


Money Game
Suatu hari teman lama kita datang, mempresentasikan sebuah bisnis yang luar biasa, dengan data detil dan prospek yang cerah. Semua di atas kertas warna warni. Atau jaman sekarang mungkin dengan laptop. Apa tanggapan kita? Money Game?
Besok nya kita diajak ke tempat yang mewah. Isinya orang-orang berduit yang berusaha memperkaya diri dengan cepat. Orang-orang di sana begitu terpaku dengan meja dan layar di depan mereka. Jika angka yang keluar sesuai tebakan mereka, semua bergembira, ketika tidak sesuai, dunia seakan-akan runtuh. Apa tanggapan kita? Di kasino?
Kemudian kita pulang ke rumah. Melakukan perhitungan sederhana, kemudian memutuskan membeli nomor sesuai angka yang muncul. Besok kita memantau televisi dan menunggu keluarnya angka tebakan kita. Dengan harapan keberuntungan kita tidak kalah dengan Untung Amgsa di komik Donald Bebek. Jika menang, kita berhenti kerja dan keliling dunia. Apa tanggapan kita? Membeli lotere?
Semua kejadian di atas bisa saja seperti itu. Tapi bisa juga adalah aktivitas kita ketika sedang bertransaksi saham. Kita cuma mendengar sekilas apa kata orang seperti orang terlalu bernafsu melihat tawaran money game, kita menebak peluang angka apa yang muncul, besar atau kecil seperti di kasino, dan kita berharap langsung kaya seperti ketika membeli lotere.
Kegiatan yang sama, cuma lokasi dan produk yang sedikit berbeda. Bagaimana peluang keberhasilan di ketiga aktivitas tersebut? Kita bisa saja menang, tapi berapa besar peluangnya?
Berinvestasi jelas berbeda jauh dengan cara di atas. Ada dua hal yang setidaknya harus kita ketahui. Yang pertama adalah perusahaan ini memproduksi apa? Apa yang dijualnya. Yang kedua adalah di mana kantor atau pabrik nya. Cukup menjawab dua hal ini, kita mungkin akan meningkatkan peluang kita menang.
Alasannya adalah jika kita tahu produknya, minimal kita tahu bagaimana perusahaan mendapat uang. Dan perusahaan yang mendapat uang adalah alasan utama orang berinvestasi di sana. Dan jika kita tahu di mana kantor atau pabriknya, kita tidak akan panik ketika ada berita jelek. Kita tahu harus kemana mencari informasi.
Coba bayangkan kalau kita benar-benar buta informasi, begitu diberikan informasi yang jelek, kita langsung panik dan cenderung bereaksi negatif. Seperti tadi pagi, ketika berita di Amerika jelek, dan IHSG langsung buka di bawah. Apakah kita langsung memutuskan menjual? Ternyata naik di siang. Apakah kita memutuskan masuk lagi?
Mengikuti cerita perusahaan, adalah rahasia supaya kita bisa bertahan di dalamnya ketika situasi memburuk. Kita tahu masalah ini cuma sementara atau merusak isi perusahaan. Dan apa yang harus diikuti? Silakan bergabung di workshop kami nanti. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di www.saham-indonesia.com