


Pentingnya Kejujuran
Minggu lalu ada berita KPK menangkap anggota DPR dan orang Agung Podomoro Land terkait suap menyuap. Bagian politik tidak kita bahas karena kita bukan pengamat politik.
Kejadian ini langsung membuat saham APLN jatuh hingga 10%, batas maksimum pergerakan di 1 hari. Dan ada kemungkinan besok masih bisa turun lagi. Berapa maksimal penurunannya, tidak akan ada yang tahu. Kira-kira sampai efek berita suap ini mereda dan digantikan berita lain.
Yang sudah terlanjur punya mungkin bisa memikirkan strategi ke depan. Sedangkan yang belum, ini bisa jadi acuan, mengapa Warren Buffet mengutamakan kejujuran.
Kemampuan terbaik Warren Buffet adalah berlatih melihat karakter seseorang. 3 karakter yang diutamakannya, yaitu kejujuran, kepintaran, dan kerajinan. Tapi kalau diminta milih, dia akan memprioritaskan kejujuran. Karena karyawan yang rajin dan pintar, tapi tidak jujur, pada akhirnya hanya akan memperkaya diri, bukannya bekerja demi kemajuan perusahaan.
Dan dalam berhubungan, pioritas utama yang bisa mempertahankan hubungan ini adalah kejujuran. Semua jenis hubungan.
Dalam investasi, jika kita bertemu perusahaan yang tidak jujur, ini akan membahayakan laba bersih dia. Dan selanjutnya akan membahayakan uang investasi kita. Alasannya gampang, jika perusahaan melakukan suap atau kejahatan, ketika tertangkap, ada kemungkinan perusahaan akan dikenakan denda. Ini jelas akan mengurangi laba ke depan. Siapa yang mau kalau orang lain salah kita yang menanggung akibatnya. Alasan lain adalah jika perusahaan didatangi polisi jelas ini akan mengganggu kinerja perusahaan yang ujung-ujungnya akan berefek ke laba.
Selain masalah korupsi, ada beberapa hal lain yang sifatnya sama, yang intinya adalah perusahaan tidak GCG. Good Corperate Goverance / Perusahaan yang punya itikad baik. Dalam hal ini berarti perusahaan yang tidak beritikad baik.
Apa saja, bisa baca di sini.
Apa itu GCG?
http://goo.gl/qmFCqx
Tapi intinya perusahaan yang bermasalah dengan hukum, karyawan sering demo, merusak lingkungan, merugikan supplier dan pelanggan. Ini semua karena ujungnya adalah mengurangi laba perusahaan.
Sama juga kalau buka usaha, kita pasti mencari patner yang bisa dipercaya, bukan tukang tipu yang tidak bisa diserahkan tanggung jawab. Karena itu berhati-hati ketika kita mau berbohong. Sekarang mungkin efeknya belum terasa, tapi jika suatu hari teman yang kita bohongi ingin mencari patner, kira-kira dia bakal mencari orang jujur atau penipu?
Dengan begitu, apakah investasi menjadi tidak aman. Dan kita harus menghindari berinvestasi? 1 penjelasan, semua hal selalu ada risiko. Kita belok kanan atau kiri juga selalu ada akibatnya, apakah bertemu jodoh atau bertemu kotoran.
Batas terbesar risiko kita adalah kehilangan uang yang diinvestasikan. Seperti juga berusaha dengan buka toko. Jika usaha kita bangkrut, maka modal kita juga lenyap. Tapi ada rewardnya. Jika investasi kita berhasil, maka langit adalah batasan keuntungan yang mungkin kita dapatkan. Bisa dicek semua orang terkaya adalah hasil dari berinvestasi di saham.
Yang harus kita lakukan adalah mempelajarinya. Kemarin ada keinginan untuk mengganti handphone. Jadi kami melihat-lihat selama beberapa waktu. Berkunjung ke beberapa toko untuk survei. Tujuannya adalah untuk mendapat handphone terbaik. Investasi juga sama. Beli handphone saja kita perlu usaha apalagi investasi demi masa depan kita.
Lakukan yang terbaik untuk kita sendiri, dan jujurlah, apa masa depan yang kita inginkan.