Melawan Teroris

  • Save

 

Melawan Teroris

Baru saja Jakarta mengalami teror dari orang-orang tidak bertanggung jawab. Dan segenap bangsa Indonesia bersatu berkata Kami Tidak Takut. Sungguh cara pandang yang luar biasa. Karena tujuan teror memang untuk menciptakan ketakutan yang akhirnya memaksa kita untuk menuruti keinginan mereka.

Di bursa juga demikian. Sering banyak berita tidak jelas atau tidak ada dasarnya, baik disadari atau karena kekurangan pengetahuan, berusaha menyebabkan ketakutan di para investor. Ramalan IHSG akan turun dalam, dunia ekonomi akan karam, kiamat, dan segalanya, Dow akan terjun bebas, hampir setiap hari ada berita seperti itu. Pertanyaannya, apakah kita perlu takut terhadap semua yang akan terjadi?

Kalau orangnya sengaja ingin menciptakan teror, kita juga tidak bisa apa-apa. Biarkan saja, ibarat anjing menggonggong, kafilah berlalu. Kalau yang tidak sadar karena ketidak tahuan, bisa belajar supaya mengerti.

Kita lihat satu persatu, Dow turun? Memang sudah saatnya. Dow sudah tidak terlalu murah. Sudah naik 400% sejak Amerika. Wajar tidak sahamnya akan koreksi? Ditambah the Fed mulai menaikkan suku bunga. Artinya, di sana akan ada pengereman karena kekuatiran ekonomi terlalu cepat. Wajar di mana-mana, kalau sudah terlalu kencang ya mengerem, masak mau nabrak tembok?

Bagaimana dengan Indonesia. Baru saja BI Rate turun. Yang berkebalikan dengan Fed Rate. BI Rate turun merespon ekonomi yang sudah lemah sejak beberapa bulan terakhir. Ditambah tekanan inflasi yang berkurang. Situasi ini sama dengan Amerika tahun 2009 bukan? Dan kita tahu apa yang terjadi pada bursa Amerika dari 2009 sampai 2015 ini? Naik 400%. Apakah IHSG akan seperti itu? Kerjakan PR masing-masing, maka nilai kita akan bagus.

Yang kedua, ekonomi dunia akan longsor, kiamat, karam, atau apapun istilahnya, apa benar pemerintah semua negara akan sebodoh itu melihat kehancuran ekonomi masing-masing? Kami yakin sebelum itu terjadi, semua sudah berlomba-lomba melakukan stimulus dan deregulasi, tepat seperti yang sedang dilakukan Indonesia. Kita yang pantatnya panas karena kelamaan duduk saja akan mengubah posisi, apalagi skala yang lebih besar.

Kemudian dikatakan asing menjual. Kita harus mengikuti. Apakah benar demikian. Kemarin kami melihat film The Big Short. Film yang bagus. Menceritakan tentang 2008 Amerika. Di film digambarkan krisis terjadi karena adanya fear, greed, arogansi, ketidak pedulian pelaku ekonomi di sana. Artinya mereka juga seperti kita. Ada perasaan. Sama-sama butuh makan, sama-sama cari untung. Sama-sama bisa salah.

Kalau 2008 tidak cukup, bagaimana dengan dotcom 2000. Penurunan 23% Dow dalam 1 hari di 1987, krisis 1982, krisis 1973, resesi 1930. Kekalahan di perang Vietnam. Siapa pencetus, pelaku, korban? Orang asing kan? Eh, orang Amerika lokal deh, bukan orang asing. Pantas kalau dengar orang asing, sepertinya sakti.

Salah satu guru kami pernah berkata, kalau mau buat orang terpukau, berbicaralah dalam bahasa asing, walau ga ngerti, mereka akan terpesona.

Asing mungkin benar mungkin salah, intinya, mereka bukanlah dewa yang 100% harus diikuti. Kerjakan PR masing-masing lebih penting. Kecuali kita anak malas, ya wajar kalau butuh contekan. Tapi tidak ada sejarahnya orang yang cuma menunggu contekan akan sukses. Kalau benar ada, silakan ajarkan anak anda supaya tidak perlu kerja keras, cukup menunggu contekan saja.

Dan seperti kata Peter Lynch. Tidak ada gunanya bersikap pesimis kecuali anda mendapat manfaat darinya. Dan mengapa kami terus mengutip Peter Lynch? Karena di bukunya diceritakan semua pengalaman dia sebagai fund manager di Amerika. Suka dan duka, sukses dan jatuh, fear dan greed dia.

Bagi kami, orang demikian benar-benar layak jadi seorang guru dibanding orang yang berusaha tampil sempurna karena takut dengan kesalahan. Orang yang tidak berbuatlah yang tidak akan pernah salah.

Dan banyak artikel kami membahas tentang feeling, emosi, dan sejenisnya alih-alih teknikal dan saja. Karena sisi inilah yang benar-benar akan berperan penting terhadap kinerja investor.

Jadi apakah semua akan aman-aman saja? Jelas tidak juga. Karena bisa saja orang-orang panik dan melakukan jual apalagi yang memakai margin (hutang), karena itu disarankan berinvestasi itu menggunakan uang nganggur. Kita tidak akan tahu kapan akan menginjak ranjau. Ketika ada orang menjual dan berikutnya yang panik ikut-ikutan, jelas bursa akan turun. Ini tidak bisa dicegah. Kita bisa melakukan beberapa hal.

Yang pertama adalah berdiam diri karena tidak ada rencana action. Yang kedua, kita bisa melakukan riset ulang terhadap peluang yang ada atau terhadap saham yang telah ada. Apakah ada yang berubah selain harga? Harga jelas akan naik turun tiap waktu. Kalau tidak naik turun berarti sahamnya kena suspend atau sepi peminat seperti saham 50. Lebih baik melakukan riset ketika saham naik, karena saham naik berarti bertambah, reward turun. Terbalik ya dengan yang selama ini dipelajari?

Logikanya gampang. Saham itu mewakili perusahaan. Perusahaan itu ada nilainya. Coba tanyakan ke BCA, mesin ATMnya 1 berapa. Tanyakan ke BSD 1m2 tanah mereka berapa. Tanyakan ke Indofood 1 pack indomie mereka berapa. Karena ada nilainya, jika harga saham naik, misalnya naik dari 600 ke 800 dan nilai sahamnya adalah 1.000, berarti risk yang tadinya 60% naik jadi 80% atau reward yang tadinya 66% mengecil jadi 25% (moga-moga bagian ini paham). Reward mengecil dan bertambah, jelas perlu hati-hati. Kalau harganya turun ke 500, berarti risk 50% reward 100%.

Ingat baik-baik, nilai perusahaan dan harga saham adalah dua jenis angka yang berbeda. Nilai itu cenderung tetap, sedangkan harga tergantung mood investor.

Setelah riset, kita bisa memutuskan berdiam diri, mengurangi posisi atau menambah posisi. Jadi action kita murni karena hasil analisa bukan karena ikutan panik.

Jadi, ketika ada berita apapun yang muncul, jangan ditelan bulat-bulat, analisa dulu, setelah dipikirkan matang-matang dan beritanya tidak logis, katakan : Kami Tidak Takut.

Be a brave investor.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link