


Uang Receh
Apa alasan kita berinvestasi? Apa jawaban kita akan menentukan gaya berinvestasi kita, dan akan menentukan tujuan kita.
Dulu pernah ada buku bahas. Ketika seseorang bertanya kepada 3 tukang yang sedang membangun rumah, apa yang sedang kalian kerjakan.
Yang pertama menjawab, sedang menyusun batu.
Yang kedua menjawab, sedang menyelesaikan pekerjaan.
Dan yang ketiga menjawab, sedang membangun istana.
Kalau dilihat sekilas, sepertinya pertanyaan bodoh. Sudah tahu apa yang mereka kerjakan, mengapa harus menanyakan. Jawaban apapun juga toh hasilnya sama saja kan?
Di sini lah letak nya perbedaan hasil. Kemungkinan besar tukang ketiga yang akan membuat rumah terbaik, karena motivasinya yang paling besar.
Hubungannya dengan investasi, kira-kira sama. Apa yang sedang kita kerjakan. Apa jawaban kita. Ada yang menjawab mencari uang receh. Ada yang menjawab untuk kaya. Atau dana cadangan, dana pensiun atau apapun itu.
Jawaban ini akan menentukan apa yang kita lakukan sehari-hari. Tidak ada yang benar dan salah. Yang ada adalah apakah kita puas dengan ini.
Kadang kita merasa cukup puas dengan uang receh yang kita terima di bursa. Definisi uang receh juga berbeda tergantung kapasitas kita. Ada orang yang menganggap sehari 100 ribu adalah uang receh. Ada yang merasa 1 juta. Ada yang merasa 10 juta adalah uang receh. Tapi idenya adalah bagaimana kita mendapatkannya.
Jika semua uang receh kita dapatkan dari duduk seharian melihat layar, bukankah ini tidak sebanding. Apa bedanya kita dengan pekerjaan mengawasi komputer rental. Lebih baik lagi langsung jadi karyawannya, uang pasti didapat, dan ada kesenangan bisa bermain dan browsing sepuasnya.
Dan kegiatan mengawasi pergerakan saham akan membuat emosi kita terganggu, yang menyebabkan kita cenderung salah mengambil keputusan. Coba bayangkan kita menyetir mobil dan di samping kita ada seseorang yang tiap 2 detik memberi tahu apa yang terjadi. Risiko kecelakaan akan membesar.
Jika terjadi kecelakaan, Alias rugi di investasi, bukankah kita Membuang waktu, uang, tenaga, dan emosi hanya untuk pengalaman buruk? Memang di awal kita berbicara peluang. Bisa untung dan bisa rugi. Tapi jika kita terus-terus memantau market, kita memperbesar peluang rugi kita. Ini bisa dipikirkan, apakah benar demikian.
Dan ketika membuka usaha rental, mana yang paling menghasilkan, karyawan yang setiap hari mengawasi kegiatan di sana atau investor yang beberapa waktu sekali datang melihat keadaan.
Dan Jangan sampai kita sudah mengumumkan uang Receh selama berbulan-bulan, ketika ada masalah tiba, dalam 1-2 hari uang Recehnya habis semua.
Sebagai gambaran. Warren Buffett sudah menggambarkan dia akan kaya raya dari investasi. Dan Bill Gates sudah melihat suatu hari seluruh dunia perlu komputer dan setiap komputer ada produk dia.
Jangan sampai kita berinvestasi Sudah lama, ternyata hanya jalan di tempat seperti apa yang ditulis di gambar.