Trading untuk Karyawan

  • Save

 

Trading untuk Karyawan

Mengawali tahun baru, biasanya kita melakukan resolusi untuk memulai kebiasaan yang baik. Artikel kali ini untuk membahas tentang memulai kebiasaan yang baik.

Sebagian dari kita yang melakukan transaksi di bursa kemungkinan bekerja di perusahaan swasta atau negeri. Bagaimana gaya transaksi kita? Setiap beberapa waktu melihat pasar  untuk memastikan saham incaran atau memastikan portofolio kita masih aman atau tidak.

Gaya memeriksa seperti ini terlihat smart karena jika ada apa-apa kita bisa bereaksi terlebih dahulu. Sayangnya, gaya seperti ini hampir pasti akan membuat kinerja kita menurun. Baik di saham ataupun di kerja.

Kita bahas tentang saham dulu. Biasanya kita suka memeriksa kerjaan supaya bisa memastikan semua berjalan dengan baik. Bedanya di investasi, cara ini kecil kemungkinan berhasil. Yang pertama, seperti menonton pertandingan bola melalui TV, dilihat atau tidak tetap tidak akan mempengaruhi hasil pertandingan. Bursa juga sama, kalau memang saatnya naik pasti naik, kalau memang saatnya turun pasti turun.

Yang kedua, karena cara kita bereaksi yang membuat situasi lebih rumit. Reaksi manusia biasanya menyukai kebahagiaan dan menolak penderitaan. Bahagia ketika melihat porto hijau dan tidak bahagia ketika melihat porto merah. Situasi ini akan menyebabkan kita cenderung mengejar yang sudah naik dan membuang yang turun. Artinya kita membeli lebih mahal dan menjual lebih murah. Resep pasti untuk melihat porto menyusut.

Apakah mungkin dibalik sehingga kita senang melihat market merah dan tidak senang melihat market hijau. Bisa saja, misalnya kondisi waktu full cash. Tapi berapa banyak kesempatan kita full cash. Biasanya setelah memegang cash, kita akan langsung mengincar yang lain karena takut ketinggalan kereta. Dan ini bisa dilatih tapi sepertinya tidak menyenangkan. Balik ke sifat dasar manusia, senang kebahagiaan dan menolak penderitaan.

Keinginan lebih sering melihat market karena ingin melakukan market timing. Andaikan beli di sini dan jual di sana. Ini gampang kalau melihat data masa lalu. Kalau benar masa depan bisa segampang itu diprediksi, sudah tutup semua perusahaan dan bos-bosnya lagi di hawaii bersantai sambil bertransaksi.

Alasan kedua lebih penting. Kinerja menurun di kerja. Apakah dengan memantau market lebih sering, kita akan bisa bekerja dengan lebih baik? Rasanya tidak. Kita manusia yang memiliki perasaan. Ketika market naik dan turun, kita akan merasakan emosinya. Apalagi ketika salah mengambil keputusan. Apakah perasaan ini tidak berpengaruh ke pekerjaan? Jangan sampai hilang uang di bursa hilang juga pekerjaan.

Hal lainnya adalah ketika kita memantau market, berarti kita mengambil jam kantor melakukan hal pribadi. Ini berarti kita tidak menghargai hak kantor dengan mengabaikan kewajiban kita. Kelihatannya kok cuma hal sederhana, bukannya pergi merampok, apa  konsekwensinya. Ingat, hal-hal besar dipicu dari hal kecil. Ketika kita menanam benih tidak menghargai urusan kantor, apa kira-kira yang akan kita lihat di masa depan. Kita akan membentuk halangan mental untuk menjadi kaya. Cara kerjanya seperti ini. Untuk detil nanti kita akan membahas di satu artikel khusus.

Tidak ada kantor yang menginginkan karyawannya kehilangan fokus dengan mengerjakan hal lain. Coba tanyakan sewaktu interview kerja atau ketika kita berada di posisi di atas.

Solusinya adalah dengan mempelajari transaksi melalui automatic order. Di sistem HOTS Mirae Asset Sekuritas menyediakan fasilitas untuk itu. Atau bisa memasang order di pagi, siang, atau malam setelah melakukan analisa. Dan ini gunanya tidak buru-buru dalam mengambil keputusan, hasil kita pastinya akan lebih baik. Saham bagus selalu akan memberi kesempatan kedua untuk yang mengikutinya. Tinggal dianalisa saja apakah saham incaran kita memang bagus atau tidak.

Jadi, lakukanlah sesuatu karena itu memang baik, bukan karena orang lain juga melakukan makanya dianggap baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link