


Berbicara Dengan Data
Akhir-akhir ini banyak berita tentang rencana untuk menurunkan tarif tol, dan ini menyebabkan harga saham yang berhubungan dengan tol turun.
https://nasional.kontan.co.id/news/para-menteri-kumpul-bahas-penurunan-tarif-tol-logistik
dari berita ini berarti ada kemungkinan akan turun sekitar 15-30%. Berarti pendapatan bisnis tol akan turun sebanyak itu?
https://nasional.kontan.co.id/news/ini-laporan-menteri-pupr-kepada-darmin-soal-tarif-tol-logistik
dari berita ini akan terlihat pembagian golongan kendaraan yang melalui tol.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/27/20273031/penurunan-tarif-tol-hanya-untuk-kendaraan-golongan-3-4-dan-5
dan dari berita ini akan terlihat penurunan hanya untuk golongan 3-5. Berapa banyak yang akan kena efeknya? Kalau dari berita di atas, maka pengguna golongan 3-5 ada di sekitar 5.5%. Berarti pengaruhnya ada di sekitar 5.5% x 15-30% atau sekitar 0.825-1.65%. Jika kita melihat di laporan keuangan quartel 4 2017, setahun penuh, pendapatan dari karcis tol ada di sekitar 8.3 trillun. Maka efek penurunan ada di 68.5 milyar – 137 milyar. Dengan meniadakan bagian pendapatan konstruksi, maka margin laba bersih JSMR yang kita gunakan sebagai contoh ada di angka 2 trillun / 8.3 trillun. 24%.
Maka kehilangan laba bersih JSMR adalah 68.5M s/d 137M x 24% = 16.44M – 32.88M. Atau setara dengan 0.822% – 1.644%. Apakah relevan penurunan laba bersih satu koma sekian persen setara dengan penurunan harga saham belasan persen? Dimana-mana manusia suka bereaksi lebih besar dibanding fakta sebenarnya. Kita tertawa atau menangis menonton film, atau kesal dengan sebuah kejadian. Faktor emosi inilah yang membuat penilaian investor akan selalu tidak pas. Ketika harga saham naik, kita akan mencari semua faktor yang mendukung kenaikan harga sahamnya, dan ketika turun, kita akan mencari semua faktor yang mendukung penurunan harga saham.
Ingat saja, nilai perusahaan dan harga saham selalu akan ada perbedaan. Perbedaan inilah yang selalu dimanfaatkan oleh orang-orang yang memahami nilai.
Ini kalau perusahaan tol tidak melakukan apapun. Tapi kita tahu, harapan pemerintah adalah menurunkan harga tol. Jika harga turun, ada kemungkinan pengguna tol naik. Ini sudah wajar, jika harga turun, maka ada pengguna baru yang akan mencoba. Sales = volume x price. Price di sini turun, dan jika volume naik, berarti sales akan tetap sama. Atau malah lebih?
Salah satu ketakutan lain adalah kalau tarif tol diturunkan, berarti nasibnya sama seperti gas dan semen? Maka kinerja perusahaan akan turun dalam? Kinerja turun itu kan hasil, kita harus mencari penyebabnya. Selama beberapa tahun ini, harga komoditas turun, ini membuat perusahaan yang berhubungan dengannya pasti akan mengalami penurunan kinerja. Silakan cek laporan keuangan perusahaan sektor tambang, hampir semuanya mengalami penurunan. Kemudian efek lanjutan dari negara yang tergantung hasil alam, maka bisnis lain akan kena. Dan bisnis yang menjual barang mahal otomatis yang paling kena dampaknya. Apakah bisnis tol termasuk ini?
Ini tentang hal buruk, bagaimana dengan hal baik. Selain ada kemungkinan untuk bertambahnya mobil yang tadinya tidak mau masuk tol menjadi ingin mencoba, ada hal baik lain.
https://nasional.kontan.co.id/news/konsesi-jalan-tol-diperpanjang-jadi-50-tahun
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/23/07192561/pemerintah-berencana-turunkan-tarif-tol.
Penurunan tarif untuk golongan tertentu, konsesi dan tax holiday apakah hanya untuk golongan tertentu juga atau untuk seluruh bisnis tol? Jika berlaku untuk semua, bukankah ini adalah hal baik? Melihat hal baik di setiap masalah, bukankah ini salah satu sifat yang dimiliki semua orang-orang besar dunia? Gampang sekali menemukan masalah di setiap kesempatan, tapi menemukan solusi di setiap masalah? Ini yang membuat dimanapun, piramida selalu ada. Yang unggul akan selalu lebih sedikit.
Ok, jika ternyata bisnis tol tidak bisa diharapkan, uang kita harus diinvestasikan kemana?
https://industri.kontan.co.id/news/pengusaha-logistik-sambut-baik-upaya-pemerintah-turunkan-tarif-tol
berita berikut adalah kebalikannya. Ingat, di setiap masalah orang, selalu ada pihak lain yang diuntungkan. Bagaimana propsek sektor logistik atau perusahaan yang terlibat langsung dengan ini? Saatnya mengerjakan PR masing-masing. Di sekolah, ada 3 golongan murid, yang selalu mengerjakan PR dan berdiri di puncak, yang tidak mengerjakan PR dan berada di bawah, dan yang menyontek ada di tengah-tengah, asal contekannya tepat.
Setelah menyelidiki apakah perusahaan layak beli atau tidak, barulah kita menentukan mau beli di berapa.Jangan terbalik, buka harga dulu, baru cek kualitas. Kita akan menyesali tindakan ini nantinya.
Bagaimana mengerjakan PR di investasi saham? Kami akan mengadakan seminar investasi dengan informasi berikut :
***********************************************************************************************
Dear sahabat investor
Kami akan mengadakan seminar saham.
Topik : Dasar Fundamental Analisis dan Value Investing Ala Lo Kheng Hong
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 April 2018
Waktu : 9.30-16.30 WIB
Tempat : D’light Cafe, Tomang – Jakarta Barat
Peta Lokasi : https://goo.gl/5hxouI
(Sudah termasuk biaya sewa ruang, makan siang, 2x coffee break)
Detil Acara :
9.30 – 10.00 : registrasi + coffee break
10.00 – 12.00 : Dasar Fundamental Analisis
12.00 – 13.00 : Makan Siang
13.00 – 16.00 : Value Investing Ala Lo Kheng Hong oleh pak Lukas Setia Atmaja. Pengarang Buku “Who Wants To Be A Smiling Investor”
16.00 – 16.30 : Penutupan dan coffee break
Investasi : 500.000 rupiah
Langsung transfer ke BCA 7020413594 an Yulius dan konfirm bukti transfer ke Yulius di 0813.1117.9961
Tempat terbatas. Uang seminar peserta terakhir akan dikembalikan jika peserta sudah melebihi quota.
*Investasi di ilmu akan memberikan hasil terbaik*
Contact Person :
Yulius 0813 1117 9961
Linda 0812 1067 358
Founder Saham-Indonesia
www.saham-indonesia.com
Sampai Jumpa
Terima kasih.