Market is Always Right

  • Save

Market is Always Right

Ungkapan umum pasar saham itu selalu benar. Benarkah demikian? Dari statistik, sebagian besar investor mengalami kerugian dan beberapa bahkan mengalami kebangkrutan. Pertanyaannya, jika benar pasar saham selalu benar, bagaimana mungkin sebagian besar orang-orang di dalamnya salah dan mengalami kerugian?

Pertanyaan lanjutan, bagaimana mungkin orang pintar dengan banyak gelar dan pengalaman bisa tertipu? Padahal anggapaan umum pasar saham itu selalu benar. Market discount everything.

Memang benar pada saat ini pasar saham selalu benar. Tapi pasar saham selalu salah dalam menilai potensi masa depan.

Contoh nyata. Sebagian besar di grup tahu AISA di January berharga 900. Seluruh pasar saham juga tahu, dan memang benar pada saat ini (di January) harga AISA adalah 1000. Dan pada saat ini (September), pasar juga benar ketika harga AISA ada di 2000.

Jadi walau pasar saham benar di bulan January, tapi yang terjadi adalah adanya potensi tersembunyi dari AISA di bulan September yang tidak terlihat oleh sebagian investor.

Kesalahan inilah yang kita manfaatkan sebagai seorang value investing. Jika kita tidak mengerti cara menilai barang, bagaimana mungkin kita akan tahu kualitas sebenarnya.

Ini terjadi jika kita selalu melihat sejarah pasar saham tanpa peduli bagaimana masa depan. Ini sama seperti orang yang terlalu terikat masa lalunya sehingga gagal berkembang. Apakah mungkin, dan seberapa tepat, jika ada 1 kelas anak SD dikumpulkan, dan sebagai orang dewasa kita menilai mereka akan menjadi apa di masa yang akan datang. Katakanlah 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun yang akan datang.

Benar pada saat kita menilai, anak cerdas akan terlihat punya masa depan yang bersinar-sinar, dan anak nakal punya masa depan suram. Tapi hasilnya tidak seperti ini kan? Bukti terjelas adalah ketika kita melihat lingkungan kita. Seberapa tepat kehidupan yang sedang kita jalankan berbanding dengan apa yang kita pikirkan di masa kecil.

Masa depan itu selalu penuh ketidak pastian, kalau benar masa depan itu sudah pasti berdasarkan data dan kinerja masa lalu, orang yang paling jago menghapal sudah pasti akan menjadi orang paling berhasil. Kenyataannya tidak seperti ini kan? Lihat saja daftar Forbes. Itu adalah bukti paling jelas siapa yang berhasil. Kita boleh berkata apa saja, tapi hasilnya ada di sana. Sebagian besar sudah berada di sana selama berpuluh-puluh tahun. Dan jika ada yang mengkritik langkah penghuni Forbes selama bertahun-tahun, tapi orangnya sendiri tidak pernah bisa masuk ke daftar itu, bukankah sebagai orang waras, kita perlu bertanya, siapa yang gila.

Contoh lain. Bursa mengalami penurunan cukup besar dalam seminggu ini. Hari ini libur, seharusnya kita berfokus pada hari libur, tapi berapa banyak yang kuatir dan selalu refresh data bursa dunia? Bursa turun itu sudah biasa, bursa naik juga biasa. Apa yang perlu dikuatirkan? Kemampuan melihat gambaran besar yang penting. Apakah dunia sedang menuju resesi atau kemakmuran? Apakah orang-orang sedang bermalas-malasan atau bekerja keras demi masa depan yang lebih cerah? Apakah lebih banyak penemuan yang berguna atau merusak muncul di dunia?

Artikel ini mungkin bisa membantu kita. https://saham-indonesia.com/2016/06/apakah-dunia-lagi-krisis/

Jangan pernah melihat kondisi sekarang saja. Lihatlah potensi besar yang menanti kita. Bukankah semua hal besar dimulai dari di sini dan sekarang?

Yang sudah lama di bursa pasti paham. Bukan sekali ini saja kita tertipu pasar. Setelah ketakutan lewat, kita akan panik membeli kembali saham bagus yang kita jual beberapa saat yang lalu. Padahal dari perusahaan tidak ada masalah apa-apa.

Jadi, pasar pasti selalu benar, pertanyaannya, kita berada di mana ketika saat itu terjadi?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link