Past Present Future

  • Save

 

Past Present Future

Dengan banyaknya perusahaan yang ada di bursa, manakah yang layak invest. Secara umum ada 3 katagori dalam menilai saham.

1. Yang akan bagus.
Ini adalah perusahaan yang baru IPO. Karena baru IPO, maka track record belum ketahuan. Biasanya kami akan menunggu selama 3 tahun untuk masa pembuktian. Ini untuk melihat track record perusahaan.

Apa yang harus dibuktikan, adalah kinerjanya. Kita perlu melihat uang hasil IPO akan dikemanakan. Apakah sesuai rencana sebelum IPO atau adanya perubahan rencana.

Yang pasti jangan berharap IPO itu berbagi untung untuk investor, karena perusahaan yang melakukan IPO juga mau untung. IPO adalah salah satu kesempatan untuk menggalang dana dari investor, kecuali perusahaan ikut campur tangan dalam pergerakan harga saham setelah IPO.

Dalam hal ini, kami suka dengan komitmen perusahaan yang menyatakan : tanggung jawab kinerja perusahaan ada di kami, tanggung jawab kinerja saham ada di investor.

Kita juga bisa melihat apakah perusahaan yang IPO ini adalah anak perusahaan dari perusahaan yang sudah IPO. Bagaimana kualitas perusahaan induknya. Apakah selama ini bermasalah atau punya track record yang baik. Istilahnya buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Atau apakah perusahaan punya afliasi kepada perusahaan lain yang punya reputasi jelek atau baik.

Kita perlu mencari tahu ini. Seperti tulisan di One Up ketika hanya karena dia suka produknya, dia salah invest ke perusahaan bermasalah. Akhirnya dia menjual dengan kerugian hampir 90% modal.

2. Yang sedang bagus
Track record sudah ada. Jadi kita perlu mencari waktu kapan saat terbaik untuk masuk. Kalau sabar, waktu ini pasti tiba. Karena tidak ada yang namanya akan selalu dalam kondisi terbaik. Unilever saja ada 1 kali mengalami masa sulit dalam beberapa tahun. Saham menarik. Setiap tahun orang selalu berkata mahal, tapi tahun depan sahamnya selalu akan membuat new high. Artinya, tiap penurunan adalah kesempatan.

Track record bisa dicek dari laporan keuangan. Jika 3 tahun telah berlalu, minimal ada 12 data yang bisa dilihat. Angkanya meningkat atau tidak. Beberapa angka yang bisa kita lihat misalnya di penjualan, Laba operasi, Laba bersih, uang kas, hutang, persediaan, penerimaan dari pelanggan, arus kas. Rasio yang umum misalnya PER, PBV, OPM, NPM, ROE, growth.

Dan salah satu yang menarik adalah apakah perusahaan sudah memiliki kemampuan memberikan dividen. Atau apakah ada rencana untuk itu.

Dan jangka waktu 3 tahun, kita bisa melihat bagaimana kultur manajemennya. Manajemen yang berisi orang yang buruk akan cenderung membuat perusahaan turun kinerja nya. Walau penjualan naik, yang dipikirkan adalah mereka sendiri, misalnya dengan sibuk menaikkan gaji.

Salah satu tanda manajemen yang baik adalah mereka berani melakukan pembelian saham mereka sendiri. Artinya mereka yakin dengan kinerja perusahaan mereka. Dan setidaknya mereka akan bekerja lebih giat untuk menaikkan nilai perusahaan.

Inilah golongan fast grower menurut Peter Lynch. Perusahaan dalam kondisi terbaik untuk akselerasi. Jika kinerja naik, otomatis harga saham juga akan ikut. Dan kita sebagai investor yang ikut di dalamnya akan mendapat keuntungan dari ini.

3. Yang pernah baik
Dulu adalah perusahaan seperti nomor 2. Tapi karena kondisi eksternal yang membuat bisnisnya jadi jelek. Atau kondisi internal yang berasal dari salah manajemen. Jika karena kondisi eksternal, ada kemungkinan lebih gampang diperbaiki. Kecuali karena industri nya sendiri sudah tidak menarik. Misalnya karena perkembangan teknologi atau perubahan jaman.

Jika kondisi internal, ini yang susah. Karena biasanya ego manajemen untuk mengakui kesalahan mereka. Lihat saja perusahaan besar yang akhirnya jatuh. Biasanya karena manajemen tidak siap untuk berubah.

Dan jika sudah jatuh, ada kemungkinan perusahaan akan melakukan kesalahan selanjutnya. Misalnya merusak lingkungan untuk mendapat keuntungan cepat, melarikan pajak dengan memalsukan data laporan keuangan, ini adalah perusahaan non GCG. Bisa juga non GCG adalah penyebab perusahaan menurun secara internal.

Karena buruk, maka lingkungannya sendiri juga tidak baik. Tujuan utama adalah menyelamatkan diri sendiri. Ini wajar, karena di urutan pembagian keuntungan, investor ada di urutan terakhir. Kita harus melewati bagian supplier, karyawan, bank, pemerintah terlebih dahulu baru uang bisa mengalir ke kita. Inilah pentingnya melihat kualitas manajemen. Lihat saja Astra, Info food yang terjatuh di 1998. Bandingkan dengan perusahaan yang bahkan kita sudah tidak tahu namanya karena sudah delisting.

Di buku One Up tertulis, berhati-hatilah ketika perusahaan mengeluarkan pernyataan yang seolah-olah mereka berhasil menemukan cara menyelamatkan dunia. Biasanya sedang berhalusinasi, memberikan hal yang sangat sulit untuk terjadi. Kalau benar bagus, tidak mungkin terjadi kondisi menjadi buruk sekarang ini.

Apakah nomor 3 akan menjadi nomor 2? Bisa jadi. Golongan ini disebut dalam buku One Up. Untuk itulah kita perlu memperhatikan perkembangan perusahaan. Akan ke arah mana mereka bergerak. Apa rencana mereka ke depan. Lihat saja perusahaan Blackbery. Kesalahan dan kesalahan terus dilakukan. Sekali jatuh orang akan susah naik karena kejatuhan biasanya disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari. Dan namanya kebiasaan akan sangat susah untuk diubah.

Manakah yang layak investasi, jelas adalah perusahaan di golongan nomor 2. Tapi pilihan selalu ada 3 yang asalnya dari suka, tidak suka, dan tidak peduli. Orang yang memang hobi bermain dan bermain aman, orang yang memang suka dan tidak suka jenis industri nya, atau orang yang punya dan tidak punya kapasitas mencari informasi dengan jelas. Selalu ada pertimbangan di luar faktor data dalam mengambil keputusan.

Selalu ingat, kita bebas menentukan pilihan kita, tapi kita selalu akan menerima hasil dari pilihan kita. Mungkin ada 1 hal menarik. Dalam bahasa Inggris, present adalah sekarang, dan juga bisa berarti hadiah. Artinya moment sekarang lah yang akan memberikan kita hal-hal baik. Dan kami melihat, kesempatan untuk mendapat keuntungan dalam berinvestasi adalah membeli perusahaan yang sekarang dalam kondisi terbaik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link