


Raksasa China
Selama setahun ini banyak yang meragukan kemampuan ekonomi China. Yang diprediksi akan menyebabkan kekacauan terhadap ekonomi seluruh dunia. Dari masalah kesulitan ekonomi sampai kiamat ekonomi.
Apakah benar demikian? Apakah dunia akan berjalan menjadi semakin buruk seperti prediksi para analis yang ahli?
Kita bisa mengeceknya satu persatu. Yang pertama adalah menurut data terakhir, ekonomi China masih tumbuh 6.8%. Sedikit sekali negara yang bisa tumbuh sebesar itu sekarang ini. Sepertinya cuma India yang bisa tumbuh di atas itu. Indonesia bertumbuh sekitar 5%. Dan semua negara barat bertumbuh tidak lebih dari 3%. Dan namanya bertumbuh adalah bagus.
Ini dari hitungan angka-angka. Sekarang kita lihat dari sisi lain, yaitu sisi hiburan. Dari berita di gambar, tertulis bahwa pengeluaran China untuk urusan menonton di bioskop sudah mengalahkan Amerika di bulan Februari 2016 kemarin. Negara yang terkenal dengan Hollywood dan memproduksi ribuan film setiap tahun, mulai dilewati oleh China.
Salah satu film yang fenomenal adalah film Mermaid. Film yang diproduseri oleh Stephen Chow, raja komedi Hongkong. Sampai sekarang film Mermaid sudah menghasilkan 542 juta USD. Di Amerika sendiri hanya ada 5 film yang menghasilkan keuntungan di atas ini, yaitu Star Wars TFA, Titanic, Jurassic World, dan The Avengers.
Film Mermaid sendiri adalah film berpenghasilan terbesar di China, mengalahkan Monster Hunt dan Fast and Furious 7. Apakah ke depan akan ada film yang melewati Mermaid? Bisa jadi. Rekor selalu akan terpecahkan. Karena pembangunan bioskop yang semakin banyak, jumlah penonton yang semakin banyak, dan harga karcis yang semakin mahal. Semua ini akan membuat rekor lebih gampang terpecahkan.
Di sini kita tidak membahas tentang kapan dan film apa yang akan melewati kinerja Mermaid. Kita cuma memberikan gambaran bahwa ekonomi China masih baik-baik saja. Ini karena sektor hiburan yang masih baik-baik saja. Orang jelas mementingkan makanan, pakaian, dan segala cicilan terlebih dahulu baru fokus ke hiburan. Ini normalnya. Kalau tidak normal, mungkin orang rela tidak membeli makanan, pakaian, dan membayar cicilan demi menonton? Tidak ada yang tahu. Tapi lebih mana urutan konsumsinya?
Dan jika China, negara terbesar kedua masih baik-baik saja, ditambah Amerika, negara nomor 1, yang masih bertumbuh, seharusnya dunia masih baik-baik.
Sekarang, bagaimana kondisi ekonomi pribadi kita, baik-baik saja sehingga ada dana lebih untuk berinvestasi? Atau carut marut membayar banyak cicilan?