


Hari ini Mau Ngapain
Setelah kejatuhan bursa kemarin, apa yang akan terjadi sekarang. Dan apa yang harus dilakukan. Andaikan saja ada bola kristal untuk meramalkan apa yang akan terjadi. Tapi ini tidak mungkin ada, karena jika pun ada ramalan, manusia akan mengantisipasi jika itu adalah buruk, dan ramalan tidak akan terjadi.
Sama seperti krisis, masa depan itu tidak mungkin diramalkan begitu saja. Krisis juga, karena kejadian tidak terduga yang gagal diantisipasi, makanya disebut krisis. Kalau bisa diantisipasi, bukan krisis namanya. Sama juga dengan hari ini, semua sudah menyebutkannya, semua sudah siaga, apakah ada peluang terjadinya keributan? Kami meragukan itu. Balik ke saham. Membahas masalah lain itu urusan persepsi, dan namanya persepsi, tidak akan ketemu ujungnya.
Jadi, jika ada yang mengaku sudah tahu besok begini begitu, ini lebih condong pada keberuntungan. Persis seperti yang dibahas Peter Lynch di bawah.
—————————
Jelas anda tidak perlu kemampuan memprediksi saham untuk menghasilkan uang, karena saya sudah membuktikannya. Pada penurunan tajam di 1987, bukan saya saja yang gagal melihatnya. Dikelilingi kelompok besar analis, dan para ahli saham, juga gagal melihatnya.
Tidak ada yang memberitahuku penurunan tajam di Oktober, dan jika semua orang yang menyatakan bisa menebak menjual sahamnya, maka pasar sudah turun 1.000 pts terlebih dahulu karena banyaknya orang yang mendapat info ini.
Setiap tahun saya berbicara dengan ribuan orang, yang menggunakan berbagai indikator, dengan cara yang berbeda, dan tidak ada yang bisa memprediksi dengan konsisten, sama seperti peringatan kepada kekaisaran Romawi ketika mereka akan diserang Mongolia. Juga tidak ada yang memberi tahu kenaikan di 1973-74.
Karena pasar saham berhubungan dengan ekonomi secara umum, sehingga orang berusaha memprediksi inflasi dan resesi, booming ekonomi dan kejatuhan, arah suku bunga. Ada 60.000 ekonom di Amerika, yang bekerja penuh memprediksi kapan resesi dan suku bunga, jika mereka bisa 2x berturut-turut benar, mereka sudah menjadi milyarder. Mereka seharusnya sudah pensiun di Karibia di mana mereka bisa menikmati Rum dan ikan bakar. Tapi sejauh yang saya tahu, kebanyakan dari mereka masih bekerja penuh menerima gaji, dan ini seharusnya sudah memberi tahukan kita sesuatu.
—————————
Nah, karena kita memahami tidak ada gunanya menebak apa yang akan terjadi kemudian, kita bisa membuang tindakan yang tidak berguna dan fokus pada apa yang bisa kita kerjakan. Apa saja itu.
Yang pertama, supaya tidak panik dan galau, kita harus tahu harus ngapain. Untuk itu kita harus ada persiapan. Persiapan berarti harus ada ilmu. Tanpa itu, jangan harap kita bisa tenang menghadapi naik turunnya bursa. Lihat saja orang Jepang yang sadar gempa akan datang. Mereka selalu melatih persiapannya setiap hari. Seandainya saja kita juga punya mentalitas bahwa koreksi akan datang, kita tentunya akan bersiap.
Jika demikian, apakah berarti kita tidak boleh memegang saham apapun juga supaya tidak kena penurunannya? Kami banyak menerima pertanyaan ini. Jadi jualan dulu nanti beli di bawah. Jawaban gampangnya, lihat lagi ke atas. Kita benar-benar tidak akan bisa menebak kapan market akan turun. Biasanya malah setelah jual, saham akan melanjutkan kenaikannya dan kita hanya bisa gigit jari.
Dan tidak ada bukti nyata orang yang melakukan day trading akan kaya raya. Bahkan jika ada yang berhasil, rasionya terlalu kecil dan metodenya terlalu rumit untuk kita tiru. Karena strategi ini tidak akan berhasil, berarti kita memilih metode lain yang lebih tinggi peluang nya.
Strategi lainnya bagi kami yang lebih memungkinkan untuk berhasil dan sudah teruji adalah value investing. Yaitu berinvestasi pada nilai perusahaan. Sama saja seperti produk lain, saham juga sebuah produk. Sebuah produk berarti ada nilai yang diwakilkan. Bukan cuma kertas lotere yang pemenangnya muncul dengan tiba-tiba hanya karena keberuntungan mereka.
Jika memahami ada nilai yang terkandung di dalamnya, maka kita bisa melakukan analisa lebih banyak. Misalnya, apakah demo hari ini akan merusak fundamental perusahaan? Apakah pilpres Amerika akan menambah atau mengurangi nilai perusahaan. Apakah ada kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi? Jika hasilnya sudah diketahui, dan dengan harga yang ada sekarang, kita menilai adalah diskon, berarti tinggal pencet tombol buy.
Itu yang kami lakukan untuk saham JSMR. Menurut kami, valuasinya cukup bagus. Apakah akan turun lagi, ga ada yang tahu. Lihat lagi bagian di atas. OK, jika sudah memutuskan buy berarti dana harus siap. Nah, karena kami selalu full porto, dan tidak ada injek Dana, berarti ada yang harus dijual. Karena ACES mendekati valuasinya, berarti ini yang harus dikeluarkan. Itulah keputusan yang kami ambil. Apakah ini benar atau tidak, hanya waktu yang akan membuktikan.
Selama belum terbukti benar, dan kami masih yakin, berarti akan tetap hold. Sesederhana ini. Dan value investing bukan hanya nilai perusahaan. Kita sendiri adalah nilai tambah kepada perusahaan. Kita berinvestasi dengan harapan perusahaan akan semakin memajukan ekonomi Indonesia. Yang akan membawa kemakmuran untuk rakyatnya. Pada akhirnya, jika rakyat semakin naik kemampuan ekonomi, maka laba perusahaan juga akan naik, dan ujungnya, investorlah yang akan diuntungkan.
Terakhir, apakah JSMR layak beli? Jangan diikuti begitu saja, tapi lihatlah alurnya dan kita semua akan punya saham pegangan sendiri.