


Mengenali Pola
Di web boxofficemojo.com disebutkan bahwa film Deadpool menjadi film yang paling awal di tahun berjalan mencapai 100 juta usd. Sampai sekarang filmnya sudah mencetak laba hampir 500 juta usd. Sebelumnya film yang sanggup mencetak laba 100 juta dalam beberapa hari pembukaan hanyalah di musim panas. Sehingga dikenali istilah summer blockbuster. Dan semua studio tidak ingin mengambil risiko melawan pola ini. Karena berhubungan dengan pendapatan mereka.
Tapi disebutkan, apakah dengan munculnya deadpool akan merubah semuanya? Sehingga studio tidak perlu bersaing dengan ketat berebut penonton. Sebelumnya studio film selalu melihat sejarah. Kalau diluncurkan tanggal sekian, maka kemungkinannya akan sukses/gagal. Contoh film anak-anak biasanya di masa liburan. Film action biasanya di musim panas. Film horor di Januari atau dekat Halloween. Film yang mengejar Oscar harus di dekat acara Oscar. Film yang akan mengejar rekor pendapatan di akhir tahun. Kemudian jika ada film yang sukses, maka dibuatlah jilid 2 3 4 dan seterusnya, atau film remake. Manusia takut gagal.
Di saham juga sama, ada pola-pola yang biasanya dihapal orang supaya bisa mempertahankan konsistensi profit. 1 pola muncul dan diingat, 2 pola muncul, dan seterusnya sampai sekarang sudah ada berapa puluh atau ratus pola yang harus dihapal. Jika gagal mengingat 1 saja, seakan-akan kemampuan menghasilkan uang di saham menjadi terancam.
Tidak heran karena sejak di masa sekolah kita diajarkan untuk menghapal dibandingkan mengasah kemampuan menganalisa. Dan banyak artikel di saham-indonesia.com membahas tentang kebiasaan ini. Jika bertahun-tahun melakukan, maka kita akan menganggap normal dalam melakukannya. Malah mungkin sampai tahap tidak bisa bertahan kalau tidak ada ini.
Seperti juga di film, apakah ke depan akan ada perubahan pola lagi? Jelas akan ada. Dan jika pola berubah, maka diciptakanlah istilah baru lagi. Karena memang mengenali pola adalah kebiasaan manusia untuk bertahan hidup. Untuk bagian ini, bisa tonton National Geographic tentang Brain Games dan Number Games.
Manusia takut kalau pola ini dilanggar, maka kehidupan dia akan terancam. Ada buku yang pernah kami baca, di Afrika ada suku yang melakukan hukuman terhadap anggotanya yang melanggar dengan mengusirnya dari suku itu. Dan bagi orang yang terusir, hukuman ini sudah seperti hukuman mati baginya. Karena komunitas adalah segala-galanya.
Secara logika mungkin benar, diusir dari lingkungan yang aman, ke kawasan hutan dan padang rumput berbahaya, jelas mirip kepastian akan kematian. Tapi kalau diterapkan di sini? Rasanya tidak efektif. Kalau di sini, mungkin handphone diambil akan seperti hukuman mati. Jadi sebuah konsep yang dianggap super penting bagi sebagian orang, bagi yang lain adalah tidak ada artinya. Sebelum benar-benar mengaplikasikannya, coba tanya, apakah ini benar-benar akan berhasil dipakai seluruh orang?
Manusia akan terus berkembang, dan berevolusi, bukan dengan menumbuhkan tanduk atau ekor, tapi kapasitas kita akan meningkat terus. Jadi pola baru akan selalu muncul. Apakah kita akan menghapalnya atau mengabaikannya? Pilihan masing-masing. Dan pola baru muncul, itu juga adalah pola lagi.
Dan ngomong-ngomong tentang pola, sebenarnya ada 1, dan 1 pola ini, ditambah sedikit kemampuan menganalisa sudah cukup untuk bertahan di bursa. Dan pola ini membuat kami mengambil LPCK di minggu lalu. Apakah akan efektif? Mudah-mudahan. Moga-moga kita ada kesempatan untuk membahasnya di artikel berikutnya.
Jadi, apa pola manusia untuk sukses?