


Menabung Saham
Bagaimana idealnya seorang investor meningkatkan asetnya. Ini harus balik lagi ke latar belakang masing-masing. Kami sendiri punya 2 metode. Yaitu sebuah aset dikembangkan terus menerus dan aset yang ditambahkan dananya. Aset yang pertama adalah gabungan dari beberapa orang di keluarga. Jadi sepakat menggabungkan dana untuk dikembangkan. Sedangkan yang kedua adalah dari dana pribadi.
Adalah penting bagi kami untuk menunjukkan apa yang sedang kami kerjakan, karena pada umumnya terlalu banyak teori adalah tidak banyak gunanya. Kita boleh mengeluarkan banyak jurus, tapi jika tindakan kita tidak sesuai dengan apa yang kita omongkan, orang tidak akan tergerak untuk meniru. Satu bisa karena kurang nya keyakinan, dan kedua karena tidak ada gambaran bagaimana melakukan.
Kami hanya membahas portofolio kedua karena kami merasa ini bisa dilakukan semua orang. Menggabungkan dana dalam satu porto adalah sangat susah. Perlu tekad kuat seperti Buffett partnership yang bisa bertahan 25 tahun. Ini terlihat ketika baru tahun kedua, atau tahun setelah Indonesia melewati krisis, ada yang sudah menyerah dan ingin menarik dananya. Akibat nya kami harus mengatur ulang isi portofolio. Terlihat di bagian bulan Januari 2017 kami harus menarik dana dari portofolio kedua untuk menutupi yang pertama.
Kami belajar, jika ada keluarga yang ingin nebeng, mungkin lebih baik jika mereka membuka rekening investasi pribadi. Kami menunjukkan jalan dan mereka melakukan. Ini penting karena metode tiap orang bisa berbeda. Tidak ada metode yang sempurna untuk semua orang, tapi selalu ada metode yang cocok untuk tiap orang. Bayangkan jika portofolio gabungan, ada yang ingin menarik dana, ada yang ingin menambah dana. Akhirnya bukan fokus ke mencari saham terbaik, malah sibuk mengatur dana di dalamnya.
Balik ke portofolio tabungan. Ini juga bagus, karena tidak mungkin seseorang punya dana besar untuk langsung dikelola. Juga dari pengalaman, kita tidak bisa mengelola terlalu banyak di awal. Risiko menderita kerugian akan besar. Yang biasanya kita lakukan adalah memulai dengan kecil, dan seiring dengan pengalaman bertambah, kita menambah dana kelolaan juga.
Kami memulai sejak Januari 2016. Dan secara rutin, bisa dicek di gambar bagian deposit, secara rutin kami menambahkan dana dari penghasilan bulanan. Jadi trading for living bukanlah tujuan kami saat ini. Kami sedang mempersiapkan pensiun kami sekitar 25 tahun dari sekarang. Dan kebutuhan untuk mempertahankan gaya hidup sekarang, kemarin kami bahas di workshop, adalah sekitar 15 milyar. Jelas sebagian besar orang tidak punya dana sebesar itu. Inilah ide terbentuk nya portofolio tabungan.
Jadi tiap bulan kami menyisihkan di AWAL sebagian uang, yang sudah pasti akan masuk rekening investasi. Bukan uang sisa. Fokuslah pada masa depan kita dulu, nanti dengan sendirinya masa depan akan mengurus kita. Tidak ada yang merencanakan untuk gagal, tapi orang bisa saja gagal merencanakan. Kata-kata yang selalu kami ingat. Dan tidak pernah kami tarik kecuali untuk menutupi portofolio sebelah.
Dan dana investasi ini, akan kami belikan saham yang menurut kami saat itu masih murah. Jika mahal, cari saham lain di daftar belanja pribadi kami. Jika tidak ada, berarti saatnya menabung cash saja. Tunggu semua menjadi murah baru beli lagi. Dan saham yang mendekati harga mahal menurut valuasi kami, akan kami jual sedikit demi sedikit untuk membeli saham yang masih murah. Jadi seperti air yang kami alirkan dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Sambil terus menerus mengisi air baru.
Jika kami rutin mengerjakan ini selama 25 tahun, melewati naik turunnya ekonomi. Melewati masa suram dan masa senang. Apakah kami tidak akan mencapai tujuan kami? Kami rasa sedikit banyak, kami akan lebih dekat ke tujuan kami dibanding jika tidak melakukan apa-apa.
Dan jumlah yang ditabung, harusnya sebesar kemampuan kita sendiri. Yang penting konsisten. Bukan di bulan pertama besar, bulan kedua kecil, bulan ketiga tidak menyetor. Nanti dengan semakin banyak pengalaman, dan penghasilan aktif kita meningkat, kita bisa menambah jumlah setoran bulanan.
Seperti pedagang es krim yang konsisten menjual di cuaca panas dan cuaca mendung. Itulah yang kami lakukan. Jika kami memulai dari kecil dan bisa konsisten, bagaimana dengan anda?
Sekarang kami bisa berkata, Saya Indonesia, saya Pancasila, dan saya investor.