


Prediksi 2016
Banyak pertanyaan tentang prospek 2016 dibanding 2015 yang suram. Bagaimana dengan IHSG 2016? Saham apa saja yang akan bagus di tahun ini. Sektor apa yang bakal bagus. Apa saham yang harus dihindari? Apakah kita harus hold lama saham yang lagi dipegang atau ditradingkan dengan cepat. Bagaimana setelah tahun monyet tiba. Bagaimana dengan penampakan UFO yang baru saja terjadi. Dan masih banyak lagi.
Investasi itu seru. Karena melibatkan begitu banyak emosi pada hal-hal sederhana. Apa hal sederhana di investasi? Temukan usaha bagus yang berprospek, dikelola oleh orang-orang profesional dan butuh modal sesedikit mungkin. Begitukan cara kita memulai bisnis? Bedanya ASII dengan dealer mobil impian kita apa? 1nya adalah toko kecil. 1nya adalah toko yang menjual lebih banyak mobil dan motor, dan karena sukses, mereka mengembangkan bisnisnya ke sektor lain. Bedanya AISA dan warung beras di pasar apa? Sama seperti penjelasan ASII.
Bedanya BBCA dan bank BCA apa? Mengapa kita percaya untuk menaruh uang kita di bank BCA tapi tidak berani menaruh uang kita di saham BBCA? Apa karena takut sahamnya turun? Kalau begitu, coba dikerjakan PRnya. Apakah saham BBCA layak beli dan di harga berapa? Tapi kalau untuk pertanyaan ada cara tidak kalau sehabis beli sahamnya langsung terbang, dan begitu jual, sahamnya langsung turun. Jawaban singkatnya : tidak ada. Kalau benar ada indikator nomor 1 di dunia, apa gunanya ratusan indikator lain? Kalau benar ada indikator super, apakah pemuncak daftar forbes adalah pengguna indikator ini?
Orang-orang di daftar forbes berada di sana karena melakukan hal sederhana secara konsisten bertahun-tahun. Apa hal sederhana itu? Menemukan bisnis bagus yang berprospek, dikelola dengan profesional. Sedangkan yang investor menambahkan dengan membeli semurah mungkin. Persis seperti seorang ibu rumah tangga berbelanja di pasar. Para ibu menyiapkan daftar belanjaan, memilih sayuran terbaik, dijual oleh penjual yang profesional dengan harga yang bersaing.
Jadi, bagaimana prospek 2016, belilah perusahaan bagus yang punya prospek cerah, dikelola oleh orang-orang professional, dan dijual dengan harga murah. Dan jauhilah perusahaan jelek yang tidak punya masa depan, dikelola orang-orang tidak baik, dan dijual dengan harga mahal. Tugas kita tinggal melakukan ini bertahun-tahun, dan tugas bursa akan memberi apa yang kita investasikan.
Sedikit cerita tentang ramalan. Tahun 1980 seorang bocah menyatakan pada suatu hari seluruh dunia akan dipenuhi komputer pribadi. Dan dia mau semua komputer itu menggunakan produk dia. Ramalan yang ambisius bukan? Dikumpulkan orang-orang terbaik, dibuat produk terbaik, dan dijual ke perusahaan terbaik pada masa itu. Setiap beberapa tahun, dia menggunakan cara yang sama lagi. Sekarang bocah yang telah berkeluarga ini menduduki ranking nomor 1 di daftar forbes. Ramalan dibuat dan hanya akan berhasil kalau kita mewujudkannya.
Cerita kedua. Adik saya pernah bekerja di luar negeri selama beberapa tahun. Setelah itu dia balik ke Indonesia dan ingin memulai usaha. Cara paling gampang dan meyakinkan adalah menanyakan ke tukang ramal. Budaya orang Thionghua kebanyakan hampir seperti itu. Oleh peramal disarankan menjalankan bisnis tambak udang. Sebuah bisnis yang masuk akal, ditambah papa kami pernah bekerja di tambak udang. Tapi akhirnya dia tidak mengambil ini dan memutuskan bergerak di bidang produk kesehatan. Bidang yang berlawanan. Setelah bertahun-tahun kerja keras, sekarang hasil kerjanya sudah terlihat.
Kalau secara singkat, prospek 2016 cerah dengan penduduk yang bertambah secara jumlah dan umur. Artinya kebutuhan meningkat. China juga melonggarkan kebijaksanaan 1 anak. MEA dimulai, penduduk Indonesia 40% negara ASEAN yang berarti kita punya 60% pasar baru dari negara ASEAN lainnya, artinya peningkatan 150%. Pembangunan tetap dilaksanakan.
Jadi, mari menyambut 2016 dengan optimis.