Mexit – Hal Paling Penting Untuk Investor

  • Save

 

Mexit – Hal Paling Penting Untuk Investor

Pertandingan final Copa America baru saja berakhir dengan kemenangan Chili atas Argentina melalui Adu penalti. Dan salah satu sebabnya adalah karena Lionel Messi gagal dalam adu penalti. Dan setelah pertandingan, Messi membuat keputusan untuk dari timnas Argentina. Keputusan yang mengejutkan, karena Messi baru berusia 29 tahun, setidaknya masih memiliki 3-5 tahun puncak karir sepakbola international. Bandingkan dengan pesaingnya selama beberapa tahun ini Cristiano Ronaldo, yang sudah berumur 31 tahun dan masih bertanding untuk Portugal.

Terus apa hubungan Messi dan investasi. Kita lihat, Messi mengambil keputusan  berhenti tepat setelah kekalahan menyakitkan di final ke 3nya. Dan selama membela Argentina, Messi belum pernah menjadi juara. Bandingkan dengan karirnya di klub Barcelona. 28 gelar dikumpulkan. Bukankah ini situasi yang mirip ketika investor menyerah? Selalu berhenti ketika mengalami kerugian menyakitkan.

Dalam karir investasi, kadang rugi adalah hal wajar. Apalagi selama kita masih mencari jati diri. Pada waktu itu sedang terjadi, masa pencarian jati diri, hendaknya kita berhati-hati. Jangan nafsu melakukan transaksi. Apalagi keinginan untuk cepat kaya.

Cara kerja semua bidang tidak seperti ini. Tidak ada jalan pintas menuju itu. Kita harus melewati banyak hal. 8 tahun ini saja banyak kejadian yang bisa saja membuat kita berhenti. Subprime mortgage, resesi Eropa, China slowdown, minyak, tapering, kenaikan suku bunga, brexit. Semua peristiwa yang sepertinya akan menjadi kiamat ekonomi. Tapi dunia terus melangkah maju.

IHSG memang akan membuat koreksi, tapi setelah peristiwa terjadi, ekonomi akan pulih dan IHSG akan membuat new high lagi. Alasannya sederhana. Orang butuh makan, butuh pakaian, butuh rumah, butuh hiburan, dan semuanya disediakan perusahaan, yang sebagiannya terdaftar di bursa efek Indonesia. Ada UNVR, ICBP, AISA, ROTI, MYOR, dan konsumer lainnya. Ada BSDE, ASRI, PWON, CTRA, dan properti lainnya. Ada ACES yang menjual perabotan. Ada yang menjual motor dan mobil yang membawa manusia dan produk dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada JSMR yang sebagai jalannya. Ada WIKA, WSKT, PTPP dan konstruksi lain yang membuat jalannya. Ada LPCK dan BEST serta lahan industri lainnya yang menyediakan tempat supaya pabrik berjalan. Dan yang terpenting ada BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, dan bank lainnya yang menyediakan uang supaya bisnis berputar. Semua adalah perusahaan yang menyediakan kebutuhan manusia di Indonesia.

Jika perusahaan terus berkembang, seharusnya investasi kita juga terus maju kan? Sehingga kita tidak perlu dini seperti Messi yang kecewa dengan hasil kerjanya. Sederhana, tapi tidak gampang. Keinginan kita untuk maju yang kadang suka menghalangi pencapaian kita. Kita suka tidak sabar menunggu hasil supaya bisa berbuah, kita ingin hasil instan supaya tidak kalah dengan keluarga, teman, dan lingkungan kita. Kita berusaha bersaing supaya bisa duluan dan menang. Tapi biasanya dengan begitu, kita akan terpeleset. Dan akhirnya membuat kita tidak kemana-mana. Sama juga seperti orang yang berhenti di 10%, tidak akan melihat 20%, yang berhenti di 50%, tidak akan melihat 100%.

Satu-satunya saingan adalah diri kita yang kemarin, apakah kita menjadi manusia yang lebih baik? Dalam memilih saham, hal ini juga berlaku. Kita memulai dari banyak kesalahan, kemudian kita belajar dan memperbaiki diri, dan akhirnya saham pilihan kita akan menjadi lebih banyak benarnya. Mana mungkin ada alat yang bisa dipakai untuk menghasilkan instan. Kalau benaran ada, yang merekomendasikannya lebih baik menggunakan untuk mencari kekayaan daripada menjual sistemnya seharga nilai tertentu. Mesin penghasil uang kok dijual murah.

Dan ketika artikel ini sedang diketik, IHSG sudah positif. Jadi untuk apa kuatir selama akhir pekan? Ngapain panik di hari Jumat sehingga buru-buru harus dini. Ekonomi Indonesia terlalu bagus untuk dilepaskan begitu saja. Jika kita tidak bisa melihatnya, mungkin saatnya kita perlu mengganti kacamata kita.

Dari mana kita memandang, Akhir dunia atau prospek yang cerah di depan. Pilihan di tangan masing-masing.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link