Menebak Masa Depan

  • Save

 

Menebak Masa Depan

Dalam berinvestasi, kemampuan menebak masa depan adalah yang paling penting. Ini karena kita membeli prospek, bukan masa lalu. Seperti perkataan Warren Buffett, jika sejarah adalah yang paling berguna dalam berinvestasi, maka pustakawan yang paling kaya. Kenyataannya tidak seperti itu kan?

Artikel kali ini kami akan berusaha membahas tentang ini. Menggunakan contoh pendapatan film secara global dalam 6 tahun terakhir. Kami memakai film sebagai contoh karena ini lebih sederhana dibanding menggunakan angka dari perusahaan yang ada. Tapi jika anda ingin tahu lebih lanjut, bisa mengikuti workshop kami untuk melihat lebih detil.

Ada metode lain menebak masa depan, tapi metode yang menggunakan mood investor adalah sangat tidak akurat. Namanya mood jelas akan berubah-ubah. Keputusan berinvestasi jelas tidak bisa terpisah dari emosional investor, tapi dengan mengetahui mana yang bagus dan tidak secara rasional, kita bisa memanfaatkan perubahan mood investor. Ketika terlalu percaya diri dan membeli walau harga sudah mahal, kita bisa menjual. Ketika terlalu stress dan menjual walau harga sudah murah, kita bisa membeli.

Ke film sendiri, data kami dapat dari Web boxofficemojo.com

Terlihat bahwa film yang menembus 1 milyar USD di luar 2012, mengalami trend kenaikan. Di 2012 sendiri ada film Avengers yang merupakan jenis film super hero baru, dengan menyatukan beberapa super hero lainnya. Ini jelas memicu rasa penasaran bagaimana bentuknya. Kemudian ada Dark Knight Rises yang merupakan seri terakhir dari film Batman karya Nolan.

Setelah jenis film ini tidak muncul, pendapatan yang super segera menyusut. Dan muncul lagi ketika film yang berhubungan dengan jenis ini keluar. Artinya jika produk ini bagus, orang akan membuat lanjutannya. Ini sama seperti perusahaan yang berhasil membuat produk yang baik, kemudian produk selanjutnya dibuat berdasarkan contoh produk lama dan diperbagus. Jadi ketika sebuah produk sudah bagus dan sangat laris, maka produk selanjutnya cenderung akan bagus dan laris, karena pengalaman produsen dan basis pelanggan yang telah ada.

Memang akan ada produk spectacular seperti Frozen. Tapi berapa yang bisa menebak potensi untungnya. Untuk yang bisa menebak ini seperti menebak perusahaan yang akan mengeluarkan produk fenomenal, akan meraup untung besar. Tapi sebagian besar dari kita adalah investor amatiran. Ini harus kita sadari dulu. Orang amatir jelas lebih besar peluang menang jika melakukan apa yang menjadi keahlian orang amatir. Kita tidak menyewa alat canggih untuk menganalisa saham, kita tidak punya sumber daya cukup untuk keliling ke berbagai perusahaan untuk mencari informasi. Untuk tahu apa yang harus dilakukan bisa mengikuti workshop kami, atau Versi lain bisa baca buku One Up on Wall Street.

Frozen sendiri dibuat oleh Disney. Yang sudah punya pengalaman hampir 100 tahun membuat film. Dan terlihat bahwa setelah Frozen, film Disney di tahun berikutnya juga mencetak hasil besar. Pola yang sama dengan pola super hero.

Jadi walau dibilang sejarah tidak menentukan masa depan, tapi bisa menjadi pegangan, seperti apa masa depan itu. Sama seperti laporan keuangan perusahaan, walau tidak menentukan kalau hari dapat 100 besok pasti 100, tapi selalu ada jejaknya. Bagaimana menentukan batasan tersebut, bisa hadir ke workshop Saham-Indonesia nanti tanggal 3 Juni.

Seperti kata Soekarno, jangan pernah melupakan sejarah. Dari sejarah kita bisa belajar untuk masa depan yang lebih baik. Dari laporan keuangan kita bisa tahu bagaimana perusahaan mengelola bisnisnya. Dan kalau sejarah portofolio kita tidak baik, bukankah saatnya kita harus belajar lagi supaya masa depan investasi kita menjadi lebih baik?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link