


The Man With 157 Teachers
Pernahkah kita membayangkan jika terlahir dan besar tanpa bimbingan siapapun juga. Tidak ada tempat bertanya. Tidak ada yang menunjukkan jalannya. Semua orang berjuang sendiri-sendiri. Akan seperti apa dunia itu.
Kira-kira 1500 tahun yang lalu ada seorang pangeran di India memutuskan untuk belajar spiritual. Perjalanan belajarnya sampai di tanah Indonesia yaitu Sumatra. Setelah belajar belasan tahun, akhirnya dia balik ke India untuk mengajar. Kualitas yang dimiliknya membuat Tibet mengundangnya untuk belajar, yang bahkan ditukar dengan nyawa raja Tibet. Sekarang ajarannya menyebar ke seluruh dunia dari timur sampai barat.
Dan sampai akhir hidupnya, total orang yang pernah menjadi gurunya menurut sejarah ada 157 orang. Dan salah satu guru yang paling dihormatinya berasal dari kerajaan Sriwijaya.
Demikian sekilas perjalanan hidup seorang master yang luar biasa.
Nah, kita sendiri di karir investasi ini, sudah bertemu berapa guru. Atau sudah merasa cukup?
Dalam beberapa waktu ini, kami sedang ikut kursus, pengajarnya mungkin orang-orang biasa, yang tidak ada nama di dunia investasi Indonesia. Pelajarannya sendiri lumayan banyak, yang seharusnya dipelajari selama beberapa hari dikompres menjadi 1 jam. Tidak mungkin bisa dikuasai dalam waktu itu kecuali kita manusia jenius. Tapi yang menarik, beberapa materinya berguna untuk bahan melengkapi perhitungan valuasi yang kami miliki.
Rumus valuasi saham pernah kami pelajari dari pak Jhon Veter, orang hebat yang meletakkan fondasi investasi bagi kami.
Banyak orang-orang hebat di dunia investasi Indonesia, satu atau lainnya memberikan pelajaran, yang namanya kita kenal, misalnya Yossy Girsang, Teguh Hidayat, Anggun Trader, Jsxtrader, Saham Pemenang dan sahabat2 saham lainnya yang belum disebutkan namanya telah memberikan kontribusi ilmu saham bagi kami team Saham Indonesia.
Termasuk guru-guru dari luar negeri yang cuma bisa dipelajari melalui media buku atau internet. Beruntung kita hidup di jaman informasi, semua gampang tersedia asal mau dicari. Sungguh ironis kalau di jaman informasi otak kita mati karena kekurangan oksigen ilmu.
Guru-guru luar negeri misalnya Warren Buffet, yang sudah dikenal banyak orang, terus Peter Lynch yang metode investasinya sangat menarik. Biasanya ilmu investasi dibuat serumit mungkin supaya ada pihak yang bisa menarik keuntungan besar, dibuat oleh Peter Lynch menjadi sederhana, sehingga orang-orang amatiran seperti kami juga bisa menjalankannya.
Guru-guru juga bisa dari lingkungan sekitar, yang menunjukkan pada kami metode Buffet dan Lynch bisa berhasil dijalankan. Ya, sebuah ilmu kalau hanya bagus sebatas teori percuma juga.
Banyak orang-orang biasa, di Jakarta maupun di daerah yang telah berhasil mengembangkan asetnya berpuluh-puluh atau beratus kali lipat, yang menjadi bukti nyata investasi itu milik semua orang yang serius.
Satu hal yang menjadi persamaan semua guru-guru ini. Mereka adalah orang yang berusaha meningkatkan kapasitas kita, baik secara sadar atau tidak, alih-alih membuat kita takut, inferior, atau stress.
Orang-orang dengan motivasi baik hidupnya akan naik seperti spiral up. Karena itu, jika ada hal baik yang bisa kita lakukan pada sesama investor, JUST DO IT.
Kita yang jadi murid bagi 1 orang juga bisa jadi guru untuk yang lain. Karena itu, apabila kita belum merasa paham akan ilmu saham, carilah guru2 yang bersedia membimbing. Dan apabila kita sudah merasa paham, segera bantu orang2 sekitar kita agar mereka pun melek ilmu saham, sehingga dengan demikian suatu hari seluruh penduduk Indonesia akan paham dunia investasi.
Selalu puas dengan apa yang kita miliki, namun jangan pernah puas terhadap siapa kita.
Selalu berbagi ilmu.
Stay foolish stay hunger.
Be An Inspiring Investor.