


30 – 40 – 50
Berapa jumlah saham dalam porto yang bisa kita miliki? Sampai sekarang tidak ada rumus pasti untuk itu. Terlalu sedikit porsi per saham, maka kenaikan menjadi tidak ideal. Misalnya kita punya 5% saham A yang naik 100%, pada akhirnya portofolio kita cuma bertambah 5%. Tapi kalau terlalu besar, misalnya 80% di portofolio adalah saham B, penurunan 10% saja sudah membuat portofolio kita turun 8%.
Jadi berapa idealnya? Kami coba merangkum di sini. Semua angka 30-40-50 adalah dalam bentuk persen. Apa saja artinya.
30% yang pertama adalah jumlah 1 saham maksimal yang bisa kami miliki. Jadi jika dana kita ada 100 juta, maka maksimal porsi saham A adalah 30 juta. Seberapa yakin pun kami pada perusahaan ini. Jika kenaikan sahamnya melebihi 30%, kami mungkin akan memperhitungkan untuk menjual sebagian biar Balik ke kondisi normal. Seperti kalau balon gas, kalau sudah terlalu banyak gas nya, tentu kita akan mengurangi biar tidak meletus. Atau kalau meletus, efeknya tidak terlalu besar.
40% yang kedua adalah total porsi saham yang pemiliknya sama dalam 1 grup. Misalnya grup lippo, salim, dan sebagainya. Seberapa yakin pun kami dengan kualitas grup, adalah berbahaya menempatkan semua saham di 1 grup. Walau perusahaan berdiri sendiri, tapi efek keputusan bisa saja mempengaruhi perusahaan yang lain. Misalnya saja ketika om William harus menjual Astra demi menutupi hutang bank milik anaknya.
Dan 50%, adalah jumlah saham yang bisa dimiliki di sektor yang sama. Bank, batubara, tambang, property, banyak sektor yang berhubungan. Kalau kita menempatkan saham kita di satu sektor, ketika sektor tersebut bermasalah, maka portofolio kita akan terganggu.
Apa yang dilakukan jika salah satu rasio dilewati? Pilihannya adalah menjual sebagian. Rasio dilewati berarti hasil investasi kita berbuah dan meningkat. Jadi salah satu metode take profit bisa dengan cara ini. Selain ada beberapa alasan lain lagi untuk menjual. Tapi Sebisa mungkin kami tidak akan menjual hanya karena harga berubah, dan rasionya dengan fundamental masih wajar.
Alasan menggunakan rasio ini adalah supaya bisa berinvestasi dengan tenang. Tanpa ketenangan, kita akan panik dalam mengambil keputusan. Dan kita tahu, orang yang panik biasanya cenderung salah. Ini salah satu alasan juga kami tidak begitu agresif mentransaksikan saham kami. Semakin sering bertransaksi, semakin susah kita melihat gambaran yang rasional. Bagaimana bisa ada waktu berpikir jika waktunya lebih banyak untuk melihat Layar transaksi.
Dan semua hal di atas adalah supaya kita bisa memiliki kehidupan yang nyaman. Untuk apa memiliki 1-2 saham yang katanya akan merubah masa depan kita tapi malam nya kita tidak bisa tidur karena terlalu galau. Mungkin memang merubah masa depan, tapi masa depan yang lebih baik atau buruk?
Ketenangan juga supaya kita bisa tetap mencari uang dari pekerjaan utama kita. Yang gunanya untuk digulung lagi di pasar modal. Kalau pekerjaan utama kita adalah berinvestasi atau bertransaksi di bursa, lebih penting lagi ketenangan itu.
Salah satu Tanda kepemilikan saham sudah menganggu adalah ketika kita mulai malas meningkatkan diri. Manusia hidup tujuannya selalu untuk meningkatkan diri menjadi lebih baik. Jangan sampai kita sampai tidak memiliki keinginan untuk belajar lagi hanya karena portofolio kita merah merona atau hijau raya.
Ketika di atas, kita harus punya kerendahan hati untuk bisa melihat datangnya perubahan, ketika di bawah, kita harus berubah. Pantat sudah terbakar masih tidak mau berubah kan repot jadinya?
Tujuan dari semua ini adalah membangun kebiasaan untuk mempersiapkan masa pensiun. Kami selalu bertanya seperti apa masa pensiun yang diharapkan. Dan apakah aktivitas kami yang sekarang membuat kami mendekat atau menjauhi masa depan itu?
Rasio di atas adalah dasarnya. Bagaimana portofolio masing-masing dikembangkan adalah tergantung dari banyak hal. Misalnya usia kita, yang jika lebih muda mungkin bisa lebih berani. Pengetahuan kita di satu sektor, misalnya kita orang perbankan jadi punya informasi lebih banyak. Atau modal kita. 10 juta atau 10 milyar jelas harus memiliki perlakuan yang berbeda.
Intinya, apapun yang kita lakukan, jangan sampai portofolio terlalu kecil pengaruh nya untuk masa depan kita atau terlalu besar pengaruh nya terhadap masa depan kita sampai membuat kita hidup tidak tenang.
Sesuai slogan kami : invest long, prosper and be Happy.