benar menginspirasi hidup kita. Ini juga terjadi di kami. 10 tahun lalu kami cuma belajar dari seseorang melalui tulisannya. 5 tahun lalu kami melihat pelajarannya di youtube. 3 bulan lalu orangnya datang ke Indonesia untuk mengajar. Selama proses itu, kami berbagi apa yang kami ketahui.

Tidak perlu berdiri di depan mimbar atau kelas. Asal yang kita pikirkan, katakan, dan perbuat adalah untuk mengangkat hidup orang lain, itu sudah layak menjadi inspirator bagi yang lain.

1 orang menjadi mandiri di bursa dan menumbuhkan orang  lain, akan menjadikan rakyat Indonesia tuan rumah sendiri di BEMI (Bursa Efek Milik Indonesia), bukan BEMA (Bursa Efek Milik Asing). 1 asing jualan? Napa takut, ada jutaan investor siap menampung.

Be a good student then teacher.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link