


Darimana Datangnya Uang Kita
Untuk berinvestasi kita jelas butuh modal. Dan dari mana modal yang kita butuhkan? Paling gampang adalah fasilitas hutang yang disediakan perusahaan sekuritas. Jika kita bukan investor yang jago, dan tidak ada waktu untuk memantau pergerakan harga, mungkin ide hutang adalah buruk. Karena dalam berinvestasi, waktu adalah teman terbaik untuk perusahaan bagus. Hutang membuat kita memiliki batasan waktu.
Jadi, modal yang kita siapkan haruslah dana nganggur yang telah kita tentukan tidak akan digunakan untuk beberapa tahun ke depan. Berarti investasi datang setelah kita memenuhi kebutuhan hidup kita dan proteksi terhadap diri. Ingat kembali, berinvestasi itu berbicara tentang mengamankan modal baru berbicara tentang keuntungan.
Dana nganggur ini bisa datang dari gaji, atau laba usaha yang rutin kita sisihkan. Yang penting rutin kita lakukan.
Jenis dana kedua adalah dari keuntungan menjual saham, atau disebut juga capital gain. Yaitu aktivitas kita melakukan trading saham. Namanya capital gain, berarti kita harus komitmen untuk menjual hanya saham yang sudah untung sesuai target yang kita tetap kan di awal. Kita tahu merubah-rubah rencana di tengah akan membuat kita tidak maksimal, tapi butuh komitmen besar untuk melaksanakannya. Supaya bisa menjual dengan untung, berarti kita harus konsisten mencari saham yang bisa memberikan keuntungan. Dan karena investasi adalah tentang peluang, maka lebih logis jika kita membeli perusahaan yang memiliki peluang memberi keuntungan. Ini adalah hasil dari perusahaan bagus yang dijual di harga murah.
Komit yang penting cuannya. Bukan metode yang penting. Tidak ada gunanya ngotot sebagai sosok investor dengan metode tertentu tapi rugi terus. Alangkah sedih nya jika kita berusaha dengan cara yang tidak berhasil selama bertahun-tahun kemudian memutuskan untuk menyerah. Kami sendiri sudah mencoba nya beberapa waktu. Dan bagi kami yang tidak pintar melakukan market timing, cara kami simpel-simpel saja : hold sampai profit. Profit berapa, Balik lagi ke individu masing-masing. Seberapa kuat mental kita menahan saham yang sedang profit.
Cara ketiga, adalah cara tanpa modal sendiri. Yaitu dari hasil dividen gain. Perusahaan bagus, jika waktunya tiba, akan memberikan imbal hasil dalam bentuk uang atau saham. Jika dalam bentuk uang, kita bisa melakukan pembelian. Beli apa? Balik lagi, saham dari perusahaan bagus yang dijual murah. Kebetulan pas hari ini ketika kami punya uang dari dividen, bagi kami WIKA menarik, jadi kami melakukan pembelian. Apakah WIKA akan lebih murah lagi nanti? Kami tidak tahu. Tapi bagi kami, selisih beberapa % tidak akan signifikan jika kita mengincar keuntungan berkali-kali lipat. Ini seperti harus tepat ketika membeli saham dan Membuang waktu dan energi terlalu banyak, kami meminimalkan risiko dengan perusahaan bagus.
Keuntungan investasi kita tidak ditarik, tapi direinvest kembali. Supaya hasilnya akan lebih besar lagi ke depannya. Ini mungkin yang dilakukan perusahaan yang tidak membagi kan dividen. Mereka ingin mendapat untung lebih dengan menggunakan keuntungan sebelumnya. Kita sebagai investor mungkin ingin segera mengambil nya. Ini seperti anak yang minta uang jajan vs orang tua yang ingin menabung uangnya. Yang mana yang benar? Hanya waktu yang akan membuktikan.
Kalau lihat-lihat, metode kami ini membosankan, dan tidak akan mendapat hasil 250% dalam setahun atau 1% per hari. Jelas, karena Tujuannya juga untuk masa depan. Karena metode ini tidak bisa cepat, jelas adalah kerugian bagi yang memulai di usia tua. Tapi sebenarnya tidak juga, karena semakin tua, semakin harus konservatif metode kita. Contoh, kami sekarang saja Sebisa mungkin naik gocar kemana-mana kecuali jarak dekat, kami memakai motor saja. Masa-masa ngebut sudah lewat.
Tapi jika kita ingin memperpanjang masa investasi kita, katakan lah kita memulai sekitar umur 50tahun, maka pesan kami adalah lakukan demi anak kita. Persiapkan masa depan mereka, tabunglah sedikit demi sedikit untuk uang kuliah mereka, uang pernikahan mereka. Kita sendiri cukup belajar metode yang baik dalam berinvestasi sehingga bisa mewariskan ilmunya ke anak. Jadi ketika mereka memulai, sudah tidak seperti kita yang telat, dan modal nya kecil. Warisan terbesar kita ke anak adalah ilmu, bukan materi. Karena Materi tanpa ilmu akan habis dalam waktu singkat. Tapi dengan ilmu yang berguna, materi seberapa banyak juga bisa didapatkan. Dan gunanya mengumpulkan Materi? Banyak sekali. Inilah tujuan jangka panjang yang kita susun.
Nanti di gathering kami ingin berbagi bagaimana mencapai ini. Semoga semua yang hadir bisa mendapat manfaatnya. Untuk yang tidak sempat hadir, nanti akan ada artikel untuk itu di masa depan.