Apakah Kita Perlu Panik?

  • Save

 

Apakah Kita Harus Panik?

Baru saja pengumuman GDP Indonesia untuk quartel 1 2016 keluar. Angkanya ada di 4.92%. Dan ditanggapi sedikit kurang baik karena ekspektasi analis ada di 5.07%.

Apakah 4.92% seburuk yang diperkirakan? Kalau lihat data di gambar, posisi Indonesia adalah urutan nomor 6 tertinggi di dunia. Dan ekonomi yang lebih besar dari kita dan lebih baik, hanya ada 2 yaitu China dan India.

Artinya kita lebih baik dibanding ratusan negara lain. Kehidupan kita masih bagus. Dan yang terpenting, kita masih mencatat pertumbuhan ekonomi secara umum.

Apakah dengan pandangan ini maka berarti kita harus langsung membeli semua saham? Tunggu dulu. Banyak pertimbangan. Terutama kalau kita memandang dari sisi yang lain, yang mengatakan ekonomi tidak baik.

Maka yang mereka lakukan adalah menjual, dan jika ada yang menjual karena pengetahuan yang mereka miliki, akan ada juga orang yang menjual karena ikut-ikutan. Dan terakhir, akan ada yang menjual karena panik. Apakah akan seperti ini urutannya, mudah-mudahan tidak. Market bisa saja naik dan turun, tapi panik tidaklah akan membantu kita.

Yang paling penting adalah kita memang bersiap untuk menghadapi apapun yang akan datang. Berinvestasi karena sesuai rencana kita di awal.

Mayoritas investor itu terlalu berlebihan. Mungkin karena kebanyakan nonton film Wall Street seperti the Wolf of Wall Street. Contoh saja, ketika laba Semen Indonesia turun 20%, sahamnya anjlok hingga 50%. Atau ketika ketakutan kenaikan dollar yang akan menghantam laba ACE Hardware, yang menyebabkan sahamnya turun hampir 60%. Ketika semua hal itu tidak terbukti, saham ACES sudah naik hampir 100%.

Bagi kami, tidak ada gunanya menyebar ketakutan. Kecuali kita mau mengambil keuntungan. Tapi mengambil keuntungan dari kepanikan itu seperti melukai tangan kiri untuk mengobati tangan kanan. Pekerjaan bodoh. Apa gunanya menyebar kepanikan sehingga ekonomi makin suram yang membuat pengusaha berpandangan pesimis dan akhirnya tidak berani berekspansi dan mengerem kenaikan gaji karyawannya. Akhirnya ekonomi yang tadinya cuma suram di gambaran kepala kita akan menjadi kenyataan.

Inilah gunanya kita berpikir jauh ke depan. Melihat prospek yang ada. Ekonomi memang akan naik dan turun. Tapi secara umum ekonomi Indonesia akan naik terus. Alasannya gampang. Karena Indonesia memiliki kedamaian dan pertambahan penduduk sebanyak Singapore. Tidak melakukan ekstra saja sudah ada 5 juta rakyat yang akan mengkonsumsi semua barang yang ada.

Tidak heran ketika kita masih diliputi keraguan, asing sudah mengambil keuntungan dan berinvestasi besar-besaran di sini.

Terakhir, kita memang tidak akan bisa mencegah apapun yang terjadi di luar. Yang bisa kita lakukan adalah melakukan riset sehingga mendapat perusahaan bagus yang memiliki prospek cerah dan dikelola orang baik serta dijual dengan harga murah seperti sekarang ini.

Sudahkah kita mengerjakan PR kita atau masih sibuk diliputi ketakutan dan malahan menyebar ketakutan itu?

Invest long, prosper and be happy.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link