


IPO
IPO atau initial public offering, adalah penawaran saham perdana kepada investor dari perusahaan. Karena penawaran pertama, sepertinya menarik, karena kita bisa membeli lebih dulu dibanding orang lain. Dan secara bisnis, adalah lebih dulu tahu akan menguntungkan kita. Apakah IPO menguntungkan seperti harapan kita?
Kita harus melihat dulu tujuan IPO. IPO adalah kesempatan pertama perusahaan mendapat uang langsung dari investor. Di luar itu ada right isu. Mendapat uang karena perusahaan menjual sebagian kepemilikannya. Tujuan IPO adalah perusahaan ingin mendapat uang lebih banyak. Bisa digunakan untuk berekspansi maupun untuk mengurangi beban mereka dengan membayar hutang.
Karena ini adalah kesempatan mendapat uang, jika kita berpikir dari sisi perusahaan, apakah mungkin kita menjual perusahaan kita dengan harga murah? Sepertinya tidak. Bahkan mungkin kita cenderung berusaha menjual dengan harga premium. Ini wajar, karena namanya dagang, orang selalu ingin mendapat paling banyak.
Jadi IPO sendiri belum tentu menguntungkan bagi investor. Menguntungkan atau tidak, kita sendiri harus menganalisanya. Di buku One Up juga dibahas. Karena kegagalan menganalisa lebih detil, Peter Lynch terpaksa mengalami kerugian sampai 90% dari IPO perusahaan yang gagal. Untungnya, sandwich buatan perusahaan ini tetap enak.
Membeli terlebih dahulu belum tentu akan menguntungkan. Kadang jika kita bersabar menunggu waktu yang pas adalah lebih baik. Andaikan waktu adalah teman terbaik untuk investor di perusahaan yang baik, maka menunggu sampai ada bukti nyata keunggulan perusahaan adalah lebih baik. Ibarat bermain kartu. Kita mengetes dengan modal sedikit, dan ketika kartu yang menguntungkan kita terbuka, kita barulah menambah lebih banyak.
Bisa saja metode ini disebut spekulasi, karena seperti Judi, investasi juga menawarkan ketidakpastian. Tapi karena ketidak pastian ini, maka kita bisa mendapat keuntungan. Ketika pasar mengalami keraguan, apakah perusahaan yang baru IPO bisa mewujudkan rencana mereka, dan menghukum mereka dengan penurunan harga, ini akan menjadi peluang bagi kita jika yakin dengan prospek ke depannya.
Jadi, menunggu beberapa waktu setelah perusahaan IPO untuk pembuktian bagi kami adalah lebih aman. Lagipula, dengan menunggu, kita bisa melihat track record perusahaan. Kalau membeli saham seperti pernikahan, mana ada pernikahan yang aman dari hasil berkenalan dalam 1 hari.
Tapi pilihan cara berinvestasi ada di tangan masing-masing. Kita selalu bebas memilih keputusan kita. Tapi kita akan selalu akan menerima hasil dari keputusan kita. Dan bagi kami sendiri, minimal perusahaan harus berusia 3 tahun setelah IPO baru bisa masuk ke watch list kami.
Oh ya. Ada 1 keuntungan dari mengikuti pemaparan publik perusahaan yang akan IPO. Ketika mereka membicarakan prospek bisnis mereka, biasanya mereka juga akan membahas pesaing mereka. Siapa tahu mereka membahas pesaing yang sebelumnya telah IPO dan ada di daftar saham kita? Enak bukan jika ada orang lain menganalisa perusahaan milik kita dari sudut pandang pesaing? Mungkin kita akan mendapat informasi yang terlewatkan dalam menganalisa perusahaan kita.