Tarian Suku Indian

  • Save

 

Tarian Suku Indian

Seorang penari suku Indian di Amerika pernah diwawancara. Mengapa setiap dia menari hujan selalu turun. Sedangkan dari suku lain ada kalanya bisa gagal.

Penari Indian ini menjawab, bahwa dia menari sampai hujan mulai turun.

Sama seperti kalau kita bertanya kepada orang yang sukses di investasi saham. Mengapa mereka bisa profit? Jawabannya adalah karena mereka hold saham sampai yang diinginkan baru lah dijual. Sederhana kan? Tapi prakteknya tidak sesederhana ini.

Ada batasan antara yang berhasil dan yang gagal. Dan batasan ini bukan di sahamnya sendiri karena semua yang ada di dalamnya sama-sama melihat data yang sama.

Ada beberapa kriteria penting yang harus bisa kita jalankan.

1. Dana kita haruslah dana tidak terpakai untuk beberapa waktu ke depan.
Jangan pernah berharap dana investasi ini nanti Tujuannya untuk hal jangka pendek. Misalnya mau renovasi rumah, tahun depan mau jalan-jalan, atau dana keperluan anak.
Kita tidak akan bisa tahu kapan market akan berbalik arah menjauhi harapan kita. Masih bagus kalau hanya dana jalan-jalan, paling jalan-jalannya yang ke Hong Kong jadi ke Ancol. Bagaimana kalau untuk renovasi rumah? Market memburuk, rumah juga bisa hilang.
Lebih bagus lagi jika dananya adalah untuk masa pensiun. Tapi ini juga perlu dilihat. Kapan kita pensiun. Jika dalam 5 tahun, lupakanlah. Terlalu berbahaya.

2. Menyambung nomor 1, jangan pernah meminjam uang untuk berinvestasi. Karena kontrol tidak di tangan kita, kita tidak akan tahu kapan ada manajemen bodoh yang salah menjalankan arah perusahaan. Dan berapa pun pinjaman ini, kita sedang melawan waktu. Padahal waktu adalah teman terbaik investor. Semakin lama kita memegang saham terbaik, semakin bagus harganya. Dengan pinjaman, kita akan didenda dengan bunga karena kegiatan kita. Dari yang waktu adalah teman, akan menjadi waktu adalah musuh.

3. Ini yang paling penting. Kita harus membeli ketika market sedang murah. Daripada membeli barang di harga 1000 bukankah lebih baik membeli di harga 600. Di sini lah peranan margin of safety sangat besar. Ilmu yang digunakan di semua jenis transaksi. Dari berbelanja di pasar sampai membeli perusahaan seharga 100 Milyar Dollar. Jika 2 hal itu saja kita menawar, mengapa membeli saham yang merupakan pecahan dari 100 Milyar Dollar dan lebih penting dibanding belanja di pasar tidak kita tawar juga.
Pertanyaan penting, bagaimana kalau setelah membeli sahamnya lanjut turun. Ya beli lagi. Kalau ga ada dana, jadi penonton. Jangan coba-coba melakukan market timing. Silakan baca artikel Sepandai-pandainya Tupai Melompat.

4. Karena ini demi hal besar, dan kita pasti memulai dengan kecil, maka penambahan dana adalah teknik berikutnya. Setiap bulan, kita harus menyisihkan seporsi dana untuk Diinvestasikan. Jangan menunggu sampai dana sisa. Penambahan dana dilakukan bertahap sambil kita mengasah diri. Semakin mahir, semakin besar dana yang kita masukkan.
Jangan sampai 0 pengalaman, 100 dana yang digunakan. Ini namanya bunuh diri. Tidak perlu kuatir untuk ketinggalan. Selalu akan ada saham yang cocok dengan kita.
Contoh, buat yang ketinggalan AISA, sekarang tersedia JSMR. Ini cuma contoh, tidak perlu diikuti jika anda tidak nyaman.

4. Carilah kegiatan lain, hobi atau malah pekerjaan yang menghasilkan lebih banyak uang untuk Diinvestasikan. Memantau pasar setiap hari akan membuat kita frustasi. Ini seperti melihat pohon durian tumbuh. Jika setiap hari kita mengukurnya, kami yakin tidak sampai 1 bulan, pohon nya sudah akan ditebang.

5. Sangat penting kita punya keyakinan terhadap apa yang kita jalankan. Jika tidak, sebelum sampai tujuan kita akan menyerah terlebih dahulu. Dan selalu ingat, pasar saham selalu akan menghabisi semua yang tidak punya keyakinan terhadap dirinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link