


Logic Test
Menyambung dari pertanyaan kemarin.
Kira-kira dari 50 orang ini, ada berapa yang termasuk investor di saham? Dan siapa saja.
Link daftar orang-orangnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/29/073249826/Ini.50.Orang.Terkaya.di.Dunia
————————
Jawaban paling umum biasanya adalah Warren Buffet. Jawaban pastinya adalah 50 orang tersebut. Mereka semua memiliki aset dalam bentuk saham.
Pernyataan ini akan timbul pertanyaan berikutnya. Mereka kan pemilik perusahaan itu. Wajar kaya raya. Benar demikian. Sama persis seperti kita adalah pemilik usaha jika membeli sahamnya. 1 lot saham ASII adalah bukti jelas kita memiliki 100 lembar bukti kepemilikan perusahaan Astra Internasional.
Pernyataan di atas akan timbul lagi pertanyaan. Mereka memiliki jumlah yang sangat banyak sehingga punya pengaruh. Kalau kita kan cuma sedikit. Benar pernyataan di atas. Nah, di sinilah peran Warren Buffet. Dia adalah bukti hidup bahwa dengan start kecil (100 ribu USD pinjaman) bisa menjadi besar (80 milyar USD).
Semua hal ada masanya. Tidak akan ada nama Mark Zuckenberg di daftar forbes sebelum tahun 2000. Masanya belum tiba. Sama, ke depan akan muncul orang-orang baru yang mengisi daftar itu karena masa mereka sudah tiba.
Sama seperti investasi di Indonesia. Apakah masa kita sudah tiba atau belum. Kalau ya, kita cukup riding the wave. Seperti Warren menaiki masa keemasan bursa Amerika dari 1975 sampai sekarang. Istilah chartist, follow the trend.
Jika belum. Ini pertanyaan menantang. Mengapa? Karena jika potensi belum ada, berarti ada peluang yang sangat besar sekali dalam perkembangan pasar modal. Coba tanyakan pada pengusaha sejati. Di mana belum ada pasar, di situlah mereka melihat peluang. Kita akan menjadi pionir.
Jumlah penduduk Indonesia yang berinvestasi langsung di pasar modal hanya 400 ribuan. Dibanding jumlah penduduk Indonesia 250 juta, jumlah ini sangatlah kecil. Cuma 0.15%. Negara maju sudah memiliki setidaknya 20% penduduk berinvestasi.
China memiliki 100 juta investor yang sayangnya sebagian besar mungkin sedang menghadapi masalah. Karena booming ekonomi, tiba-tiba rakyatnya memiliki dana besar untuk berinvestasi. Sayangnya, pelaku pasar tidak siap menyambut perubahan ini. Akhirnya banyak yang rugi besar karena kurangnya edukasi. Tapi 100 juta investor itu besar. Kira-kira 7.5% penduduk China.
Bagaimana dengan Indonesia. Apakah mungkin suatu hari akan ada 1% 2% 5% 20% penduduknya menjadi investor? Itulah visi dan misi kami di saham-indonesia. Kita mempersiapkan jalan untuk mereka. Dan semoga di ujung jalan, semua yang membaca artikel kami masih bisa berkumpul melewati naik turunnya gelombang pasar.