Compassion

  • Save

 

Compassion

Hidup manusia arahnya selalu hanya ada 2. Naik atau turun. Ini termasuk perkembangan portofolio kita. Kalau kita analisa, sejak awal, apakah kita menggunakan metode yang arahnya membuat portofolio kita berkembang atau malah menyusut.

Jika sudah konsisten naik, adalah hal baik. Tapi bagaimana kalau ternyata turun? Kita merasa sudah melakukan yang terbaik, tapi mengapa tidak bisa merubah nya? Kalau istilahnya, ini adalah spiral down. Tindakan kita membuat kejadian berikutnya menjadi lebih buruk. Dan kita bereaksi lagi, dan hasilnya lebih buruk lagi.

Kita ikut berbagai seminar, tapi rasanya kok tidak ada yang berubah. Menurut Albert Einstein, adalah gila jika mengharap hasil berbeda dengan tindakan yang sama. Tapi tindakan kita sepertinya sudah berbeda. Apa yang bisa merubahnya? Ada juga teman yang bertanya, bagaimana merubah spiral down menjadi spiral up.

Jawabannya muncul kemarin ketika kami membuat workshop. Salah satu peserta ketika berdiskusi mengatakan apa ga pernah mikir ya orang-orang yang memberikan saran pada orang lain untuk membeli saham tidak jelas, dan akhirnya membuat orang nyangkut. Apakah ga pernah mikir dari sudut pandang orang yang menjadi korban. Tanggung jawabnya bagaimana. Dan teman-teman yang di sana juga mengiyakan.

Semua sepakat bahwa tindakan seperti itu adalah tidak baik. Dan dari analisa kami, cara pandang ini adalah memikirkan efek sebuah tindakan pada orang lain. Ini adalah compassion. Welas asih. Yang menariknya, semua yang di meja ini adalah orang-orang yang telah bertransformasi dari spiral down menjadi spiral up. Walau belum sampai di puncak, bahkan kami-kami juga masih di tahap permulaan, tapi ujung yang baik sudah terlihat.

Dan kami melihat, untuk merubah dari spiral down menjadi spiral up, adalah dengan merubah cara pandang. Cara pandang yang peduli dengan yang lain. Seperti tulisan Dalai Lama di gambar, tujuan kita sebagai manusia adalah membantu yang lain, jika tidak bisa membantu, setidaknya kita tidak menyakiti yang lain.

Secara logika, ini bisa dimengerti. Ketika kita membantu yang lain, kita melakukan tindakan mengembangkan. Ketika menyakiti yang lain, kita melakukan tindakan merusak. Wajar kalau dengan memikirkan yang lain, kita membangun kehidupan yang membangun.

Ini bisa dilihat dari semua orang yang berhasil, yang memiliki latar belakang yang berbeda. Semua memiliki cara pandang demikian. Bill Gates karena memenuhi permintaan komputer di seluruh dunia. Mark Zuckerberg karena menyediakan layanan untuk saling berhubungan antar teman. Pengusaha baju karena melihat kebutuhan orang akan pakaian. Pengusaha restoran karena melihat ada yang kelaparan. Sedangkan adalah orang yang bisa melihat orang seperti ini dan berinvestasi di mereka.

Tapi jalan spiral up jelas tidak mudah. Namanya naik gunung jelas ada tantangan. Hidup spiral down lebih gampang, karena itu lebih banyak yang mengambil jalan seperti ini. Hidup melawan arus adalah tidak gampang. Di investasi juga demikian bukan? Ketika semua saham naik dan investor menjadi semakin percaya diri, apakah kita bisa melihat bahaya yang akan datang? Ketika bahaya datang dan saham menjadi turun, apakah kita bisa melihat kesempatan yang terjadi?

Melatih diri memiliki cara pandang melawan arus, dengan menempatkan orang lain minimal sejajar dengan kita, jelas butuh waktu. Kita bisa mulai dari hal kecil. 1000 mil selalu dimulai dari langkah pertama.

Apakah yang sejajar antara orang lain dan kita? Jelas bukan latar belakang yang berbeda. Tapi adalah tujuan akhir setiap individu adalah ingin bahagia. Jalan yang ditempuh bisa berbeda, tapi tujuan akan selalu sama. Bahkan sebenarnya orang-orang terburuk juga pada dasarnya hanya ingin bahagia.

Bantulah mereka yang telah siap ingin dibantu, dan Jangan menyakiti yang belum siap untuk dibantu. Tepuk tangan selalu butuh 2 orang. Itulah gunanya komunitas Saham-Indonesia. Itulah tujuan dari Saham-Indonesia. Berinvestasi, menjadi makmur, dan pada akhirnya, berbahagialah.

Invest, Prosper and be Happy.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link