


The Good and Bad.
Dari gambar terlampir laporan keuangan dari 2 perusahaan berbeda dari industri sejenis, yaitu BUMI dan PTBA dari industri batubara.
Laporan ini dimulai dari Q4 2011, masa kejayaan komoditas sampai Q4 2014, masa suram komoditas.
Terlihat pada masa kejayaan, BUMI dan PTBA mencetak laba, tapi seiring memburuknya harga komoditas, BUMI tidak bisa mempertahankan kinerjanya dan mengalami kerugian, sedangkan PTBA walau menurun masih bisa mempertahankan keuntungan.
Kalau saham itu hanya kertas yang diperdagangkan, tentulah naik turunnya hampir sama. Tapi selalu ingat, di belakang saham selalu ada perusahaan yang berdiri kokoh atau goyang-goyang karena ditiup angin.
Perusahaan didirikan dan dijalankan oleh manusia, atas dasar mencari keuntungan. Jika fondasi manusianya kuat, perusahaan akan kokoh walau angin ribut sekalipun menghantam bisnisnya. Kalau tidak, maka angin sepoi-sepoi saja sudah bisa meruntuhkan perusahaannya.
Jika masa sulit telah berlalu, karena tidak ada yang berlangsung selamanya, perusahaan baik akan bangkit dan perusahaan jelek akan tetap kepayahan, investor akan mendapatkan apa yang dia investasikan.
Tugas kita sebagai investorlah memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Untuk membantu memilih manajemen yang baik, silakan baca artikel berikut.
Apa itu GCG?
http://goo.gl/qmFCqx
Dan terakhir, tahu berapa perubahan harga kedua saham itu selama 4 tahun? BUMI dari 2175 ke 80 alias -96% sedangkan PTBA dari 17350 ke 12500 alias -28%. Tidak perlu ahli roket untuk menilai mana yang baik dan mana yang buruk.
Be a good investor.