


Selamat Waisak
Hari ini umat Buddha seluruh dunia memperingati hari raya Waisak. Ada 3 hal yang diperingati yaitu :
1. Kelahiran Siddharta Gautama
2. Hari Siddharta mencapai nibbana
3. Dan hari Buddha Gautama wafat
3 titik yang juga akan dilalui kita semua. Yaitu hari ketika kita lahir, hari ketika kita mencapai potensi tertinggi kita, dan hari ketika kita harus meninggalkan semuanya. Nibbana adalah kata lain dari pembebasan. Yaitu bebas dari keinginan terhadap sesuatu dan penolakan terhadap sesuatu yang didasari oleh cara pandang yang salah. Kami tidak akan membahas lebih dalam tentang bagian ini. Biar lah yang telah melewati yang bertugas untuk itu.
Kita balik ke 3 hari penting. Sama seperti kondisi kita di investasi. Selalu ada hari permulaan, hari kita mencapai kejayaan, dan hari di mana kita akan kehilangan kejayaan tersebut. Singkatnya, segala sesuatu itu ada permulaan, ada puncaknya, dan ada akhir. Baik nanti kondisi menyenangkan maupun kondisi tidak menyenangkan.
Kondisi menyenangkan jelas adalah ketika kita merasakan kenyamanan dari berinvestasi kita. Dan kondisi tidak menyenangkan adalah ketika kita merasa Kegagalan kita. Tapi baik maupun buruk, keduanya akan selalu berlalu. Tidak ada kondisi abadi yang bisa kita rasakan terus menerus. Ketika di atas, kita harus cukup rendah hati untuk melihat datangnya perubahan, ketika di bawah, kita harus cukup sabar menunggu datangnya perubahan.
Sekarang IHSG ada di atas, apakah koreksi kemarin adalah hari datangnya perubahan? Bisa ya bisa tidak. Semua yang baik selalu ada akhir. Dan situasi akan berubah menjadi buruk. Misalnya jika IHSG memburuk misalnya balik ke angka 5000, kondisi yang membuat hampir semua investor nyangkut, itu pun akan berlalu.
Ini karena sudah sifat alami, ketika di atas, manusia akan terlena dan sifat santai ini membawa penurunan, dan ketika menurun, keinginan untuk lepas membawa kita bekerja keras, yang akhirnya akan membawa peningkatan lagi.
Siklus kehidupan akan seperti itu. Kadang di atas, kadang di bawah. Sama seperti di saham, bisnis, dan segala hal lainnya. Ada hari-hari ketika kita merasa kita akan menjadi the next Warren Buffett, dan ada hari-hari ketika kita ingin mengakhiri semuanya seperti Jesse Livermore.
Apakah kita akan terombang-ambing di tengah kegalauan, atau akan melalui semuanya dengan nyaman, semua tergantung kita sendiri. Apakah kita siap. Sama seperti Siddharta yang belajar dan menyadari ini, kita juga akan seperti itu. Dengan belajar, kita akan semakin sadar dan melihat realita di kehidupan berinvestasi ini. Semua cuma naik dan turun, yang baik akan digantikan yang buruk, dan yang buruk akan digantikan yang baik lagi.
Jika kita bisa menyadari ini, mungkin kita tidak perlu terlalu terikat pada kondisi masa lalu kita. Oh itu menyenangkan, saya ingin selamanya di sana. Atau oh itu tidak menyenangkan, saya takut menghadapi situasi yang lebih buruk di depan. Akibatnya kita selalu telat mengantisipasi kejadian di depan. Ini yang oleh Peter Lynch disebut Penultimate Preparedness. Investor gagal bersiap menghadapi kejadian di depan karena terlalu sibuk melihat ke belakang.
Apakah IHSG akan ke 5000 atau ke 6000, sejujurnya kami tidak tahu. Tapi 1 hal yang pasti, kami selalu full porto. Dan kami hanya akan menjual ketika saham kami sudah mahal, atau menemukan yang lebih baik. Karena kunci keberhasilan berinvestasi adalah membeli ketika menderita dan menjual ketika di kondisi puncak. Jangan dibalik biar tidak sering-sering cutloss.
Dan terakhir, semoga semuanya berbahagia, baik yang memperingati hari Waisak, maupun yang tidak. Karena tujuan dari semua tujuan adalah kebahagiaan itu sendiri. Itu juga tujuan kita berinvestasi bukan? Menjadi makmur dan bisa memenuhi kebahagiaan kita?
Karena itu berinvestasi untuk waktu yang panjang, sampai menjadi makmur, dan berbahagialah.