


Bagaimana Mencapai Kesuksesan
Banyak orang atau bahkan semua orang ingin sukses, tapi berapa banyak yang benar-benar akan sukses? Apalagi baru saja pasar saham bagus bulan ini, langsung dihantam badai di Jumat. Jadi, berapa peluang kita akan berhasil?
Untuk itu kita bisa memikirkan beberapa hal berikut ini.
Berapa banyak anak muda di Amerika yang bermimpi seperti Michael Jordan, dan berapa banyak yang mencapai levelnya.
Berapa banyak orang bermimpi memiliki kekayaan seperti Warren Buffet dan berapa banyak yang mencapai levelnya.
Kalau baca kegagalan yang dialami Michael Jordan, siapa yang bisa tahan. Hampir 10.000 lemparan gagal. Buku motivasi saja berkata untuk mencapai level menguasai kita cukup melakukan 10.000 x latihan. MJ gagal 10.000 di pertandingan, jadi bisa bayangkan berapa kali dia gagal di latihan. Kemudian ada juga kegagalan di masa krusial pertandingan.
Warren juga sering gagal. 2 kegagalannya akhir-akhir ini adalah tertipu perusahaan bodong sebesar 8 trillun rupiah. Dan di 2015 dia underperform market dengan selisih yang besar. Jagoan sebagian besar orang sepertinya.
Terus apa yang membuat MJ dan WB menjadi legenda di bidangnya? Apa yang membuat mereka menjadi panutan jutaan orang di dunia. NBA tanpa MJ mungkin tidak akan menjadi salah satu olahraga paling terkenal di dunia. Investasi tanpa WB mungkin akan menjadi mitos mencari kekayaan saja.
Poinnya cuma 1, mereka konsisten melakukan apa yang telah menjadi karir mereka. MJ melakukan selama hampir 20 tahun. WB melakukan hampir 60 tahun. Semakin banyak kegagalan yang dilakukan, semakin dekat dengan keberhasilan.
Dan setiap kegagalan yang terjadi, akan menjadi pelajaran berikutnya supaya lebih mahir. Ini kunci bagi kita. 1 kegagalan bukan berarti 10.000 x berikutnya akan gagal lagi. Itu kalau kita tidak belajar. Tapi dengan belajar, kegagalan kita akan semakin sedikit, dan keberhasilan kita akan semakin banyak.
Dengan membaca buku, ikut kursus, akan mempercepat proses ini. Karena kita membeli pengalaman orang lain dan menjadikannya mentor. Tapi jelas tidak mungkin 100% ditiru. Ukuran tubuh tidak sama, mau 100 ribu kali latihan juga kita tidak akan menjadi MJ. Pakailah metode ATM untuk itu. Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Kami juga banyak kegagalan. Banyak kesalahan yang dilakukan. Apalagi setelah membaca buku One Up. Sepertinya kesalahan bertahun-tahun tidak perlu terjadi. Tapi kami selalu maju terus. Karena menariknya justru kesalahan yang ada harus terjadi supaya kami bisa bertemu buku yang luar biasa ini. Tanpa kegagalan, mana mungkin ada proses belajar.
Dan melalui proses ini, kami melihat apa ujung karir yang menanti kami di sini. Sayangnya, metode kegagalan ini adalah lawan dari metode pembelajaran yang ada di sekolah secara umum. Yang salah justru mendapat hukuman. Dijauhi karena tidak bagus. Pantas pencitraaan menjadi penting sekali.
Realitas saja, manusia yang tidak pernah salah adalah manusia yang tidak pernah mencoba. 0% kegagalan, 0% keberhasilan.
1 lagi yang penting, karir secara fisik tidak akan bisa lama, selalu akan ada yang lebih muda, lebih cepat, dan lebih kuat akan mengalahkan kita. Karena itulah kami memilih karir investasi ini. WB sudah menjadi contoh bagaimana usia bukan halangan untuk tetap di puncak karir.
Jadi, berapa banyak kegagalan yang sudah kita dilakukan?