


Mengapa Saham Naik dan Turun – Jawaban
Banyak orang selalu mencari cara supaya bisa mengetahui mengapa saham bisa naik dan turun. Gambar berikut menjelaskan tentang ini. Chart saham yang dipakai sama dengan chart yang lalu. Di chart ini kami menambahkan 1 jenis data yang berjalan selaras dengan pergerakan saham.
Grafik pertama adalah saham BUMI dan grafik kedua adalah saham UNVR. Terlihat baik BUMI maupun UNVR, ketika laba naik, harga saham naik, dan ketika laba turun, harga saham turun.
Kalau dilihat lebih detil, ada waktu-waktu ketika harga dan laba perusahaan bergerak berlawanan. Ini karena secara jangka pendek, fluktuasi saham menyebabkan hal ini terjadi. Apalagi laporan keuangan hanya keluar 3 bulan sekali. Jadi selama 60 hari transaksi, fluktuasi lebih disebabkan sentimen dan ekspektasi investor di dalamnya. Kadang muncul berita yang mengejutkan, baik ataupun buruk, sehingga investor bereaksi. Ditambah adanya running trade, yang dilihat sebagian investor.
Seperti komentar banyak investor dunia, untuk jangka pendek, hubungan antara harga dan kinerja perusahaan adalah hampir tidak ada, tapi untuk jangka panjang, hubungan antara kedua hal ini adalah hampir 100%. Dengan memahami ini, maka kita bisa mengambil untung dari kesempatan yang ada. Kita lihat, UNVR kadang mengalami penurunan walau kinerja membaik. Kalau kita cukup jeli, ini adalah kesempatan masuk atau menambah barang. Setiap penurunan adalah kesempatan menambah untuk saham bagus. Dan setiap kenaikan adalah kesempatan keluar untuk saham jelek.
Tinggal kita menentukan sendiri, yang mana saham bagus, dan yang mana saham jelek.
Ngomong-ngomong, garis laba BUMI terlihat naik lumayan, tapi mengapa sahamnya masih tidur? Harus dicek, walau naik, tapi kenaikan labanya masih di bawah 0, jadi secara teknis BUMI masih mengalami kerugian. Makanya saham BUMI masih tidak bergerak di harga 50. Ini bukan karena tabiat pemilik perusahaan seperti apa. Atau di partai politik mana. Investor selalu melihat risk dan reward. Dan risk di investasi adalah kerugian, sedangkan reward adalah keuntungan.
Investasi selalu sederhana. Tidak ada bedanya kita membuka toko baju dengan membeli saham MAPI. Tidak ada bedanya kita membuka warung indomie dengan membeli saham ICBP. Tidak ada bedanya kita menabung di bank BCA dengan membeli saham BBCA. Yang membuat beda adalah fear dan greed kita.
Kita selalu melebih-lebihkan ketakutan dan kemauan kita. Yang mengakibatkan fluktuasi saham sangat liar. Karena itulah, investor yang tenang akan mendapat kesempatan dari kecerobohan kita. Dan pada akhirnya, yang menentukan nasib kita di investasi, bukanlah pergerakan indikator, bukan juga laba perusahaan, tapi kita sendirilah yang menentukan nasib kita di sini.