Potensi

  • Save

 

Potensi
 
Apa tujuan kita membeli sebuah saham perusahaan. Jelas untuk mendapatkan keuntungan. Artinya kita berbicara tentang apa yang bisa kita dapatkan di masa depan, bukan masa lalu.
 
Dengan demikian, sangat penting sekali untuk mengetahui apa potensi sebuah perusahaan ke depannya. Apakah makin baik, makin buruk, atau stagnan.
 
Kalau kita membahas secara umum, perusahaan pada umumnya akan bekerja keras meningkatkan diri sendiri. Ini karena perusahaan berisi manusia. Dan manusia selalu berusaha membuat hidupnya menjadi lebih nyaman ke depannya. Ini bisa dilihat dari ribuan tahun perkembangan sejarah manusia.
 
Secara khusus, tentu saja tidak ada yang bergerak lurus ke atas. Apalagi manusia yang terus berinovasi. Ini yang membuat perusahaan kadang mengalami masalah karena inovasi mereka kurang berhasil, atau inovasi pesaing lebih berhasil. Atau paling buruk adalah ketika perusahaan kolaps. Kita sudah mengetahui sejarahnya. Kamera film digantikan Kamera digital. Kamera digital digantikan handphone. Bahkan handphone terus berevolusi.
 
Walau kadang mengalami masalah, pada umumnya perusahaan akan bekerja secara normal. Jadi adalah tidak masuk akal selalu merasa ada perusahaan akan kolaps tiap beberapa minggu.
 
Memahami antara bahwa perusahaan tidak mungkin hilang secara cepat, dan di suatu waktu perusahaan juga bisa digantikan, adalah tugas kita sebagai investor.
 
Kita punya optimisme untuk berani memegang kepemilikan perusahaan dalam kurun waktu lama, dan akal sehat untuk melihat ketika perusahaan akan jatuh secara permanen.
 
Optimisme adalah kuncinya untuk berani menjadi investor. Kalau tiap hari selalu berpikir besok akan lebih buruk, jelas kita tidak mungkin berani berinvestasi. Atas dasar apa kita bertahan jika besok akan lebih jelek.
 
Sikap optimis ini tidak lahir begitu saja. Ini adalah salah satu kebiasaan yang dilatih. Lihat saja Warren Buffett. Berapa banyak masalah yang sudah dilewatinya. Perang dunia, perang Korea, perang Vietnam di mana Amerika kalah. Berkali-kali resesi ekonomi. Suku bunga Amerika di atas 10%, padahal sekarang baru satu koma saja sudah ribut. Ada juga presiden dimakzulkan sampai terbunuh. Jika Buffett berpikir, besok akan buruk sekali, sudah jelas dia akan menjual semua sahamnya.
 
Demikian juga para pengusaha. Mereka adalah orang-orang optimis yang bekerja keras. Makanya bisa terus meningkatkan harta mereka. Jika tiap beberapa bulan perusahaan mereka dijual hanya karena ada satu dua masalah, tidak ada pencapaian yang terjadi.
 
Setelah menganalisa ini, maka adalah masuk akal bagi kami sendiri untuk berlatih melihat potensi yang baik dari perusahaan. Ketika masalah muncul, tinggal nanya, apakah ini masalah permanen atau masalah sementara. Jika cuma sementara maka ketika bursa mendorong harga saham jatuh, ini adalah kesempatan menambah.
 
Ini yang membuat kami akan fokus berlatih melakukan analisa terhadap isi perusahaan, dibanding analisa harga saham. Untuk mengetahui apakah kita sedang menganalisa kinerja perusahaan atau kinerja saham, bisa dilihat dari reaksi kita. Apakah kita bereaksi terhadap perubahan kinerja atau perubahan harga saham.
 
Ini yang membuat kami memilih untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang fokus juga sama. Mengabaikan pergerakan harga saham dan fokus pada kinerja perusahaan. Ini juga demi tujuan kami berinvestasi.
 
Ini adalah jalan yang kami tempuh, maka ini adalah pilihan yang kami ambil. Mau seperti apa kita ke depan, lihat jalan yang ditempuh orang yang di depan kita. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link