Invest Long Prosper and be Happy 2

  • Save

 

Invest Long Prosper and be Happy

Ternyata KBLI masih melanjutkan penurunannya. Seberapa dalam saham ini akan turun? Buat yang tahu, bisa memperkirakan untuk melakukan apa. Untuk yang tidak tahu?

Kita kembali ke dasar dari tujuan kita berinvestasi. Tujuan dari segala tujuan tindakan kita, adalah untuk bahagia. Bekerja, makan, tidur, berinvestasi, bahkan sampai segala hal di dunia ini dilakukan, ujungnya adalah mengejar kebahagiaan. Dan kebetulan manusia mendapat kebahagiaan dari panca indra. Apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, akan memberi kenyamanan jika itu baik dan penderitaan jika itu buruk.

Dan hampir semua hal yang memberi kenyamanan jelas butuh modal. Makanya ada istilah uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi lebih baik menangis di dalam BMW daripada di atas BMX. Kebutuhan modal ini kami terjemahkan sebagai kemakmuran, bukan kekayaan. Terserah bagaimana definisi masing-masing, bagi kami, hidup berkecukupan lebih baik dibanding hidup mengejar angka di tabungan, apalagi bersaing dengan yang lain seakan-akan hidup hanya perlombaan. Toh di akhir semua juga sama. Yang penting bagaimana di tengah. Cara kita menjalankannya.

Dan untuk mewujudkan hidup berkecukupan, kita membutuhkan lebih dibanding sekedar bekerja. Kita harus sadar sepandai-pandainya atau serajin-rajinnya kita bekerja, cepat atau lambat kita akan kalah dengan waktu. Kita akan bertambah tua, tenaga melemah dan pesaing yang lebih muda akan mengambil posisi kita. Dari sisi perusahaan jelas lebih baik berinvestasi ke orang yang lebih muda, semangat lebih tinggi, lebih efisien, dan biaya lebih murah.

Oleh karena itulah, kita harus mendapat penghasilan lebih sebagai cadangan kita di masa tua. Penghasilan yang bisa kita andalkan ketika sudah tidak bisa bersaing dengan yang lain. Banyak orang berusaha membuka bisnis. Adalah sangat berisiko mencoba membuka bisnis ketika usia sudah tidak muda, dan waktu sudah pendek untuk menunggu hasilnya. Apalagi kita juga akan bersaing dengan yang lebih cepat, lebih besar, dan lebih muda lagi di bisnis.

Maka bagi kami, pilihan logis adalah berinvestasi di pasar modal. Ini karena kita menanamkan uang kita pada bisnis yang sudah teruji. Tinggal kita pilih, jenis industri apa yang cocok untuk kita.

Bagi kami, industri yang cocok untuk kami adalah industri yang kami tahu dari mana datangnya uang itu. Kita tahu produknya, kita tahu bagaimana mereka menjualnya, dan kita tahu siapa pelanggan mereka. Dan kita tahu manajemen punya track record untuk mewujudkannya. Ini gunanya kita mempelajari laporan keuangan. Kita jadi tahu selama ini bagaimana cara kerja manajemen.

Karena itulah, saham di portofolio kami cuma itu itu saja. Saham yang pada akhirnya membosankan. Mungkin ditambah 1, ACES. Jika naik tinggi, kami jual dan beli yang lagi murah. Yang murah nanti jadi mahal, kami jual lagi. Dengan begitu, Aset di dalam akan berkembang terus. Bagaimana dengan yang nyangkut? Ya biarkan saja. Berarti masih dikasi kesempatan nambah. Di harga atas saja berani beli, mengapa turun malah takut. Takut ketika harga turun adalah bukti kita tidak paham apa yang kita lakukan.

Dan sederhananya, kami bisa menyebut alasan kami membeli setiap saham hanya dengan 1 kalimat.

ACES : Perusahaan yang stabil kinerjanya selama 10 tahun terakhir, bahkan ketika fluktuasi dollar karena dia perusahaan impor.
AISA : Sebagian besar orang Indonesia makan nasi dan arah ekonomi adalah lebih banyak menengah dan gaya hidup praktis.
BBNI : Salah satu bank terbesar di Indonesia yang sedang mengejar bank besar lainnya.
BSDE : Perusahaan properti dengan land bank terbesar.
JSMR : Perusahaan yang mendapat penghasilan dari menghantarkan manusia dari 1 titik ke titik lain, dan monopoli.
LPCK : Perusahaan properti dengan added value.
ROTI : Perusahaan yang sangat sehat dan trend konsumsi roti meningkat di Indonesia.
WIKA : Perusahaan konstruksi yang siap luar dan dalam.

Penjelasan detil bisa baca analisa lebih detil kami di artikel lainnya. Jadi menurut kami, dengan hanya menukar-nukar porsi saham ini, kekayaan kami akan meningkat dengan stabil. Karena stabil, kami bisa percaya diri terus memasukkan uang lebih supaya lebih besar lagi perkembangannya.

Terlihat membosankan? Ya. Terlihat bodoh? Bisa jadi. Tapi bodoh karena tidak bisa mendapat saham hebat yang bisa naik 100% dalam 3 bulan adalah opini orang lain. Itu urusan mereka yang tidak ada hubungannya dengan tujuan kami. Jika kita merasa terhina karena dikatakan bodoh kemudian stress sampai berbulan-bulan, maka energi kita habis hanya untuk hal yang tidak akan membawa kita kemana-mana. Bahkan mungkin akan menjadi spiral down, padahal tujuan investasi adalah spiral up.

Ada istilah kan, Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Biarkan saja apa kata orang, karena nanti ketika kita butuh uang, kata-kata orang itu tidak mungkin membantu kita menyelesaikan masalah kita. Sama seperti kehidupan kami. Fokus saja dengan hal sederhana. Kami selalu diajarkan, bantu lah yang lain, jika tidak bisa, jangan merugikan yang lain. Sama saja di saham, carilah saham yang berpotensi profit, jika tidak bisa, jangan sampai rugi.

Investasi itu sederhana, yang membuat rumit itu emosi dan harapan kita yang kadang tidak rasional. Saham di atas cuma contoh. Yang penting cara berpikirnya. Beli yang kita ketahui, dan ketahui yang kita beli.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link