


Angka Tidak Berbohong
Sering kami mendapat pertanyaan, apakah laporan keuangan bisa dipercaya? Jawaban gampang, angka tidak pernah Berbohong. Yang bohong itu yang membuat buku laporannya.
Bagaimana mungkin 1+1=2 bisa dianggap salah. Kecuali yang memasukkan datanya memanipulasi datanya. Sebenarnya yang harus dimasukkan mungkin adalah 1+3. Mengapa orang itu melakukan. Kita tidak akan pernah tahu apa niat orang itu.
Yang berbohong bisa dari beragam jenis orang. Coba saja dipikirkan, dari golongan orang manakah yang tidak pernah melakukan penipuan. Jelas semua golongan pernah melakukan. Jadi cara mengecek laporan palsu tidak bisa dilakukan hanya melihat apa baju yang dipakai manajemen, apa warna kulit manajemen, apa kewarga negaraan manajemen, apa gaya rambut manajemen, apa bahasa yang dipakai manajemen.
Adalah apa yang pernah dikatakan dan dilakukan manajemen sebelumnya yang bisa membuat kita percaya dia melakukan kecurangan atau tidak.
Misalnya kita pernah mendengar manajemen terbukti pernah melakukan korupsi, dan tidak ada indikasi ada perubahan gaya, atau dalam pembayaran suka telat atau membuat susah supplier, atau pernah memanipulasi data. Ini adalah ciri-ciri manajemen yang ada kecenderungan untuk memanipulasi data.
Informasi ini kadang gampang didapatkan, misalnya kalau sudah masuk berita. Kalau mau gampang, langsung coret saja perusahaan ini dari daftar belanja. Kita saja kalau ketemu sayuran busuk di pasar juga langsung tidak membeli nya kan. Makin banyak yang dibuang, berarti isi kita makin sedikit, dan makin gampang membeli saham bagus.
Cara lain mendapatkan informasi adalah mendengar dari orang yang punya kredibilitas di bidang nya. Misalnya orang-orang yang pernah berhubungan dengan perusahaan ini. Kami mendapat informasi tentang perusahaan yang suka menunda pembayaran dengan cara ini.
Ada juga cara lain, misalnya kalau pemiliknya sudah masuk ke politik. Ini akan kami masukkan ke daftar bahaya sambil memantau perkembangan yang ada. Apakah pemiliknya menggunakan kekuasaannya untuk memanipulasi data atau membuat kebijaksanaan yang menguntungkan pihaknya. Jika ya, hampir pasti kami akan mencoret dari daftar juga.
Alasannya bagi kami sederhana, jika orang ini sudah berusaha menguntungkan dirinya sendiri, biasanya akan ada pihak yang dirugikan, dan kalau pihak ini punya kemampuan lebih besar, bisa-bisa masa depan perusahaan menjadi tidak jelas. Mengapa harus mengambil risiko yang tidak perlu.
Pertanyaannya kalau saham cuma proses naik turun harga, apa gunanya repot-repot melakukan analisa ini. Prinsip kami dalam berinvestasi itu sederhana. Kami belajar dari banyak orang yang benar-benar berhasil. Baik secara langsung atau cuma membaca buku atau menonton video mereka. Pola mereka semua sama.
Untuk berhasil kita harus membangun lingkungan kita yang cocok untuk sukses. Dan jika lingkungan kita banyak penipu, sudah jelas kita akan sulit untuk berhasil. Ekonomi hanya bisa maju jika ada unsur kepercayaan di dalamnya. Jika kita selalu curiga pada orang yang kita tempatkan uang masa depan kita, bagaimana mungkin kita berani bertahan lama di perusahaan itu. Dikit-dikit pasti galau karena merasa nanti perusahaan ini akan nipu.
Jadi kita sendiri harus membangun lingkungan kita dengan 2 prinsip, bahwa kita punya standar diri dalam melakukan sesuatu. Apakah dilihat orang atau tidak, kita tidak akan melakukan tindakan yang merugikan orang. Yang kedua, setiap perbuatan kita, selalu pikirkan apakah akan merugikan yang lain atau tidak, jika ya, jangan dilakukan walau itu menguntungkan kita pribadi.
Dengan konsisten melakukan pengecekan, lama-lama isi daftar belanja saham kita berisi saham-saham dari perusahaan terbaik. Analisa berikutnya sudah gampang. Tiap mereka turun, langsung beli. Karena perusahaan baik akan punya kemampuan untuk naik dengan cepat.
Berinvestasi tanpa peduli dengan isi perusahaan sama seperti orang yang bermain kartu tanpa melihat kartu nya. Bisa saja orang ini akan untung, tapi untuk apa kita mengambil risiko yang tidak perlu.
Kalau ada yang ngotot mengajarkan membeli barang tidak perlu ngecek isinya, tolong kenali ke kami. Kami mau menjual kerangka mobil BMW senilai mobil baru. Model bisnis paling cepat kaya. Ga perlu capek-capek jungkir balik melakukan banyak usaha. Toh orangnya bersedia membeli kucing dalam karung.