Semua Ada Waktunya

  • Save

 

Semua Ada Waktunya 
 
Sudah beberapa waktu kami tidak menulis artikel. Ini karena website kami akan pindah setelah diberitahu bahwa hosting kami akan tutup. Dan selama proses pemindahan, kami berpikir sebaiknya tidak membuat perubahan di isi Web biar tidak 2x kerja. Nulis di tempat lama kemudian nulis lagi di web baru. 
 
Selain itu kami juga mempertimbangkan untuk membuat ulang Web karena ada sedikit masalah. Masalah kecil ini sudah berbulan-bulan tidak bisa diselesaikan. Bahkan sudah mencari ke berbagai sumber di Internet. 
 
Selama masa freeze ini, tiba-tiba kami dihubungi pak Benny, yang mengelola web stocks.asia dan menawarkan untuk tukaran link website. Bagi yang punya website yang bermanfaat dan ingin tukaran link bisa menghubungi beliau di WA +62 813-5776-3254. 
 
Dari ngobrol-ngobrol, tiba-tiba saja langsung ketemu solusi dari masalah kami. Dan itu hanya cukup perbaikan 5 menit alih-alih harus belajar bahasa pemograman web yang baru, atau bayar seseorang untuk membuat ulang. Aneh ya, masalah yang sebelumnya dipikirkan secara serius tapi tidak ketemu solusi nya, dan tiba-tiba saja langsung selesai. 
 
Ini juga sama di investasi. Kadang kita merasa apa ya yang harus dibeli lagi. Langsung ada inspirasi dari grup. Atau sudah ada incaran tapi ga ada, ternyata AISA memberikan jawaban. Kami harus jual Semua posisi karena menurut kami AISA akan sangat susah untuk kembali ke titik awal. Penjelasan panjang yang sudah kami jelaskan sebelumnya, karena itu kami tidak menulis lagi, tapi idenya tetap sama. Cari perusahaan bagus yang punya prospek dan dikelola orang jujur dan dijual dengan harga murah. 
 
Walau kami yakin AISA dikelola orang jujur, tapi kerusakan dari kasus beras ini benar-benar merepotkan dan kami juga tidak tahu lagi bagaimana arah dan nilai perusahaan ke depan. Selain cash yang diberikan dari penjualan AISA, kami juga bisa belajar bagaimana sebuah perusahaan keluar dari demikian. 
 
Semua hal ada waktunya, juga berlaku pada lama nya kita memegang sebuah saham. Kadang kita suka memberi batas waktu kalau sampai sekian lama belum produktif, saya akan melakukan sesuatu pada sahamnya. Bisa saja cara ini berhasil. Tapi bagi kami, ini tidak cocok dengan jalan investasi kami. 
 
Contoh saja, selama kasus AISA ada teman yang meminta tolong untuk diberikan semua informasi terkait hal ini. Dan dia menggunakan informasi ini untuk spekulasi. Apakah mendapat profit? Ya. Tapi pada akhirnya dia memutuskan berhenti karena cara demikian mengharuskan dia di depan Layar terus Padahal dia ada pekerjaan yang harus di selesaikan. 
 
Bagi kami, setelah membeli, dan menunggu sampai semuanya menghasilkan. Setiap saham sama seperti tanaman, memiliki waktunya sendiri. Sama juga seperti manusia. Ada yang bisa cepat ada yang memang harus lambat. Kita tidak akan pernah bisa memenangkan perlombaan dengan yang lain, tapi kita bisa mencapai Garis finish menurut kemampuan kita sendiri. Karena pada akhirnya semua akan mencapai potensi tertinggi masing-masing. 
 
Pertanyaan penting, bagaimana Kalau sebelum panen, diserang hama seperti kasus AISA? Karena itulah menurut kami diversifikasi penting, dan Kalaupun gagal, kita tinggal melanjutkan perjalanan. Naik mobil kena ban bocor, pacaran kemudian putus, ujian mendapat nilai merah, dipecat dari pekerjaan, dan seterusnya, kita pernah mengalami semuanya, tapi tidak menghalangi kita terus maju kan? 
 
Seperti kata Jack Ma, hari ini susah, besok lebih susah, tapi setelah itu, kita akan melihat pelangi. Artinya dalam perjalanan kita pasti ketemu masalah, tapi dengan menyelesaikan masalah, bukankah kita naik Kelas? Demikian bukan cara kita lulus dari sekolah? Atau ada yang belum 1 tahun sudah tidak tahan dan memutuskan berhenti? 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link