


Investasi itu Sederhana
Apa yang kita butuhkan untuk bisa bertahan di investasi saham? Ada beberapa hal, misalnya cara pandang yang benar, kemampuan berhitung, kemampuan mengatur keuangan, yang semuanya adalah keahlian yang timbul dari diri sendiri.
Bagaimana dengan keahlian komputer atau menguasai software untuk melakukan analisa? Bagi kami itu mungkin membantu, tapi tidaklah sepenting hal di atas.
Alasan paling sederhana adalah jika kita bergantung pada alat pengambil keputusan, maka kita tidak bisa jauh-jauh dari alat ini, dan jika ada kesalahan sistem seperti di gambar, maka seluruh kemampuan kita akan hilang.
Apalagi alat-alat tersebut tidaklah murah dan mudah dioperasionalkan. Semakin rumit, akan membuat semakin besar risiko kesalahan itu terjadi.
Lihat saja Warren Buffett, keahlian nya menggunakan komputer hampir tidak ada hubungan dengan kesuksesan dia berinvestasi. Demikian juga investor lainnya. Bagaimana dengan penghuni Forbes lainnya? Para IT seperti Bill Gates dari Microsoft, Mark Zuckerberg dari Facebook, Larry Page dan Sergey Brin dari Google. Benar mereka memiliki latar belakang komputer, tapi yang membuat mereka besar bukanlah keahlian itu, tapi kemampuan melihat potensi ke depan.
Jadi, dalam berinvestasi, yang paling penting adalah kemampuan rasional berpikir apa yang bakal bagus ke depan? Kemampuan menciptakan dana untuk membeli nya, tahu mau beli di berapa, dan kesabaran untuk memegang saham ini selama masih berpotensi. Bukan kecepatan tangan untuk memencet tombol setiap signal keluar.
Kalau benar hanya butuh sebuah komputer canggih untuk berhasil, maka orang nomor 1 dunia adalah pemilik komputer itu.
Jangan-jangan Bill Gates memakai ini untuk berinvestasi? Tapi percuma juga, jika benar Bill Gates memiliki komputer super canggih yang bisa memiliki 99% keakuratan, apakah mungkin dia akan berbagi informasi atau menjual sistem nya seharga 2 juta rupiah?
Coba berpikir rasional dulu ya.