


Investasi Dalam Kondisi Terbaik
Apa yang paling penting dalam berinvestasi. Pengetahuan? Informasi? Teknikal analisis? Fundamental analisis? Bandarmology? Atau apapun itu. Ternyata investasi tidak sesulit itu.
Ini ada teman yang berbagi cerita. Mengenai apa yang dia kerjakan. Dan semua yang di atas, dia sama sekali tidak paham. Dia cuma merhatikan apa yang lagi ramai dibahas, kemudian pencet buy. Jadi dia tidak tahu namanya market timing. Tidak tahu kondisi perusahaan. Tidak tahu kualitas sahamnya. Yang penting lagi hot, pencet buy.
Terlihat ada banyak saham gorengan yang seharusnya tidak masuk kriteria value investing. Tapi lihat profitnya. Tidak buruk kan?
Jadi apa yang membuat perbedaan dengan investor lain. Dengar-dengar 80% investor pemula akhirnya menyerah. 1 hal yang menjadi kuncinya. Dia tidak pernah berminat menjual sahamnya. Semua saham yang telah dimiliki dimasukkan dalam rencana jangka panjangnya.
Jadi karena tidak menjual, maka dia tidak cut profit. Dan juga tidak Cutloss ketika sahamnya jatuh. Semua di hadapi dengan tenang. Menjual adalah ide buruk untuk menjadi kaya. Coba lihat yang berinvestasi properti. Tidak ada yang menjual keesokan harinya. Sisa waktu tinggal menikmati hidup. Atau jika masih ada dana, cari peluang lain. Tidak ada investor properti yang setiap 1 jam melihat properti nya. Demikian juga lah di saham.
Satu hal lagi. Dari 21 saham, ada 7 floating lose, dan 14 floating gain. Artinya rasio benarnya sekitar 66%. Sebagai informasi, Peter Lynch sebagai legenda wall street saja cuma 60% rasionya. 1x benar mungkin keberuntungan, 66% benar?
Jadi investasi itu sebenarnya sederhana kan? Bukan faktor luar seperti angka, rasio, derajat, yang menentukan kesuksesan kita. Ini Kabar buruknya. Kabar baiknya? Syarat kesuksesan sudah ada di setiap orang. Tinggal kita sadari atau tidak. Yaitu…….?