


Berapa Returns yang Bagus
Mungkin ini adalah pertanyaan paling menarik bagi orang yang ingin memulai investasi. Jika saya menaruh uang 100 juta, berapa hasil yang akan saya dapatkan dari investasi ini.
Dengan menanyakan ini berarti kita sekaligus melakukan seleksi awal, model investasi apa yang cocok dengan kita.
Yang paling sering, adalah ada model investasi yang menjanjikan pendapatan tetap, misalnya sekian % untuk 1 kurun waktu. Apakah logis untuk produk investasi bisa seperti ini? Seperti yang kita tahu, setiap investasi selalu mengandung risiko, jadi jika tidak ada risiko di potensi pendapatan, berarti risikonya ada di modal kita. Bisa setiap waktu hilang. Maka pilihan return tetap adalah tidak layak diambil.
Bisa saja ada yang menjanjikan untuk tetap membagi hasil sekian % secara konsisten walau apapun yang terjadi. Biasanya ini karena dari pihak pengelola dana sudah memperhitungkan, moment ketika hasil investasi jelek, dan kemampuan mereka untuk menahan kerugian. Biasanya return yang dijadikan kecil.
Yang kedua adalah slogan 1 hari 1% potensi profit. Apakah ini bagus. Jelas sangat menarik jika kita ada cara untuk mendapatkan return 1% per hari. Maka dalam 1 tahun uang 1 juta akan menjadi 12 juta dan dalam 4 tahun akan menjadi 21 milyar dengan konsep bunga majemuk. Apakah bisa tercapai? Kelihatannya gampang karena tiap hari ada saham yang naik di atas 1%. Tinggal max buy saja kemudian sorenya max sell. Tapi melihat masa lalu jelas akan berbeda dengan melihat masa depan. Ini adalah salah satu jebakan yang sama seperti meja Judi. Profit 1% ataupun gagal, akan membuat kita terus kembali dan berharap lagi. Dan kita tahu nasib semua penjudi.
Jadi berapa potensi hasil investasi yang ideal. Salah satu yang menarik adalah manusia biasanya cenderung berusaha mengalahkan pesaing. Dan dalam berinvestasi, pesaing kita adalah index itu sendiri. Jadi jika kinerja kita ada di atas index, seharusnya jalan yang kita tempuh sudah benar. Misalnya tahun lalu index -12%, berarti jika kita bisa lebih baik dibanding – 12%, maka kita di jalan yang benar.
Atau ada cara lain yaitu menggabungkan inflasi vs GDP. Jika hasil kita di atas ini, berarti juga bagus. Karena kinerja kita di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan telah memperhitungkan faktor inflasi.
Atau bisa juga berarti digabung kinerja index + inflasi. Atau bisa juga index + 2%. Apapun itu, yang penting angka nya nyaman untuk kita. Tidak terlalu kecil sehingga akan sia-sia, dan terlalu besar sehingga membuat kita stress.
Dan ingat, ini adalah hasil investasi murni yang telah dipotong semua biaya, termasuk biaya transaksi, biaya listrik, fasilitas, dan semua faktor lain.
Terakhir, hasil menjadi perhatian hanya setelah kita mendapatkan metode yang cocok untuk kita. Selama proses mencari metode, lupakan untuk mencapai target hasil. Apalagi jika kita baru hari pertama memulai berinvestasi. Dan tidak perlu terlalu mempermasalahkan hasil yang dicapai. Fokus saja dengan cara kita, dan semakin mahir, maka hasil juga akan semakin besar.
Bahkan jika kita hanya bisa konsisten sekitar 20% per tahun. Karena jumlah uang kelolaan kita akan semakin besar yang disebabkan kemampuan finansial kita bertambah. 20% dari 10 juta jelas akan berbeda dengan 20% dari 1 Milyar. Jadi daripada fokus mencari-cari cara memperbesar 20% menjadi sekian persen, mengapa kita tidak berusaha memperbesar modal kita.
Sebagai gambaran berapa sulitnya meningkatkan 20%, Warren Buffett cukup dengan 24% untuk menjadi investor terbesar di abad 20, dan Peter Lynch dengan 29% menjadi legenda Wall Street.
Fokus lah supaya kita bisa punya kemampuan dan kepercayaan diri mengelola dana yang lebih besar lagi. Dan semuanya butuh ilmu ditambah latihan. Ilmu didapatkan dari pengalaman orang lain, latihan akan mendapatkan pengalaman sendiri.
Jadi, pada akhirnya kita akan berbicara tentang meningkatkan kapasitas.