


Proses Belajar
Pada salah satu episode American Ninja Warrior, realiti show tentang bagaimana orang menyelesaikan rintangan layaknya seorang ninja, salah satu peserta diwawancara tentang persiapannya. Dia sudah memasuki tahun ke-4 dan sejauh ini merupakan salah satu peserta top. Selalu masuk babak final dalam setiap keikutsertaannya.
Menurut dia tahun ini kemungkinan dia akan melakukan lebih baik, karena di tahun pertama, dia hanya punya 6 bulan persiapan, sedangkan di tahun keempatnya, dia punya 4 tahun 6 bulan persiapan. Tapi pada saat gilirannya, dia juga tidak berhasil melewati garis finish. Ternyata yang sudah ahli juga bisa melakukan kesalahan dan gagal. Tapi apakah mereka berhenti? Tidak juga, tahun depan dia berjanji akan datang lagi.
Demikianlah proses karir kita di investasi saham. Banyak yang mencoba 1-2x setelah itu berhenti. Karena melihat potensi kegagalan di depan. Pada masa-masa awal, kita akan memulai dengan banyak kesalahan, sehingga kinerja kita akan amburadul. Setelah itu kita belajar dari kesalahan, bisa melalui seminar, buku, atau mentor langsung. Itu cara paling murah untuk meningkatkan kapasitas.
Jika kita masih melakukan kesalahan yang sama, berarti kita tidak belajar. Dan biaya untuk itu sangat mahal, karena selain membuang uang, kita membuang aset paling berharga kita, yaitu waktu. Uang akan selalu bisa didapatkan kembali, sedangkan waktu, tidak akan kembali lagi. Tahun 2008 kami mengalami kerugian di investasi, tapi sekarang sudah di atas itu lagi. Tricknya adalah meningkatkan kapasitas. Selama kapasitas kita tidak naik, maka cara pandang kita akan tetap sama, dan dengan cara yang sama, kita pasti akan mendapat hasil yang sama.
Tapi dengan adanya perubahan kapasitas, kita akan mendapat cara pandang baru, dan pandangan ini akan membuat kita mengerti bagaimana level orang-orang di atas kita mendapat profit dari investasi. Sebenarnya semua ilmu seperti ini. Pertama, kita tertarik karena melihat hasilnya, kemudian kita belajar mencari tahu, setelah itu dengan sumber daya yang kita miliki untuk maju. Selama proses mencari tahu, kita akan mengalami proses up and down. Biasanya orang tidak suka pada saat proses turun, tapi itu adalah paketnya. Tidak mungkin kita hanya berharap naik saja tanpa mau turunnya.
Seperti anak singa yang belajar menjadi dewasa, ketika proses berburunya gagal, dia tidak akan berhenti berusaha, karena jika dia berhenti dan menunggu, maka kelaparan yang akan menunggunya. Lihat juga bayi yang belajar berbicara dan berjalan. Apakah kita orang dewasa telah melupakan prosesnya sehingga berhenti maju?
Lihatlah masa lalu kita, karena hari ini adalah hasil dari masa lalu, dan apakah kita cukup puas dengan apa adanya? Jika tidak, berubahlah karena masa depan kita ditentukan dari apa yang kita lakukan hari ini.
Tidak terasa, sudah sekitar 6 bulan berlalu sejak kita membahas AISA, yang pada waktu itu timbul kepanikan. Hari ini semua yang membeli AISA di bulan itu sudah menikmati hasil setidaknya 40-60%, ingat saja, hari ini dibentuk dari masa lalu, dan hari ini, akan membentuk masa depan kita.
Dan ingat-ingat quote ini seperti di gambar : Fool me once, shame on you, fool me twice, shame on me. Pribahasa di Indonesia, keledai saja tidak akan jatuh ke lubang yang sama 2x. Kita harus berubah agar tidak mengalami kerugian dengan cara yang sama.