American Made

  • Save

 

American Made

IHSG turun setelah menembus rekor tertinggi sebelumnya. Bagaimana nasib ke depan? Apakah ini adalah awal 2018 yang merupakan 10 tahunan atau koreksi biasa untuk naik lagi ke titik tertinggi? Menebak arah IHSG sepertinya percuma bagi kami. Kenaikan IHSG sedikit kolerasi dengan saham di portofolio kecuali isi portofolio kita adalah Kelas kakap.

Jadi daripada membahas arah IHSG yang tidak bisa kita tentukan, kita mungkin mencoba membahas hal lain. Beberapa data ekonomi bagus, misalnya inflasi yang rendah, pemerintah baru saja menurunkan suku bunga, beberapa start up kita dimodalin investor asing. Pembangunan infrastruktur terus berjalan. Ini hal baik. Sedangkan hal buruk, ancaman perang, investasi mandek, adanya beberapa pembatasan harga jual produk yang akan mengebiri potensi seorang pengusaha.

Kita bisa saja membuat daftar mengapa IHSG akan naik atau turun, tapi seperti masukan fund manager dunia, membahas ini adalah menghabiskan waktu kita. Karena hal ini tidak bisa kita kontrol. Dan jika kita membahas dan berusaha mengantisipasi, biasanya sudah telat karena kita seharusnya mengantisipasi yang belum terjadi. Ini namanya Penultimate preparedness.

Kita seharusnya menggunakan waktu kita melatih hal yang bisa kita kendalikan. Apa saja itu. Bisa kita review dari film American Made. Bagi yang tidak ingin spoiler filmy nya mungkin bisa skip dulu. Nanti setelah film nya ditonton, baru baca lagi artikel ini. Bagi kami, film ini menarik dan layak ditonton.

Film yang menceritakan tentang Barry Seal, pilot TWA, direkruit oleh CIA untuk membantu pemberontakan terhadap komunisme di Amerika Tengah, dan ternyata dia terlibat jauh dalam operasi CIA terbesar. Operasi ini melahirkan kartel Medellin dan hampir meruntuhkan kepresidenan Reagen.

Padahal di awal kesalahan dia cuma sederhana, tertangkap menyeludupkan cerutu dengan memanfaatkan posisi dia sebagai seorang pilot. Dan dia diberikan pilihan untuk mengaku bersalah dan masuk penjara atau bermain aman dan melakukan tugas yang diberikan. Pilihannya selalu bermain aman. Jadi dia ditugaskan memotret daerah berbahaya di Amerika Tengah. Di sana dia bertemu kartel narkoba Kolombia yang meminta dia menyeludupkan narkoba.

Kembali, dia bisa berhenti. Tapi pilihannya membantu penyeludup menyeret dia ke masalah yang lebih besar lagi. Walau imbalannya berupa materi yang lumayan. 1 kesalahan diperburuk oleh kesalahan berikutnya. Pada akhirnya ujung yang menanti dia juga tidak menyenangkan. Silakan tonton untuk tahu tentang ini.

Ini juga sama seperti kehidupan kita sebagai investor. Kadang kita berada di situasi yang harus memilih. Dan pilihan kita membuat kita berada di situasi yang lebih buruk lagi, yang mengharuskan kita berada di lingkungan yang buruk. Seperti Barry yang dari seorang pilot dengan masa depan cerah berada di lingkungan pengedar narkoba. Walau terlihat hidup mewah, kehidupannya Pelan-Pelan akan semakin turun. Ini namanya spiral down. 1 aksi membuat kita turun kelas, yang nantinya membuat kita mengambil keputusan yang lebih buruk lagi.

Untuk merubah menjadi spiral up, jelas kita harus merubah kebiasaan kita. Merubah kebiasaan berarti merubah yang kita lakukan. Merubah yang kita lakukan berarti merubah apa yang kita pikirkan. Merubah pikiran berarti merubah dari berpikir tidak rasional menjadi rasional. Apakah gampang? Jelas tidak. Kami juga banyak miss di sini. Kalau gampang, semua sudah berada di puncak kesuksesan.

Berpikir secara rasional, berarti butuh latihan. Investor yang Tidak logis cenderung akan mempertahankan cara berpikir tidak logis nya. Untuk latihan, kita butuh kesabaran melewati ini. Untuk menumbuhkan kesabaran, kita butuh tekad kuat. Untuk tekad kuat, kita butuh disiplin. Dan supaya bisa disiplin, kita harus punya mental berkecukupan.

Apakah dengan mental berkecukupan berarti kita tidak ada ambisi? Tidak juga. Berkecukupan berarti kita berhenti fokus mengurus hal yang tidak bisa kita kontrol yaitu hasil dan mulai fokus mengurus hal yang bisa kita kontrol yaitu proses. Misalnya orang maunya kaya, mobil mewah, rumah besar, dll. Ini hasil yang tidak bisa kita kontrol. Yang bisa kita kontrol, adalah prosesnya. Yaitu meningkatkan kapasitas kita sehingga hasil bisa kita terima. Ini seperti istilah mau gaji direktur tapi pekerjaan staff. Tidak logis kan? Ambil dulu tanggung jawab direktur, barulah Hak direktur bisa kita dapatkan.

Dan dengan semua mentalitas di atas, adalah kunci dalam mendapat hasil selama ini. Karena berkecukupan, Buffett punya kemampuan mengabaikan faktor jangka pendek dan fokus pada kapasitas perusahaan secara jangka panjang. Dia tidak pernah menjual sesuatu hanya ketika kondisi tidak sesuai harapan dia di jangka pendek. Karena dia tahu, kualitas perusahaan sekarang ini adalah tidak permanen, sehingga memunculkan istilah salah harga yang memunculkan kesempatan membeli di harga diskon.

Kembali, kemampuan melihat jangka panjang, atau melihat Garis finishnya dibanding Garis kilometer di lomba marathon, butuh latihan. Buffett memulai di usia 11, jika kita memulai di usia 20, 30, 40 dan seterusnya, berapa lama kita berharap bisa seperti Buffett? Wajar pada akhirnya banyak yang menyerah terhadap jalan value investing. Investor menuntut hasil dulu baru mau berubah.

Jadi, sebelum kita terjerumus lebih jauh dari sebuah tindakan investasi, coba dipikirkan dulu,vang sudah saya jalankan selama ini, apakah layak untuk dijalankan selama 20 tahun ke depan?

Terakhir, selalu ingat, jika sebuah hal bisa dirubah, tidak ada gunanya kuatir. Jika tidak bisa dirubah, kuatir juga tidak ada gunanya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link