Kepercayaan 1

  • Save

 

Kepercayaan
 
Mengapa kita membeli sebuah saham? Jawaban gampang nya karena mau profit. Yang tujuannya untuk kaya, yang tujuannya untuk berbagai hal. Dan mengapa saham ABCD? Karena kita percaya melalui saham ini yang bisa memberi kita harapan profit.
 
Tanpa kepercayaan kita tidak akan membeli saham ini. Dan kepercayaan akan melahirkan keyakinan. Ada 2 keyakinan, yaitu keyakinan yang tidak ada dasarnya dan keyakinan berdasar.
 
Keyakinan tak berdasar disebut juga keyakinan buta. Yaitu yang penting yakin tanpa faktor pendukung yang nyata. Dan satu lagi, keyakinan yang datangnya dari informasi, analisa kita sendiri dan akhirnya menjadi pengetahuan. 
 
Bagi kami, keyakinan adalah salah satu yang paling penting. Alasannya sederhana, kalau investasi seperti hidup yang mulus-mulus saja seharusnya tidak masalah. Tapi kadang ada hal yang tidak sesuai harapan. Yang datangnya bisa dari faktor eksternal perusahaan ataupun dari faktor internal perusahaan.
 
Mental investor akan ditest justru ketika realita tidak sejalan dengan gambaran kita. Apa yang harus kita lakukan? Kita mengurangi posisi, bertahan dengan tidak melihat pasar, atau justru menambah. Tidak ada jawaban yang pasti untuk ini, karena setiap kondisi pasti memerlukan tindakan yang berbeda.
 
Tapi cara kerjanya akan selalu sama. Ketika ada informasi baru masuk, hendaknya kita menilai, sesuai dengan kapasitas terbaik kita, apakah ini akan beritanya benar memberi efek atau cuma hoax. Apalagi jaman sekarang, informasi lebih gampang beredar, yang efeknya akan berlipat dibanding dulu. Dan lebih cepat peredarannya.
 
Misalnya ketika ada perusahaan properti yang katanya tidak ada ijin, apakah ada yang mengecek sebenarnya ijin apa yang dipermasalahkan? Atau hanya mendengar kiri kanan. Ketika ada perusahaan konstruksi yang katanya kekurangan dana, apakah ada yang mengecek langsung sebenarnya berapa kesehatan finansial perusahaan itu? Atau ketika katanya bisnis lesu, apakah ada yang menelusuri kemana larinya semua uang itu? 
 
Kita hidup di jaman informasi, adalah bencana jika akhirnya kita rugi karena kekurangan informasi. Tapi perlu diwaspadai juga kalau bisa sampai rugi karena kebanyakan informasi. 
 
Dan dari informasi ini, kita memutuskan tindakan apa yang harus diambil. Tidak perlu menambah bumbu cerita seharusnya manajemen begini dan begitu. Itu di luar kontrol kita. Kemarin di seminar pak TP Rachmat membahas, dalam organisasi ada 4 hal yang dilakukan, planning, controling, leading, dan organize. Yang dilakukan top manajemen cuma planning dan controlling. Dan yang dilakukan investor? Cuma watching dan analizing.
 
Ketika Messi dan Ronaldo gagal mencetak gol, komentator akan lebih jago. Ketika downtrend, pesimistis akan lebih pintar. Sudah biasa akan hal ini. Investor yang realistis akan mengabaikan ini dan melakukan tugasnya. 
 
Kalau perusahaannya adalah kendaraan yang cocok, ambil. Kalau sudah bukan, tinggalkan. Investasi itu sesederhana ini, yang rumit itu pikiran kita yang selalu menambah cerita di belakang kejadian. Kejadian A bisa dipikirkan efeknya B C D E sampai Z. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link