Dunkirk

  • Save

 

Dunkirk

Kemarin baru saja nonton film Dunkirk. Daripada tidak melakukan apa-apa, walau AISA begitu volatile, dan menawarkan peluang besar. Tapi itu bukan gaya berinvestasi kami. Kalau bukan gaya, ngapain dilakukan. Sekali melakukan, kalau untung ingin di ulang, kalau buntung, pasti menyesalinya. Jadi ini bukan kebiasaan yang ingin kami bangun.

Ke film Dunkirk. Ini adalah film dari Chirstoper Nolan bertema perang dunia ke 2 tentang penyelamatan 400 ribu pasukan sekutu yang dikepung Jerman. Jika kita mengharapkan film Nolan yang membuat otak bekerja keras mencerna isinya seperti Inception atau Memento, kita akan kecewa. Jika kita mengharap film perang yang dahsyat seperti Transformer, kita juga akan kecewa. Hacksaw Ridge menawarkan lebih banyak aksi. Seperti komentar di film Despicable M3. Mengharap unicorn tapi mendapat kambing. Tapi kita bisa melihatnya sebagai kambing terbaik dalam hidup.

Oh ya, pembahasan berikut mungkin bisa saja menyinggung isi film. Jika anda tertarik nonton dan tidak ingin bocoran, mungkin bisa baca lagi artikel kami setelah menonton film nya.

Dan karena ini adalah sejarah, kita bisa membaca pembandingnya di berbagai sumber di Internet. Akan banyak komentar tapi kita tidak akan fokus bahas di sana. Namanya melihat masa lalu, sangat gampang memberikan analisa. Tapi pada saat situasi terjadi? Siapa yang pintar. Bahkan Dunkirk dibilang adalah kesalahan besar pertama Hitler yang membuat Jerman kalah perang.

Fokus di film adalah tentang visual yang bagus, dan suasana perang, di mana ketakutan akan kematian, depresi menunggu bantuan datang, benar-benar kita rasakan. Kita benar-benar tidak tahu siapa yang akan selamat. Kecuali pemeran utamanya. Tapi fokus film bukan di satu sosok.

Total ada 3 sudut pandang yang diambil. Dari sudut pandang tentara yang menunggu diselamatkan. Dari sudut pandang perahu dan kapal yang datang menyelamatkan. Dan dari sudut pandang pesawat yang melindungi kapal dari serangan musuh. Semuanya mengalami situasi yang berbeda. Ini sama seperti di saham. Antara yang tidak punya sebuah saham dan yang punya. Ada yang harapkan turun, ada yang harapkan naik, dan ada yang tidak peduli.

Yang menunggu diselamatkan akan frustasi, kapan bantuan akan datang. Terjepit oleh musuh dan pintu keluar cuma laut. Setiap kapal besar datang, selalu ditenggelamkan musuh. Ini seperti membeli saham dan kemudian nyangkut, perasaan untuk bebas dari masalah selalu muncul. Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali pasrah menunggu situasi membaik. Di film DM3 juga dibahas. Pekerjaan paling susah adalah duduk diam tidak melakukan apapun ketika adrenalin bergejolak dan waktu terus berjalan.

Sedangkan penyelamat tidak bisa memberikan seluruh sumber daya nya karena masih ada perang lainnya yang harus di menangkan. Ini seperti kita berinvestasi. Adalah harus selalu memikirkan yang berikutnya bagaimana alih-alih langsung all in dan berharap menjadi kaya mendadak. Berinvestasi tidak seperti meja Judi. Jangan perlakukan kasino sebagai investasi padahal fungi nya adalah hiburan, dan Jangan perlakukan bursa saham sebagai hiburan padahal fungi nya adalah investasi.

Dan pesawat pelindung harus memikirkan keselamatan kapal yang dilindungi dan juga mereka sendiri. Serta harus memikirkan bahan bakar yang tersedia supaya cukup untuk balik ke Inggris. Walau pada akhirnya tidak ada yang selamat karena menggunakan perasaan mereka untuk menyelamatkan semua prajurit. Dalam berinvestasi tidaklah bijak seperti itu. Tidak ada yang akan mengangkat kita menjadi pahlawan jika kita menjadi orang terakhir yang keluar.

Ada juga yang berusaha mengambil kapal nelayan di daerah musuh untuk kabur. Tapi karena tidak sabar akhirnya kapal malah tenggelam. Berinvestasi itu dituntut kesabaran tingkat tinggi, karena waktu adalah teman, bukan musuh. Jangan tiap bulan pindah saham hanya karena sahamnya belum jalan. Kita cuma bisa menghitung ini baik dan membeli. Kita tidak bisa merubah opini orang jika mereka bilang itu jelek. Cara pandang mereka memang memaksa mereka melihat demikian. Biarkan saja waktu yang menjawabnya.

Dan yang paling penting. Lihat gambaran besarnya. Churchill pada akhirnya berusaha menyelamatkan semuanya ketika ada kesempatan karena 400 ribu prajurit ini nanti akan menjadi tenaga untuk perang di Normandy. Perang yang menjadi penentu perang dunia kedua. Sama juga di investasi. Lihat tujuan akhir kita mau seperti apa. Kemudian jalankan sesuai rencana. Jika ada perubahan angin, sesuaikan Layar. Tapi tetap tidak merubah tujuan kita. Tiap hari merubah tujuan akan membuat kita tidak mencapai apapun. Jika ada badai bagaimana? Untuk kami, adalah tetap melihat gambaran besarnya, apakah yang kami lakukan di badai adalah kebiasaan untuk mencapai hal besar? Kalau hal-hal kecil kami rubah, bagaimana bisa mencapai tujuan.

Satu hal pasti. Karena dalam berinvestasi, tidak ada yang bisa mengetahui masa depan, maka ketika kita membuat keputusan, keputusan itu adalah yang terbaik saat itu. Kita tidak perlu menyesali apapun yang terjadi saat itu. Sama seperti akhir Dunkirk. Prajurit yang berhasil kabur takut dihujat karena melarikan diri dari perang. Tapi masyarakat justru mengapresiasi mereka dan memberi semangat. Semangat yang nantinya akan menjadi penentu perang. Sama seperti kita sebagai investor, apapun yang kita lakukan, selalu apresiasi diri kita telah melakukan yang terbaik. Dan berusaha lebih baik lagi hari ini dibanding kemarin supaya besok menjadi lebih cerah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link