Membaca Fakta

  • Save

Membaca Fakta

Bagaimana manusia membeli sebuah produk? Dengan punya tujuan mengapa ingin membeli, kemudian mencari informasi tentang produk, mengecek di internet, atau menanyakan ke teman, setelah itu ke beberapa toko untuk melakukan perbandingan. Melihat beberapa jenis produk yang sama untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing merek, dan terakhir, melakukan penawaran. Kalau bisa serendah mungkin.

Sekarang, bagaimana investor membeli saham? Sebagian melihat apa yang sedang ramai, kemudian langsung membeli. Setelah itu, beberapa saat kemudian melihat kondisi tidak sesuai harapan, maka dijual. Kita membaca informasi produk, mengapa tidak membaca informasi perusahaan tempat kita menaruh uang?

Bisa ke https://www.idx.co.id/berita/pengumuman/ untuk mencari sumber informasi. Contoh, laporan tahunan WIKA. Ini sebagai contoh saja ya. Silakan analisa saham masing-masing. Di media banyak dibahas tentang berbagai masalah perusahaan, arus kas yang bermasalah, kemudian banyak kecelakaan, dan semua hal buruk lainnya. Berapa banyak yang peduli dengan berita pembanding? Manusia diperkirakan butuh 3 berita baik untuk mengimbangi 1 berita buruk. Padahal mungkin efek berita buruk tidak sebesar yang ditakutkan.

Di laporan tahunan WIKA, sebanyak 922 halaman (banyak sekali ya, laporan keuangan yang 30-50 halaman saja sudah mabok) berisi banyak informasi. Misalnya tentang kecelakaan yang sudah dibahas WIKA. Kemudian mengenai arus kas, ternyata positif di akhir tahun. Selain itu, ada berita lain, misalnya melakukan ekspansi keluar negeri, ke negara A, B, C, dan seterusnya. Dan dari 922 halaman, sekitar 400 halaman adalah tentang manajemen dan GCG. Artinya kepedulian perusahaan terhadap bagian ini lumayan, yang biasanya akan diskip oleh yang baca. Untuk apa mendengar komentar orang, mending langsung tahu profit.

Ada juga pembahasan direksi mereka, dalam hal kepemilikan saham. Selain melaporkan porsi WIKA, mereka juga melaporkan saham perusahaan lain yang dimiliki. Lumayan juga keterbukaan mereka. Di laporan tahunan perusahaan lain sepertinya tidak dimasukkan. Apakah ini penting, biarkan masing-masing yang menilai. Antara fakta yang sama, bisa saja ada opini yang berbeda.

Apalagi lagi isi laporan tahunan? Ada juga target perusahaan ke depan seperti apa. Silakan baca untuk informasinya. Intinya, banyak baca banyak tahu. Mencari informasi yang ada, kemudian menganalisanya sendiri adalah lebih baik dibanding mendengar opini orang lain. Karena latar belakang dan tujuan berinvestasi tiap orang belum tentu sama. Dan kita tidak tahu motivasi orang berbagi.

Ngomong-ngomong tentang mencari fakta, kami membaca di Facebooknya Bill Gates, tentang review buku dengan judul Factfulness. Buku yang direkomendasikan Bill Gates sudah pasti bagus? Belum tentu juga. Hanya setelah kita membaca isinya dan berguna bagi kita, barulah kita bisa menyatakan buku ini bagus. Dan kami membaca beberapa bab awal di Google playbook, menurut kami sangat bagus isinya. Menjelaskan tentang bagaimana kita melihat sesuatu berdasarkan fakta, dan apa yang menghalangi kita melihat seperti itu.

Cara berpikir yang menurut kami seperti cara berpikir Buffett, Munger, dan semua orang besar lainnya, makanya Bill Gates merekomendasikan. Hanya dengan mengetahui cara berpikir orang tersebut, barulah kita bisa memahami apa jalan yang dia tempuh. Buku yang menurut kami wajib dibaca oleh semua investor, walau bukan buku tentang investasi itu sendiri.

Dalam aspek kehidupan apapun, sudah jelas kita punya role model untuk dijadikan acuan. Bagi kami, sudah jelas jalan mana dan siapa yang harus menjadi acuan, bagaimana dengan anda?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link