


Pengetahuan Merubah Takdir
Minggu lalu adalah long weekend. Dan kami manfaatkan untuk jalan-jalan ke Singapore. Kebetulan baru sebelumnya presiden Jokowi meresmikan perpustakaan nasional, jadi kami bertanya, bagaimana kondisi perpustakaan nasional di negara lain. Dan ngobrol-ngobrol dengan teman, menurutnya perpustakaan di Singapore layak dikunjungi.
Jadi lah kami di Singapore mengelilingi daerah pendidikannya. Kebetulan lokasi nya dekat dengan Bugis, yang merupakan salah satu tujuan wisata favorit. Tinggal jalan kaki sudah sampai. Foto di gambar kami dapatkan di Li Ka Shing library, sayang tidak terbuka untuk umum. Hanya mahasiswa di sana yang boleh masuk.
Kemudian kunjungan dilakukan ke perpustakaan nasional. Sebelum itu kami mengunjungi Brash Basah Complex yang isinya adalah toko buku. Baik bekas maupun baru. Beberapa buku investasi kami dapatkan. Tapi sepertinya makin susah karena sekarang jaman semakin online, lebih banyak yang menjual Ebooks.
Di perpustakaan nasional di sana, banyak fasilitas, ada ruang belajar, ruang seminar, ruang diskusi, tempat menonton film Asia lama, dan lantai yang berisi kategori buku yang berbeda. Sayangnya kami tidak bisa membandingkan dengan perpustakaan nasional Indonesia karena belum berkunjung.
Untuk yang mau membaca komik dan novel, bisa ke lantai basement, yang merupakan area untuk umum, terdiri dari banyak jenis buku. Sedangkan buku investasi secara lengkap ada di lantai 7. Jika anda hobi membaca, boleh dibilang suasana dan buku yang ada sangat lengkap sekali. Beberapa bahkan merupakan buku yang sangat direkomendasikan oleh investor dunia. Total buku investasi mungkin ada sekitar 5000.
Jadi sekitar 2 hari kami habis kan untuk membaca di sana. Membaca adalah cara paling murah untuk belajar dari pengalaman orang lain. Selain belajar kisah sukses, juga belajar mengapa penulis bisa gagal. Apa kesalahannya. Apa yang bisa diubah? Istilahnya, jika ada orang di depan yang jatuh, sudah seharusnya kita tidak melakukan hal yang sama karena itu membuang waktu dan sumber daya.
Dan membaca juga melatih pikiran untuk tetap tajam. Karena kita bisa membayangkan apa yang sedang dihadapi penulis. Jika yang belum terbiasa membaca, bisa mulai dari buku yang gampang dulu. Kami juga mengalami masalah membaca buku tentang finansial yang terlalu berat. Makanya artikel Saham-Indonesia selalu yang ringan-ringan saja. Kita berada di kapal yang sama.
Dan membaca akan membantu kita meletakkan fondasi untuk hal selanjutnya. Misalnya kita ikut seminar, jika tidak pernah membaca materi ini sebelumnya, bukankah kita akan terkaget-kaget mendengar pembicara membahasnya. Dengan membaca, kemudian mendengar orang lain membahasnya akan membuat kita menyadari ini yang dimaksud pembicara. Itu alasan mengapa sekolah tetap akan dibutuhkan. Minimal memaksa kita meluangkan waktu beberapa jam untuk membaca.
Ini yang sekarang susah kita lakukan. Terlalu banyak godaan untuk tidak meningkatkan diri. Dari Bangun sampai tidur, kita selalu terhubung dengan internet. Dan syukur-syukur yang kita baca adalah yang meningkatkan diri kita. Bagaimana Kalau yang kita baca malah membuat kapasitas kita turun?
Warren Buffett pernah ditanya. Apa saran anda untuk investor pemula? Jawabannya, baca lah laporan tahunan perusahaan di Amerika. Waktu ditanya, bukankah ada 10.000 perusahaan? Jawab Buffett lagi, benar, mulailah dari A.
Demikian juga banyaknya buku investasi yang perlu kita baca. Mungkin yang inti ada beberapa. Tapi menambah pengetahuan adalah hal yang paling berguna dalam menggunakan waktu kita yang terbatas. Karena kita berinvestasi ke diri kita sendiri.
Jika pada umumnya perusahaan yang terus diinvestasikan akan mengalami kenaikan kinerja, bagaimana dengan kita sebagai manusia yang terus diinvestasikan ilmu?